VACUUM|9

64 9 0
                                    

Saat ini Anya sedang tidak mood.

Ia berjalan entah arah tujuannya kemana.

Yang terpenting ia menemukan tempat dimana ia bisa menenangkan diri dan tidak ada orang sekali pun.

Sebenarnya Anya ingin ke roftoop,tapi saat kemarin kemarin ia menemukan sekumpulan laki laki di sana,yang membuat Anya menunda untuk tidak kesana untuk akhir akhir ini.

Anya terus berjalan dengan tatapan tak suka dari wajah murid di sekolahnya.

Sekarang mulai sedikit orang yang menghujatnya.

Mereka cuman menatap tak suka kepada Anya.

Walau masih ada yang menyindirnya.

Anya terus saja berjalan, dan sampailah ia di taman.

Taman belakang sekolah yang jarang di kunjungi murid di sini.

Anya berlari dan langsung duduk di lesehan di rumput taman itu.

Ada kegembiraan disana.

Walau tidak ada yang bisa membahagiaan di sekolah ini,tapi ia bisa membahagiakan dirinya sendiri.

Anya melihat sebuah pohon besar di sampingnya.

Terlintas dalam pikiran Anya untuk menaikinya.

Ia teringat dahulu,saat ia bermain dengan keluarganya.

Kakaknya selalu mencoba menaiki pohon di taman dekat perumahannya.

Ia berhasil menaikinya membuat Anya kecil ingin menuruti kakaknya.

Saat mencoba menaikinya Anya terjatuh membuat Mamanya memarahi kakaknya.

Anya pun di gendong oleh Ayahnya dan di tenangkan oleh Ayahnya.

Tapi mulai saat itu Anya terus mencoba untuk berhasil menaiki pohon dan ia senang saat ia sudah di atas.

Sosok Anya memang nakal karena ia sering bermain dengan kakaknya dari pada teman perempuan di sekolahnya.

Membuat sikapnya sedikit tomboy.

Ia bisa melihat orang dari kejauhan.

Anya tersenyum mengingat itu.

Anya pun mencoba menaiki pohon besar itu walau ia tak tahu masih bisa atau tidak.
Anya berhasil,lalu ia bersandar sembari menenangkan perasaannya.

Anya sudah capek dengan kehidupannya akhir akhir ini.

Ia tidak bisa mengelak bahwa ia masih mencintai Arka.

Dia yang berhasil merubah dirinya menjadi lebih feminim.

Tetapi apakah mungkin,Arka akan kembali lagi kepadanya?

Apakah semua sahabat nya juga akan seperti itu?

Teman teman sekolah?

Itulah pikiran Anya saat itu.

•••

Bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Tetapi Anya masih duduk di bangkunya.

Ia menunggu murid murid sekolah pulanh terlebih dahulu.

Itu lah yang ia lakukan akhir akhir ini.

Setelah menunggu beberapa menit yang lalu,ia keluar dari kelas tetapi Anya tidak melihat siapa yang ada di luar sehingga ia menabrak orang itu.

"Aw sakiiit"lirihnya kesakitan saat Anya tak sengaja menabrak seorang perempuan di sana sampai terjatuh.

"Eh, sorry sorry.Gue gak sengaja"panik Anya.Ia langsung menyodorkan tangannya untuk membantu ia berdiri tanpa melihat siapa yang ia tabrak.

"Eh lo sengajakan?!"marah seseorang.

Anya mendongak dan mendapati kedua temannya sedang menatapnya marah,"Gue gak sengaja"ujar Anya pelan.

"Ngelak aja lo"pekik Disa.

Ya mereka adalah Disa dan Reva.

"Kita gak akan biarin lo buat yang enggak enggak lagi sama Caca.Ingat itu!"marah Reva.

"Udah kalian kenapa sih?Gak papa kali.Mungkin bener Anya emang gak sengaja.Ini juga salah Caca kok karena berdiri di depan pintu kelas."lerai Caca sambil tersenyum untuk menenangkan kedua temannya.

"Lo baik banget sih sama si Kriminal ini"sindir Disa sambil mendelik tajam ke arah Anya.

"Udah ayo ah pergi"ujar Reva dan mereka berdua pun mengangguk.

"Bentar dulu"cegah Disa.

Disa membalikkan badannya sambil berjalan ke arah Anya membuat keduanya mengernyit bingung.

Disa menabrakan bahu Anya dan menamparnya.Untung saja Anya bisa menahan keseimbangannya.

"Udah impas!"pekiknya sambil membalikkan badannya kembali dan pergi meninggalkan Anya.

Sendirian.

Layla menoleh ke arah Anya sambil tersenyum smirk.

Anya melihat senyum itu.

Senyum yang menurutnya adalah senyum yang merendahkan dirinya.

Air matanya mengalir.

Walaupun ia sedikit tomboy tapi ia cengeng.

Anya langsung menghapus air matanya kasar.

Kemudian ia langsung ke bawah untuk cepat cepat pulang dari sekolahnya.

♥♡

Lanjut yuu

Next

VACUUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang