VACUUM|6

60 7 0
                                    

Anya sedang berada di BK begitupun dengan orang terlibat dengan kejadian itu.

Ia di panggil untuk memperjelas kejadian tersebut,karena pemeran utama hadir saat ini.

"Ayo Layla kamu duduk"titah Bu Lisda.

"Aku gak mau duduk dekat Anya bu.Aku masih takut"bohongnya dengan menampakan wajah ketakutannya.

Anya dari tadi kebingungan.Karena Layla takut padanya.Padahal kejadian hari itu Anya menolongnya.

Harusnya Layla mengucapkan terima kasih.
"Udah lo duduk aja.Lo aman sama gue"ujar Arka melindungi Layla.

Akhirnya Layla duduk di samping Anya walau dengan jaga jarak.

"Ibu minta kamu jelaskan sejelas jelasnya sama ibu"pinta Bu Lisda.

Layla pun membuka suaranya,"Saat itu aku udah pulang sekolah.Terus waktu sorenya Anya nelpon ak-"

Anya membulatkan matanya,"Hah gue gak nelpon kok.Malah lo yang nelpon gue"potong Anya mulai kesal.

"Lo bisa gak sih gak potong omongan orang."pekik Arka sambil menatap Anya tajam.

"Udah udah.Anya kamu gak boleh dulu potong omongan Layla,biar dia jelasin yang sejelas jelasnya"tegur Bu Lisda.

"Anya nelpon aku Bu.Dia bilang,dia di kunci di gudang.Aku panik bu, dan aku pun nelpon Arka dan teman temannya supaya ikut sama aku.Aku datang duluan.Saat aku coba buka pintu gudang,Anya datang dari belakang membekap aku.Ia membawa aku ke gudang.Ia membawa pisau"bohong Layla sembari bersandiwara berpira pura menangis.

"Layla takut buu..."tangisnya.

"Udah,ada kita di sini.Kita juga saksi dalam kejadian itu"ujar Disa.

"Apakah benar waktu itu Layla menelpon kalian semua?"tanya Bu Lisda kepada mereka yang ada dalam kejadian tersebut.

Merekapun mengangguk mengiyakan.

Sedangkan anya menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya.

Bagaimana Layla bisa berbohong sebesar itu kepada mereka semua,apalagi di hadapan seoranh guru.

"Lo bohong Layla!itu semua gak bener bu"pekik Anya membela dirinya.

"Anya!Lo itu kalo udah di bilangin gak boleh potong omongan Layla masih aja ngeyel.Dasar gak tahu malu!"ujar Reva sembari menatap Anya penuh kebencian.

Sedangkan ketiga sahabat Arka hanya diam tak bergeming.

Entah kenapa di hati mereka merasa Anya tidak bersalah.

Tetapi mereka juga bingung karena buktinya pun sudah kuat.

"Layla lanjutkan"ujar Bu Lisda.

"Ia mengancam kalo aku masih deket deket sama Arka hiks ia bakal bunuh aku hiks.Aku keukeuh menolak ancamannya hiks karena aku gak bisa hiks jauh dari Arka hisk Arka udah jadi sahabat aku hisk sejak kecil hiks.
Ia pun mengangkat pisaunya hiks lalu-lalu ia menusuk pe-perut ku."tangisnya membuat Anya semakin menggeleng kuat tidak percaya.

"Ini gak bener buu!cerita ini rekayasa"Bela Anya pada dirinya sendiri.

"Lo jujur Layla,gue gak lakuin itu.Gue gak pernah ngancam lo."bentaknya kepada Layla,yang membuat Layla menjalankan aksi bersandiwaranya.

Ia berpura pura ketakutan dan memeluk Arka dari samping.

Tangan Arka mengangkat bersiap untuk menampar Anya.

♥♡

Galak amat si Arka
Penasaran?

Lanjut yuuu

Next

VACUUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang