10. Pertemuan yang tidak disengaja

1.4K 163 9
                                    

Happy reading~

.

.

.

.

~Di pagi buta

Terlihat sesosok gadis yang tengah asik mengerjakan pekerjaannya sebagai Putri Mahkota. Benar, Vertha mengerjakan pekerjaannya lebih awal agar dapat pergi keluar ia harus rela bangun pagi buta untuk menyelamatkan nyawa sang permaisuri.

Bukk

Vertha menutup bukunya dan berkata.."Aku telah menyelesaikan semua pekerjaanku, Mari bersiaplah untuk pergi ke ibu kota sekarang".

"Bukankah Anda memang akan pergi hari ini Putri", jawab Mariane.

"Apa?"

"Bukankah hari ini Anda dijadwalkan untuk berkunjung ke kuil dan memberikan donasi bagi panti asuhan yang terletak di Ibukota, bersama Putra Mahkota. Apa Anda lupa Putri?" jelas Mariane.

"Oh" Vertha hanya ber oh ria.

"..."

"Eh! bersamanya?!" Vertha terkejut mendengar nama gelar di brengsek itu.

"Tentu saja, hari inikan kunjungan tahunan Anda ke kuil dan panti asuhan", jawab Mariane.

"Mari... Apakah kau merasa bahwa waktu berjalan dengan cepat?", tanya Vertha bangun dari kursinya dan berjalan menuju pintu keluar.

"Benar Putri, waktu berjalan dengan cepat. Dulu saya selalu melihat tuan Putri kecil bermain boneka dan sekarang saya melihat tuan Putri dewasa yang tengah mengerjakan perkejaan orang dewasa", jawab Mariane.

"Aku belum dewasa Mari, aku adalah gadis berusia 13 tahun. Dan perkejaan-pekerjaan itu telah menjadi tanggung jawabku sejak aku menjadi Putri Mahkota Kekaisaran ini", ucap Vertha.

"Anda benar Putri dan Anda adalah orang yang sangat hebat" puji Mariane.

"Terimakasih.." ucap Vertha lirih namun masih dapat didengar oleh Mariane.

.

.

.

.

.

2 jam sebelum perjalanan...

Vertha tengah bersiap untuk pergi mengunjungi Kuil dan panti asuhan.

"Tuan Putri saya mohon Anda mencoba dress ini" ucap Annie sembari memperlihatkan dress simple berwarna putih dan berenda.

Vertha menyipitkan matanya dan berkata, "Hentikan, aku telah mencoba lebih dari 10 gaun dan drees yang kalian pilih kan, apa kalian mengerjai ku hah?"

"Tidak mana mungkin yang Mulia, tapi Anda cocok dengan semua gaun dan drees ini, sayang bila tidak dicoba terlebih dahulu", jawab Catlin memohon pada tuannya.

"Hah ini yang terakhiir!", Vertha mengendus kesal.

"Baik Yang Mulia", ucap para dayang serempak dan memakaikan drees putih itu pada Vertha.

"Lady Mariane, saya melihat sesosok malaikat datang pada saya~" ucap Annie.

"Benaar~" para dayang senang akan penampilan Vertha yang tengah memakai pakaian yang mereka pilih serta menggunakan hiasan rambut yang indah.

"Aku akan pergi keluar sebentar" ucap Vertha tidak menggubris perkataan para dayangnya itu.

"Eh, Anda ingin pergi kemana Putri?", tanya Mariane.

I Don't Want to Die Again in Your HandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang