Badai

11 2 0
                                    

Bagian 17

Ai menunggu kob di depan pintu Asrama, berharap dia baik-baik saja dan pulang dengan selamat. Ai terus-menerus berdoa dalam hati Tanpa henti,

" Tuhan aku mohon kembalikan dia padaku, aku masih ingin berada di sisinya," Ucap Ai

Setelah beberapa jam menunggu Ai masih belum melihat tanda-tanda keberadaan kekasihnya itu dengan perasaan tidak menentu, Ai ingin menyusul ke tempat kob tadi halangi oleh beberapa teman-teman kob.

" Jangan Ai disana sangat berbahaya," kata Hatsu.

" Tapi kob, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja Aku takut akan menyesal seumur hidup," kata Ai histeris.

" Percayalah pada kob, dia pasti akan menang melawan monster itu."

Eizen yang memegang pundak Ai dan meyakinkannya, Ai pun percaya pada Eizen dan masih menunggu kob untuk kembali. Karena begitu lama menunggu Akhirnya Ai tertidur di sofa, kob yang baru kembali setelah memenangkan pertempuran di sambut hangat oleh yang lain. Ryu  ingin membangunkan Ai namun di hentikan oleh kob, Melihat Ai yang begitu kelelahan membuat kob tidak tega membangunkannya apa lagi dia baru saja kehilangan 4 kakaknya. Kob akhir menggendong Ai ke kamarnya dan menidurkannya, sementara Kob mandi dan mengganti bajunya.

Melihat Ai yang masih gelisah di dalam tidurnya karena kejadian hari ini, kob pun ikut berbaring di samping Ai dan memeluknya. Sesekali dia mengelus kepala Ai, melihat nasib kekasihnya yang begitu Malang membuat kob sedih dan merasa bersalah karena sudah meninggalkannya untuk menjalankan misi.

Keesokan harinya Ai terbangun dan melihat kob sudah ada di sampingnya, Ai yang masih tidak percaya mulai memegang wajah kob dan memandanginya.

" Kenapa mimpi ini terasa begitu nyata, bahkan pelukannya terasa begitu hangat" kata Ai sedih.

Ai mulai menangis, kob yang mendengar Ai menangis langsung terbangun dari tidurnya dan memeluknya kembali.

" Apa kau bermimpi buruk lagi?" Kob menepuk pundak Ai.

" Kenapa kamu bisa terasa begitu nyata," kata Ai sedih.

" Aku memang nyata sayang," kata kob heran.

" Tidak, ini tidak nyata. Aku pasti sedang bermimpi, semalam aku masih menunggumu pulang. Aku bahkan meminta pada Tuhan agar kamu kembali, aku masih ingin berada di sampingmu." Tangis Ai

" Ini bukan mimpi Sayang," kata kob.

Ai pun melihat wajah kob dan memegang pipinya, Ai perlahan mulai sadar bahwa ini bukan mimpi. kob yang melihat Mata Ai mulai mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir Ai. Ai yang merasa sangat senang akhirnya membalas ciuman kob, mereka saling melepaskan Rindu.

Di tempat lain ayah dan ibu Ai akan melakukan pemakaman untuk anak mereka, semua yang ada di sana ikut membantu.

" Kemana kob, seharusnya dia ikut membantu karena ini pemakaman Kakak Ai," Kata Eizen kesal.

" Apa kalian tidak sadar Ai juga tidak ada di sini," kata Hatsu.

" Harus kah kita mencari mereka berdua?" Tanya Ryu.

" Biarkan saja mereka berdua kita masih banyak kerjaan di sini," Kata Eizen.

Ibu Ai yang masih bersedih di peluk oleh ibu kob, ibu kob menenangkan sahabatnya itu. Sedangkan Xylene menemani suaminya yang sedang koma bersama ayah chysee dan orang tua Karin, ayah kob membantu ayah Ai untuk mengurus pemakaman anak teman baiknya itu.

Ai melihat kob bangun dari tempat tidur dan kembali memakai bajunya, kob pun menyuruh Ai untuk memakai bajunya dan dia akan menunggu diluar. Hari ini adalah hari pemakaman kakak Ai dan dia harus membawa Ai kesana secepatnya, kob yang menunggu Ai di depan pintu kamar mulai mengutuk dirinya karena hampir menodai Ai. Untung saja rasa sayangnya pada Ai lebih besar di bandingkan nafsu liarnya, Kob pun sudah berjanji tidak akan melakukan itu sebelum dia bisa menikahi Ai.

ANAK KONGLOMERATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang