๑V🥺

12.7K 1.1K 24
                                        

"WAAAHHH!!"

Jaemin berteriak dan langsung bangun dari tidurnya, ia baru saja bermimpi buruk melakukan itu dengan jeno.

"Sadarlah nana! Apa yang kau pikirkan!" Gerutunya sambil menepuk-nepuk pipinya, ia harus tau diri dan jangan terlalu berharap lebih. Ia baru mengenal dosen itu tak lebih dari beberapa Minggu saja. Tidak mungkin ia dan jeno cepat melakukan hal itu.

Dengan kecewa, nana bangkit dari ranjangnya dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka.

"Apa gunanya? Apa yang kau suka dariku?" Batin nana teringat kejadian yang kemarin jeno mencium bibirnya.

Nana melihat pantulan dirinya didepan cermin. Tiba-tiba ia merasakan kembali yang namanya insecure bersama orang seperti jeno. Ia hanya seorang anak yatim-piatu yang tidak mempunyai apa-apa. Hidup seorang diri dengan ketergantungan pada uang dari sisa tabungan orang tuanya selama ini.

Waktu kedua orang tuanya meninggal karena insiden kecelakaan tabrak mobil, nana yang masih berusia 5 tahun langsung dibawa ke panti asuhan oleh tetangganya, Karena tak banyak orang yang tau tentang keluarganya itu.

Dari kecil ia selalu dibully oleh teman seusianya. Ia juga pernah ditinggalkan ditepi jalan oleh orang tua angkatnya dulu, mereka selalu memarahinya ketika disuruh bersih-bersih, terkadang mereka juga tak segan memukulnya saat nana tak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan ibu angkatnya itu..

Saat berusia 7 tahun, jaemin tak pernah mau lagi kembali ke panti, ia memutuskan untuk kabur, setelah itu ia menjadi pemulung dijalanan.

Bahkan selama beberapa hari anak kecil itu tidur di mana saja, tak peduli itu nyaman atau tidak, untuk makan-pun ia pernah meminta sisa makanan dari pedagang kecil, beruntungnya pedagang itu merasa kasihan dan mau memberikannya makanan, dan terkadang nana harus menahan lapar hingga ia mendapatkan uang dari hasil menjual rongsokan.

Pakaiannya juga compang-camping dan juga kotor, hingga pada akhirnya ada orang baik yang mau memberikan beberapa pakaiannya untuknya. Dan orang itu kebetulan adalah rekan kerja ayahnya dulu, sampailah nana dibawa ketempat orang itu untuk diberikan wasiat dan juga harta peninggalan ayahnya juga tempat tinggal yang layak sampai nana sedikit besar.

Pada usianya yang sudah menginjak 14 tahun, nana sudah bisa hidup mandiri, ia mengucapkan banyak terimakasih pada orang yang sudah mau membantunya.

.

.

.

"Hiks hiks, jeno sunbaemin... jangan mencintaiku..aku sendiri sejak kecil sudah terbiasa seperti ini...hic...aku tidak ingin menjadi beban bagi siapapun..."

Hari ini adalah hari libur, jadi jeno memutuskan untuk mampir kerumahnya. Dan siapa sangka apa yang didapatkan olehnya.. nana tiba-tiba menceritakan masa lalunya.

Jeno tertegun setelah mendengar ceritanya, ia tidak mengira bahwa sifat nana yang selalu terlihat ceria dan baik pada siapapun ternyata pernah memiliki masa lalu yang kelam, ia tidak salah memilih, Ya! Jaemin adalah orang yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Apa yang kau bicarakan..?" Jeno menghapus liquid bening yang mengalir di pipinya nana dengan lembut.
"Nana...jangan berkata seperti itu, itu membuat hatiku sakit kau tau?"

Nana menarik ingusnya dan menatap jeno dengan tatapan sayu

"Sekarang kau tidak akan merasa kesepian lagi, aku janji akan terus selalu bersamamu sampai kapanpun oke?" Kali ini jeno menggenggam kedua tangannya nana sembari tersenyum. "Maukah kau menjadi pacarku na?"

Nana mengerjap, ia bingung harus menjawab apa.

"Kita jalani saja dulu, jika kau sudah merasa nyaman denganku..baru nanti kita pikirkan kedepannya bagaimana"

"S-sunbae.."

"Sttt"

Jeno meletakkan telunjuknya dibibir, menyuruh untuk tidak perlu menjawab. Ia tau nana juga sebenarnya ingin selalu bersama dengannya, jeno tak memaksa. Tapi ia benar-benar berjanji akan membuat jaemin bahagia.

"Aku sungguh menyukaimu" lalu jeno membawa tubuh nana kedalam dekapannya.

Jaemin masih sedikit terisak, ia sangat terharu ternyata jeno benar-benar menerima dirinya apa adanya, dan ia bisa merasakan hatinya menghangat. Baru kali ini nana menemukan orang sebaik dan setulus jeno lakukan hal seperti ini padanya.

Nana-pun membalas memeluknya dan menenggelamkan wajahnya didada bidang jeno dan berucap.. "Aku juga menyukaimu h-hyung~"

Tubi kontinnyu~

Tubi kontinnyu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak Imoet ! || Nomin • END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang