VACUUM|13

55 3 0
                                    

Libur semester telah berlalu.

Kini semua murid harus kembali ke sekolah untuk melakukan tugasnya yaitu belajar.

Tak terasa bagi Anya bahwa libur sekolah begitu cepat berlalu.

Ia masih ingin menikmati kesendiriannya.Jika ia kembali sekolah,maka kehidupannya akan terusik oleh murid murid yang membencinya.

Ia malas bertemu mereka semua,terutama bertemu dengan mantan pacarnya dan mantan sahabatnya mungkin.

Sebenarnya Anya masih menganggap mereka sebagai sahabatnya walaupun memang Anya tidak di anggap sebagai sahabatnya lagi.

Anya tidak membenci kepada mereka,mereka hanya salah paham.

Akan tetapi Anya kecewa kepada mereka yang tidak percaya kepadanya.

Ah, sudahlah lupakan.

Mengingat mereka,membuat luka yang dihatinya terbuka lagi.

Selama libur sekolah Anya berusaha untuk bisa hidup tanpa kehadiran teman temannya walaupun itu sangat sulit.

Apalagi mereka teman sewaktu Smp.Dan mereka berteman cukup lama,itulah mengapa bagi Anya sulit untuk berusaha menghindari mereka.

Tetapi harus bagaimana lagi, bisa dekat dengan mereka lagi rasanya tidak mungkin.

Mungkin saja sih, tetapi butuh waktu yang lama,karena Anya belum bisa menemukan bukti yang kuat.

Anya berusaha dan bertekad untuk mengembalikan nama baikbuya lagi di sekolahnya.

Itu adalah janjinya pada dirinya sendiri.

•••••

Anya sudah bersiap siap untuk berangkat ke sekolahnya.

Ia bertekad untuk berangkat pagi pagi karena ia tidak ingin mendengar cemoohan murid murid nantinya.

Anya menatap wajahnya di cermin.
Ia tersenyum melihat pantulan wajahnya di cermin.

Anya sedikit mempoleskan bedak di wajah mulusnya dan yang terakhir ia mempoleskan liptint di bibirnya.

"Sempurna"gumamnya.

Anya yang sekarang sangat memperdulikan penampilan.

Entahlah,selama libur sekolah Anya menghabiskan waktu belajar berdandan dengan mengandalkan tutorial di handphonenya.

Ia juga sering sering maskeran.
Wajahnya memang cantik,apalagi kulit wajahnya memang putih.Tanpa polesan bedak pun Anya cantik secara alami.

Apalagi sekarang,Anya menambah kesan ferpect pada dirinya.

Ia bukan ingin memperlihatkan kecantikannya dan perubahannya pada semua orang.

Akan tetapi ini memang keinginannya untuk berubah dan melupakan masalahnya sementara.

Toh,tak papa kan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

"Ah yaa gue lupa,topi gue ketinggalan.Ini kan hari senin,kalo sampe ketinggalan,bisa bisa gue di hukum."ujar Anya yang sudah sampai pintu kamar dan kembali ke kamarnya  untuk membawa topinya yang tergantung di dinding kamarnya.

Anya pun kembali keluar kamar sambil menggendong ranselnya hanya di tangan sebelah kanannya.

Anya menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan.

"Pagi mama"sapa Anya kepada mamanya yang sedang sibuk mempersiapkan piring untuk sarapannya.

"Pagi sa-"balas mamanya.Namun tiba tiba terdiam karena melihat penampilan anaknya yang begitu berbeda di matanya.

Anya menaikan alisnya bingung melihat mamanya yang menatapnya kaget atau heran atau apalah itu Anya pun tak mengerti.

"Mama kenapa?"tanya Anya dengan muka polos.

Mamanya mendekati Anya,"Ini beneran anak mama kan?bukan orang lain?"ujarnya yang masih dengan ketidak percayaannya.

Anya tersenyum.Ia mengerti kalo mamanya terkejut atas penampilannya kali ini.

Anya hampir mengubah penampilannya.Mulai dari gaya rambutnya,wajahnya yang di tambah dengan sedikit polesan dan satu lagi yang paling membuatnya tidak percaya,yaitu anaknya bisa berubah seperti itu.

"Mama jangan heran dan jangan kaget juga ya.Ini udah keputusan Anya untuk berubah penampilan.Anya bukan ingin pamer kecantikan atau apalah,tapi Anya ingin melupakan hal yang kemarin kemarin terjadi.Mungkin gak akan menghilangkan masalahnya,tetapi anya senang menjadi seperti ini.Anya juga bertekad untuk tidak peduliin cemoohan orang orang yang emang benci Anya ma,dan Anya juga sudah bertekad untuk membuktikan bahwa Anya bukan pelakunya"jelas Anya.Karena Anya tahu,pasti mamanya butuh penjelasan.

Mamanya terseyum getir mendengar penjelasan anaknya.Anaknya sudah dewasa, ia sudah mulai kuat menerima kenyataan dan menghadapi orang orang sekitarnya.

Mamanya memegang kedua pipi Anya yang sedikit chubby itu.

"Anak mama cantik banget.Mama bangga punya anak seperti kamu.Kamu yang kuat ya sayang.Apaoun itu hadapi dengan sabar,jangan mudah emosi."ujar mamanya dan langsung memeluk anak bungsunya itu.

Anya terharu oleh ucapan mamanya.Untung saja ia masih mempunyai orang orang yang percaya padanya dan sayang padanya.

Baginya kasih sayang dari keluarganya lah yang paling berharga.

"Kok jadi mellow gini ma"ujar Anya sambil mendongakan kepalanya menatap mamanya.

"Eh iya ya.Aduh kamu langsung makan aja keburu telat tuh,mama mau ke dapur dulu sebentar."balas mamanya sambil melepaskan pelukannya dan berjalan menuju dapur.

Anya tersenyum dan mulai memakan nasi goreng yang memang kesukaannya.

"Maa,nasinya pengen di bekal dong"teriak Anya ke Mamanya yang sedang di dapur.

"Iyaa sayang"teriak mamanya dari dapur.

Setelah selesai makan,dan mamanya yang sudah memberi Anya bekal makanan,Anya mulai berpamitan.

"Anya pamit ya mama.Assalamu'alaikum"pamit Anya sambil mencium tangan mamanya.

"Wa'alaikumsalam."balas Mamanya sambil mengelus kepala Anya sebentar.

Anya pun pergi dan menaiki mobil untuk berangkat ke sekolahnya.

Sepergian Anya,mamanya menatap Anya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Mamanya berjalan menuju kamarnya dan mulai menelpon seseorang.







Lanjut gak niiih?!!
Siapa sih yang di telpon mamanya Anya??
Penasaran kaan?!!
Liat aja nanti di part yang akan datang
Semangat bacanyaaa
Biar aku juga semangat buatnya😂

VACUUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang