Kasmaran

55 16 3
                                        

Bagian delapan...

Cerita sebelumnya...

" Jangan buat anak-anak ketakutan seperti itu, kata hatsu.

" Kami tidak melakukan apapun kenapa mereka harus takut? Kata mereka

" Kau bilang tidak melakukan apa pun? Akupun bangun dari tempat duduk ku dan sudah berada di hadapannya.

" Tidak usah bertindak seperti pahlawan karena aku sudah memenjarakan mayang, katanya mendorong bahuku.

" Tapi aku berterima kasih padamu karena aku tidak harus mengotori tanganku hanya untuk menyingkirkan sampah seperti dia, katanya

" Jauhkan tanganmu darinya, kata kob yang langsung menghadapinya.

" Terserah kalian saja mau bagaimana, jangan kira aku takut karena kalian memiliki investasi terbesar di sini. Kalian belum tau siapa aku, katanya meninggalkan kami.

" Apa-apaan mereka, kataku.

Setelah mengajak anak-anaknya makan bersama kamipun mengantarkan mereka ke orang tuanya kembali dan berpamitan pada mereka, sesaat berada di kamarku aku memiliki firasat buruk. Agar menenangkan hatiku, aku pun pergi ke anak-anak untuk memastikan. akupun keluar kamar dan bertemu chysee yang mau mengunjungiku seorang diri;

"Ai mau kemana? Tanya chysee

" Aku ingin pergi ke suatu tempat untuk memastikan sesuatu, kataku

" Biarkan aku ikut bersamamu, katanya.

" Tapi mungkin ini akan sedikit berbahaya buatmu, kataku

Mendengar perkataanku chysee langsung mendekat dan melarangku untuk pergi;

" Aku takut akan menyesal untuk kedua kalinya jika aku tidak pergi sekarang, kataku meninggalkannya

" Biarkan aku ikut, setidaknya kita akan selalu bersama apapun yang terjadi. Kata chysee menggenggam tanganku

Kami berdua pun pergi bersama dan benar saja saat sampai di tempat mereka bisa bekerja ternyata orang yang di kantin tadi mengacau dengan merusak tanaman dam membuang sampah yang begitu busuk di halaman dan jalan. Anak-anak yang menangis sambil memeluk ibu mereka dan ada beberapa laki-laki juga yang terkapar karena berusaha melawan. Aku pun menghadapi mereka dan langsung memukul mereka hingga terjadi perkelahian dengan mereka.

Setelah peristiwa waktu kecil aku di ajarkan Karate dan diberi Les khusus oleh ayah agar bisa menjaga diri sendiri hingga aku sudah memegang sabuk hitam dan mampu memenangkan beberapa turnamen, aku  memukul mereka semua hingga terkapar. Sedangkan chysee membantu beberapa orang untuk menjauh dari kami, saat sudah mengevakuasi anak-anak dan orang tua chysee bergegas kembali Namun saat anak buahnya musuh sudah terpojokkan akhirnya bos mereka yang turun tangan sendiri.

Dia mulai menyerangku di luan, tapi di saat aku ingin menyerang dia bisa menghindarinya dengan mudah. Dia pun mulai menendang kepalaku, dengan sigap aku menangkis hingga terlempar jauh;

" Sial dia menggunakan sihir, kataku

Darah keluar dari dalam telingaku karena mengalami benturan energi dan aku pun mulai sedikit serius dengan ikut menggunakan sihir sepertinya, dia pun kembali menyerang dan aku terus menangkisnya tingga dia berhasil menendang lenganku dan membuatku terlempar untuk kedua kalinya. Dengan cepat dia ke arahku dan mencekik ku lalu mengangkat tubuhku, aku pun memberontak hingga aku mengunci lehernya membuatnya terjatuh dan melepas tangannya dari leher ku dan segera melakukan serangan balasan hingga mengenainya;

" Boleh juga kamu, katanya yang mengeluarkan darah dari mulutnya.

Kami pun saling memukul dan menangkis, chysee yang melihat keadaanku segera menghubungi Eizen dan lainnya;

ANAK KONGLOMERATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang