14 | Starbucks Skyline Building

243 43 18
                                    


Laki-laki itu melirik ke arah luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Laki-laki itu melirik ke arah luar.

Cukup sudah selama dua jam tadi ia mendapatkan 'ceramah' dari ibunya. Ia sudah cukup muak untuk mendengarkan perkataan ibunya yang selalu saja menyalahkannya. Yang tak akan pernah mau membiarkan dia bahagia sebentar saja.

Jauzan merapatkan jaketnya. Memastikan bahwa ayah dan ibunya sudah benar-benar pergi keluar untuk menghadiri acara kantor. Jujur saja ia muak juga terus-terusan berada di rumah ini.

Rumah? Bukan.

Neraka kecil, baginya.

Langkahnya menuruni tangga, dan matanya terhenti pada Lariska—kakaknya, yang tengah duduk di ruang tengah sembari meminum cokelat panas. Jauzan mendekat, berdiri di depan kakaknya. Membuat Lariska sedikit bingung.

"Kak Ais, Aku pergi bentar ya," ucapnya datar.

Lariska menghela napas, "Tadi Papa sama Mama berantem lagi, Jau."

"Terus?"

"Bisa nggak kamu duduk dulu? Biar enak Kakak ceritanya," ucap Lariska tersenyum.

"Masalah itu, Kak?" Lariska mengangguk dan Jauzan menarik napas singkat. "Maaf banget, Kak, aku beneran lagi nggak bisa dengerin tentang masalah itu. Capek. Lain kali ya kalau aku udah siap lagi buat ngedengerin ceritanya. Sama kalau aku udah nemu jalan keluarnya harus gimana," jelas Jauzan.

Lariska mengangguk. "Mau ke mana kamu?"

"I don't know. Mungkin muter-muter aja, terus pulang. Mau nitip sesuatu?"

Lariska tersenyum. "Boleh deh. Tolong beliin cat minyak satu paket isi 12 warna itu. Sama kanvas. Dua. Oke? Nanti uangnya Kakak ganti," ucap Lariska.

Jauzan mengangguk dan langsung melenggang pergi.

Tentu saja ia tidak bingung kenapa Lariska menitip satu paket cat minyak dan kanvas. Anak itu memang mengambil kuliah jurusan seni. Dan ia memang hobi sekali dan berbakat sekali di bidang lukis.

Jauzan memutar kunci mobilnya. Menginjak pedal gas, kemudian.

"Ke mana, ya?" Jauzan bergumam sendiri.

"Starbucks Skyline aja kali ya."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSATA | Jaerose VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang