TEMAN

315 27 21
                                    

Bagian pertama...

  Namaku Ayumi Ai, aku berusia 19 tahun. aku anak dari seorang ceo yang lumayan terkenal dan berpengaruh untuk semua pebisnis dunia. Aku mempunyai empat orang kakak laki-laki yang mengikuti jejak ayahku, karena aku tidak pernah tersorot oleh kamera wartawan jadi yah kehidupanku cukup amat tenang dan damai tidak seperti ke empat kakak laki-laki ku. Hari ini aku akan di masukan ke sebuah asrama yang cukup terkenal belakang ini, dan seperti biasa nama ayahku menjadi urutan pertama dengan investasi terbesar. bahkan katanya banyak anak dari perusahaan lain yang akan di masukan ke sana untuk masa depan perusahaan nya nanti. Walaupun zaman sekarang sudah cukup moderen tapi kami masih tetap harus menggunakan sihir untuk kehidupan sehari-hari.

Akupun memasukan semua koperku ke dalam taksi yang sudah aku pesan, walaupun begitu banyak mobil mewah terparkir di rumah. aku lebih memilih naik taksi agar tidak terlalu mencolok nantinya. Aku pun berpamitan pada ibu, ayah dan kakak-kakak ku. Seperti biasa mereka terlalu memanjakan ku dan terciptalah drama sebelum aku masuk ke mobil. Aku pun melambaikan tangan pada mereka dan segera berangkat.

Saat di perjalan ke asrama aku melihat beberapa mobil mewah melewati taksiku, bahkan ada juga yang mengklakson taksi yang aku tumpangi untuk tidak menghalangi jalan mereka. Dari jauh terlihat sebuah gerbang yang begitu besar dan mewah, saat melewati gerbang terlihat beberapa bangunan mewah di dalamnya. Bahkan setiap anak konglomerat di sediakan 1 rumah untuk 1 anak jika tidak ingin berada di asrama atau hanya untuk Refreshing, bahkan tukang kebun dan beberapa pelayanan pun juga mendapat fasilitas yang cukup untuk mereka tinggali.

" berapa banyak uang yang ayah keluarkan untuk tempat ini.? "

Kataku dalam hati dan lagi-lagi ada mobil yang mengklakson taksiku dan itu sangat mengganggu, melihat aku sedikit terganggu supir taksi malah meminta maaf pada ku atas ketidak nyamananya. Aku pun tersenyum dan mengatakan ini bukan salahnya cuma memang ada beberapa orang yang menjadi sombong karena kekayaan yang mereka miliki.

Akhirnya aku sampai di depan asrama, aku pun turun dan mengeluarkan koperku dari taksi. Semua orang menatapku dengan tatapan merendahkan tapi aku mengabaikannya, aku pun membayar uang taksinya sesuai bayarannya. Bukanya aku pelit tapi aku sudah kenal dengan bapak taksi ini cukup lama dan aku tau dia orang seperti apa, dia tidak akan menerima jika aku memberikannya uang lebih dan akan mengembalikannya lagi atau membiarkan aku menaiki taksinya tampa harus membayar lagi.

Aku pernah memintanya menjadi supir pribadiku dan mengendarai mobil yang ada di rumahku tapi sih bapak menolak dan sudah nyaman membawa taksi, makanya aku membuat kesepakatan dengannya untuk tetap menjadi supir pribadiku tapi tetap menggunakan taksi kesayangannya itu.

" Hati-hati di jalan pak, kataku sopan dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormatku pada orang tua.

Aku pun melambaikan tangan padanya, merasakan tatapan orang-orang makin tidak enak aku pun memutuskan untuk segera masuk kedalam asrama dan mencari kamarku. Aku harap ayah memilihkan kamar yang biasa saja untukku, Melihat sistem kamar disini berdasarkan peringkat investasi orang tuanya perasaanku mulai tidak enak.

" Aku dengar kamar 01 kosong
" Apa kalian pernah lihat anak perempuan Ceo terkaya itu?
" Setau aku dia tidak pernah tersorot kamera sama sekali.
" Aku iri padanya karena memiliki abang yang begitu tampan.
" Sayang sekali dia tidak di asrama ini, padahal orang tuaku sudah menyuruhku untuk akrap dengannya.

Gosip beberapa anak perempuan yang sedang berkumpul, ehh tunggu dulu kalau kamar 01 di kosongkan terus aku dikamar berapa? Kamar 100, berarti ayah menempatkanku dikamar yang Menengah keatas. Ayah memang yang terbaik, aku pun masuk kedalam kamarku melihat beberapa fasilitas yang cukup lengkap untukku. Ada lemari, tempat tidur dan meja rias dan kamar mandi berserta bak mandi dan toilet.

ANAK KONGLOMERATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang