Anya mengayuh sepedanya santai, menikmati angin yang menerpa wajahnya.
Sesekali ia menengok ke kanan dan ke kiri melihat keadaan sekitarnya.
Hingga ia sampai di tempat tujuannya.
Ia pun turun dan menaruh sepedanya di tempat yang aman.
Ia melihat sekeliling dan suasananya memang seperti dulu.
Sangat menyejukkan dan menenangkan bagi Anya.
Matanya terpaku pada satu pohon yang berdiri tegak di tepi jalan sana.
Ia tersenyum penuh arti sembari mengingat kenangan lama yang ia alami saat dulu bersama keluarganya.
Ia pun berjalan dan mendekati pohon tersebut.
"Apa gue masih bisa naik pohon ya?"gumamnya pada dirinya sendiri.
"Gue pasti bisa. Oke semangat Anya"lanjutnya sembari menyentuh pohon tersebut dan mulai menaikinya.
Dan finally ia bisa menaikinya dan membuat ia memekik kegirangan di atas sana.
"Akhirnya. Ini bakal jadi hobi gue yang baru nih."pekiknya sembari menatap ke arah senja yang sangan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
VACUUM
Teen FictionBagaimana jika kamu di tuduh sebagai orang yang bersalah padahal kamu tidak melakukannya. Sehingga kamu di benci oleh semua murid di sekolahmu. Itulah yang Anya rasakan. Ia di tuduh oleh orang terdekat pacarnya. Lebih lagi pacarnya juga ikut membe...
