VACUUM|7

60 9 0
                                    

Plak

Pipi Anya memanas saat Arka menamparnya dengan keras.

"Lo udah salah.Sekarang main ngancem lagi!!"teriak Arka yang membuat suasana menjadi tegang.

Bu Lisda berdiri,"Ibu nyuruh kalian kesini buat jelasin kejadiannya, bukan malah bertengkar"marah Bu Lisda.

Akhirnya mereka pun diam dan Bu Lisda langsung duduk lagi di kursinya.

"Ibu sudah mendengar semua penjelasan dari kalian,mulai dari Anya,kalian dan Layla.Cctv pun sudah jelas. Semua kesalahan mengarah kepada Anya.Jadi Ibu mau minta maaf kepada kamu Anya.Ibu mangeluarkanmu dari sekolah ini"putus Bu Lisda membuat Anya berkali kali membelalakkan matanya.

Air mata yang ia bendung kini sudah tidak bisa menampung dan meluncur dengan bebasnya bersama sakit hati yang luar biasa.

Layla tersenyum smirk,tetapi sedetik kemudian ia kembali berpura pura menangis.

"Bu apakah tidak ada kesempatan lagi?"tanya Anya lemah.

"Masih bagus Layla gak bawa lo ke jalur hukum"sindir Disa.

Anya memandang Disa dan kembali menunduk.

"Tidak Anya ini sudah menjadi keputusan dari pihak sekolah.Jika kamu mau kesempatan itu tergantung pada Layla"ujar Bu Lisda.

"Gimana nak?"lanjutnya.

Layla berfikir,"Kalo si Anya di keluarin dari sekolah,gue pasti punya kesempatan deket sama Arka.Tapi,gue gak bisa liat kesengsaraan Anya saat dia liat gue mesra mesraan sama Arka dan di benci oleh murid sekolah.Jadi gue gak akan bebasin lo dulu Anya"batin Layla.

"Layla pikir Anya masih punya kesempatan di sekolah ini.Sebentar lagi juga kenaikan kelas.Walau Layla masih takut dan trauma sama Anya,Layla sudah maafin kesalahan Anya"ucaonya bersikap sok baik.

"Lo baik banget sih.Harusnya dia tuh gak boleh di kasih kesempatan.Gue takut dia lakuin hal kejam dari ini"pekik Disa.

"Minta maaf dan bilang makasih lo sama Layla"titah Arka.

"Gue gak mau"

"Lo belagu banget sih!Harusnya lo bersyukur lo masih bisa sekolah disini"sindir Reva.

"Buat apa gue minta maaf dan bilang makasih sama dia.Ini bukan kesalahan gue dan gue gak akan bilang itu"keukeuh Anya ia pun berdiri dan melenggang pergi dari ruang BK walau ia masih belum selesai di ruangan itu.

Anya membalikkan badannya,"Selamat Layla akting lo bagus banget,sampe sampe semua percaya sama lo,pihak sekolah bahkan Bu Lisda yang seorang psikologis pun terpengaruh sama ucapan lo.Kalo masalah di keluarin gue gak papa.Gue malah seneng.Lo kasih kesempatan ke gue ya gue terima dan gue akan caro bukti untuk ini. Tapi tidak untuk bilang maaf dan makasih, itu gak akan mungkin."

Anya pergi dari ruangan itu dan melihat sebagian siswa free class yang sedang menguping pembicaraan saat tadi di luar.

Anya tidak memperdulikannya dan ia melenggang pergi entah kemana.

Anya bersikeras untuk tidak menangis.

Ia menghapus air matanya kasar.
Ia memilih untuk membolos hari ini,lagian ia sedang free class.

Ini pertama kalinya Anya membolos.

Bertolak belakang dengan sikapnya saat dulu dulu.Ia sangat enggan membolos.

Karena baginya membolos itu tidak bermanfaat dan bisa membuat kita rugi karena tertinggal pelajaran.

Anya memang murid pintar.Setiap tahunnya ia selalu mendapatkan peringkat kesatu di kelasnya.

Bukan itu saja ia aktif dalam bermain futsal.

Ia sangat suka sekali bermain futsal dan ia adalah kapten futsal di sekolah ini.

Tapi setelah kejadian ini,ia tak memikirkan apapun.

Yang ia pikirkan adalah ketenangan itu saja.

Tak sadar Anya sudah sampai di roftoop sekolah.

Ia merasakan angin berhembus kencang menerpa dirinya.

Sedikit ketenangan menghampirinya.

Lalu Anya duduk lesehan dan sembari menikmati angin yang membuat dirinya lebih tenang.

Anya langsung menjadikan tempat ini adalah tempat favoritnya.

Di sini juga sejarah dimana Anya akan mengubah sikap dan gaya dirinya.

♥♡

Penasaran gak gimana nantinya?

Lanjut yuu

Next

VACUUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang