Happy reading~
Jangan lupa vote (◕ᴗ◕☆)
.
.
.
.
.
Dipagi hari yang cerah~
"Yang Mulia sekali-kali pergilah keluar untuk menghirup udara segar, apa Anda tidak jenuh terus melihat tumpukan kertas itu?" Ucap Ferald asisten pribadi ku.
"Bilang saja kau lelah dan ingin beristirahat" jawabku.
"Eyy mana saya berani berkata seperti itu Yang Mulia. Ini kan demi kesehatan Anda ,Andakan masih dalam tahap pertumbuhan" ucap nya sambil mengedipkan matanya sebelah.
"Hahh baiklah, aku akan mencari udara segar ditaman sebentar" ucapku sambil memakai jas ku dan berjalan menuju pintu keluar.
"Waah~...... jika begitu, tolong izinkan saya menemani Anda Yang Mulia", ucapnya berjalan ke arahku.
"Tidak"
"Ya?" //berhenti
"Kau tidak boleh ikut, lanjutkan pekerjaanmu itu. Aku pergi karena aku telah menyelesaikan pekerjaanku, kau kan belum" ucapku berjalan keluar, menggebrak pintu.
Brakk
"Eh..... Yang Mulia Anda jahat sekali pada sayaa! huhu~" serunya.
.
.
.
Aku terus berjalan dan tanpa kusadari aku sampai di paviliun yang berada tak jauh dari perpustakaan Kekaisaran dan melihatnya. (Maksudnya Cendrick liat si Vertha)
Aku melihatnya berjalan menuju perpustakaan bersama dayang pribadinya dan seorang anak kecil. "Bukankah anak itu yang dia bawa kemarin? Dan apa yang ia lakukan kemari bersama anak itu juga?.... Ck mengapa aku memikirkannya, toh bukan urusanku" gumamku berdecik kesal.
Omong-omong ia bersikap agak aneh semenjak 2 tahun yang lalu. Biasanya ia selalu menempel padaku, sekarang rasanya ia menjaga jarak dariku, walau ia sering mengunjungiku tapi ia hanya berbicara lebih lama dengan Feral dan Dexis dari pada denganku. (Yang sebenarnya: Vertha selalu nyuekin/jutek sm si Dexis, dan sebenernya si Dexis yang berusaha ngobrol sm Vertha)
Dan bahkan setelah kami menikah ia tak pernah menyentuh tanganku, padahal sebelumnya setiap ia datang ke istana ia terus mengikuti ku sambil memegang tanganku. Lebih anehnya lagi, ia yang dulu aku sering memergokinya menguntit ku saat aku sedang latihan pedang sekarang aku sama sekali tidak pernah memergokinya sedang menguntit ku.
"Apa yang sebenarnya gadis kecil itu rencanakan?" gumamku.
Dan anak yang ia bawa itu, aku yakin ia tidak mungkin secara sembrono membawa anak kecil ke istananya dan tiba-tiba ia bilang anak itu adalah anak yang ia sokong. 'Akh harus mengetahui rencananya'
Tanpa berpikir panjang aku pun berjalan mengikutinya masuk ke perpustakaan. Dan menemukannya sedang mencari buku di sudut mitologi. 'Aku harus mengetahui rencana liciknya'
"Apa yang kau lakukan sini?" ucapku padanya dan berjalan kearahnya.
"Je, ja, jangan mendekat!" serunya.
Aku pun tersentak berhenti.
"Me, ma-maksud saya. Se, saya memberikan salam kepada matahari kecil Kekaisaran", lanjutnya dengan nada yang gagap.
'Ada apa dengannya' pikirku.
Aku melihatnya membungkuk dan bergemetar? Apa ia sedang sakit?
"Hei apa kau..." belum selesai aku bertanya ia tiba-tiba memotong perkataan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Want to Die Again in Your Hands
FantasyTitle: I Don't Want to Die Again in Your Hands ~Crown Princess Story Murni karyaku sendiri No plagiat No repost Ranking: 1 #Romance-fantasy (16/11/2021) 1 #Kerajaan (23/01/2022) 1 #Putrimahkota (9/02/2022) 1 #crownprincess (18/8/2022) 2 #putramahkot...