VACUUM|4

69 8 0
                                    

"De beneran besok mau sekolah?"tanya Riza yang sedikit khawatir.

"Iya kak.Kan masa skors aku udah beres"jawab Anya sambik tersenyum.

"Tapi ka-"

"Udah,kakak gak usah khawatir"potong Anya sambil menatap kakanya dengan tersenyum.

"Kakak masih khawatir de.Gimana kalo kamu pindah sekolah aja?"ujar kakaknya.

Anya menggeleng,"Aku gak mau di bilang seorang pengecut kak.Aku gak mau lari dari masalah.Ayah gak pernah ajarin Ade jadi orang yang lemah.Ade akan selesain ini. Ade yakin Layla bakal jelasin apa yang sebenarnya terjadi"jelas Anya.

Riza memeluk adiknya.

Adiknya yang dulu cengeng,ternyata sekarang adiknya mulai dewasa.

"Kakak dukung jika itu mau kamu"ujarnya lalu mencium kening adiknya.

"Ada acara apaan ini pake cium pekuk segala"ujar mamanya yang datang dari arah dapur sembari membawa cemilan.

"Mau tahu aja"jawab Riza sembari cekikikan.

Mamanya sedikit kesal dengan jawaban anak sulungnya,kemudian menggelengkan kepalanya lalu duduk di tengah tengah mereka berdua.

"ish mama ganggu aja sih"kesal Riza.

"Oh gitu ya kamu sama mama"ujar mamanya sembari menjewer telinga Riza.

"Aw.. Sakit ma sakit.Riza bercanda kok.Gitu aja baperan"pekik Riza kesakitan.

"Apa kamu bilang!?"geram mamanya.

Riza mengangkat dua jarinya membentuk 'V'.

"Udah ma"pekik Anya menenangkan mamanya.

"Kakak kamu nyebelin banget De"ujar mamanya sambil menatap Anya.

"Iya nyebelin.Tapi kalo udah gak di rumah kan jadi ngangenin"ujar Anya.

"Iya tuuh"ujar Riza membela diri.

"Udah ah di makan tuh cemilannya"Ujar mamanya.

Mereka pun memakan cemikan itu sembari sesekali terkikik melihat acara televisi yang menghibur.

•••

Kini Anya sudah siap untuk berangkat sekolah.

Kakaknya pun sudah pergi sore kemarin.

Dengan tekad yang kuat Anya akan sabae dengan hujatan yang akan ia terima.

Ia yakin hari ini masalahnya akan selesai karena ia melihat berita dari grup sekolah anak anak sudah membahas kepulangan Layla.

Anya pun bangkut setelah menyelesaikan makanannya.

"Ma anya berangkat dulu yaa"pamit Anya sambil mencium tangan mamanya.

Mamanya mencium kening Anya,"Iya.Hati hati ya sayang"ujar mamanya.

Anya melenggang pergi di hadapan mamanya yang masih khawatir.

Ia takut anaknya tidak kuat menerima hujatan dari teman teman sekolahnya.

Anya masuk ke dalam mobilnya dan sesekali bersenandung walaupun hatinya sedang gelisah.

Semoga saja nanti akan kembali normal.batin Anya.

Ya semoga

♥♡


Lanjut yuuuu

Next

VACUUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang