-Gumiho

293 21 0
                                    


"APA?! BERSELINGKUH?!"

Jimin berteriak kencang selagi berkacak pinggang. Ia memandang pada Taehyung yang tergolek lemah didepannya. Sudah mabuk total.

Taehyung menengadah, ia menempelkan telunjuknya pada bibirnya sendiri mengisyaratkan pada Jimin agar tidak terlalu kencang berucap, "Jangan kencang kencang! Itu memalukan." desisnya.

Jieun yang sedari tadi menyimak percakapan kedua sahabatnya itu kini menepuk tangannya, "Lalu bagaimana? Kau akan mengumpatinya sekarang?" lalu bersidekap tangan selagi Jimin kembali menegak gelas Sojunya.

Taehyung mengangguk lesu, lalu tiba-tiba berdiri sembari mengangkat botol Soju dan mulai bernyanyi tidak jelas.

"Mengapa~kau tinggalkan diriku??"

Jimin dan Jieun yang melihat kejadian memalukan itu meringis. Kesal karena Taehyung terus bersikap memalukan, Jimin menarik kasar tangan Taehyung agar anak itu kembali duduk diam ditempatnya.

"Sudahlah lupakan," Jimin mencomot paha ayam diatas meja, "Anggap saja hal ini tidak pernah terjadi." dan Jieun mengangguk setuju disampingnya.

Taehyung tak mengindahkan, ia terus menggerutu dan mulai mengambil ponsel di sakunya, hendak menelfon mantan kekasihnya namun tindakannya digagalkan Jieun.

"Jangan menelponnya selagi kau mabuk, Taehyung. Kau hanya akan dipermalukan nya esok hari." ujarnya memperingati.

Taehyung mendesah malas setelahnya, ia merebahkan tubuhnya di atas meja selagi terus merutuk.

Ponsel Jieun mendadak berbunyi, itu adalah alarm yang menjadwalkan dirinya untuk les malam, "Hei, aku ada les malam. Kau bisa membawa Taehyung pulang sendiri kan, Jimin?" tanya gadis itu seraya memasukkan ponselnya kedalam tas.

Jimin mengangguk, lagi pula ia belum mabuk walaupun sudah menghabiskan 2 botol Soju, "Tenang saja. Aku akan membawanya dengan selamat."

Jieun tersenyum dan mengangguk, ia berterimakasih pada Jimin lalu pergi setelah berpamitan pada mereka berdua.

Setelah Jieun pergi, Jimin menatap malas pada Taehyung yang kini mendengkur diatas meja.

.

.

.

"Kataku satu jam lalu..aish!" dengan tubuh kecilnya ia menyeret tubuh besar Taehyung di punggungnya, "Dan aku pantas dihukum,"

"Aish, sial!" Jimin membenarkan posisi Taehyung yang melorot di punggungnya dengan decakan kesal, "Kenapa kau minum banyak sekali sampai tidak bisa berjalan?"

"Dimana hati nuranimu, brengsek!"

"Aku bukan hanya kehilangan nurani tapi juga kehilangan pacar!" Taehyung masih bisa menjawab ocehan Jimin selagi Jimin kerepotan membawa tubuh besarnya.

Jimin rasa ia tak kuat lagi, tubuh Taehyung benar-benar berat dan tubuh kecilnya mungkin sebentar lagi akan ambruk, "Hei, tunggu, kau harus berjalan! Kau harus coba berjalan!" nafasnya memendek, "Tidak bisa begini! Sadarkan dirimu!"

Kakinya mulai kehilangan keseimbangan, "Ayolah! Kumohon-Argh!" lalu jatuh tersungkur dengan tubuh bagian depan menghantam tanah lebih dahulu diikuti tubuh Taehyung menimpa tubuh kecilnya.

Jimin mengaduh pelan seraya mendudukkan diri dan menyingkirkan tubuh berat Taehyung dari atas tubuhnya, ia mengusak rambut hitamnya kebelakang dengan kesal, "Apa kutinggalakan saja dia disini?" tangannya memijat kakinya yang terasa sakit.

Namun ringisannya berhenti saat Taehyung tiba-tiba bangkit dan berdiri tegak disampingnya.

Jimin melongo.

"Apa ini? Kau sudah sadar sedikit?" ucap Jimin tak percaya dengan jari yang menunjuk Taehyung.

Namun, Taehyung malah berlari dan meninggalkan Jimin yang masih terperangah.
Jimin mengerjap saat anak itu berlari. Tak ingin membiarkan Taehyung dan membuat kekacauan, Jimin lantas bangkit dari duduknya, melupakan rasa sakit pada kakinya dan berlari mengejar Taehyung.

"Dasar orang dungu gila, hei! Tunggu aku!"

Terjadilah kejadian kejar kejaran antara keduanya, dengan Taehyung berlari kencang seraya terus mengucap kata 'aku mencintaimu' untuk mantan kekasihnya yang sudah menyelingkuhinya.

Jimin melotot, "Si brengsek itu!" ucapnya seraya mencepatkan laju larinya.

"Aku akan membunuhmu setelah ini!"

Dan saat Jimin berbelok mengikuti Taehyung, lantas larinya berhenti saat melihat Taehyung terkapar di atas dasboard mobil seseorang. Dengan muntahan disekelilingnya. Dan Jimin sadar, jika mobil korban muntahan Taehyung adalah mobil impor yang tidak bisa dibilang murah.

Ia juga melihat seorang pria yang berdiri tidak jauh dari mobilnya, pria itu sedang merokok. Jimin meringis lagi seraya menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

Lalu ia memberanikan diri bertanya, "Apakah ini mobilmu?"

Lantas pria itu menengok, dan dapat Jimin liat wajahnya yang tampan bak supermodel dengan mata sipit, hidung Bangir dan bibir tipis. Kulitnya putih pucat.

Jimin terbengong, 'Dia ini manusia atau papan iklan?'

Lalu ia tersadar dan segera menggelengkan kepalanya selagi membungkuk sambil meminta maaf berulang kali.

Ia segera menghampiri Taehyung yang masih berceloteh ria diatas mobil pria itu, lantas memukul kepalanya selagi mengangkat tubuh besarnya, "Kau gila? Cepat turun bodoh!"

Dan Taehyung malah menepis tangan Jimin, membuat pemuda mabuk itu terjatuh menghantam lantai. Jimin kembali menghampirinya sambil sesekali memukulinya.

"Kau sudah gila?!"

"Ah, lepaskan! Lepaskan!"

Selagi perseteruan antar Jimin dan Taehyung, pria bermata sipit itu memandangi keduanya penuh minat, bibirnya mengulas senyum sambil terkekeh.

"Temanmu pasti mabuk?" ujarnya dengan suara berat miliknya.

Jimin terdiam, ia menatap pria pemilik mobil itu, "Benar, ia terlalu banyak minum." lalu bangkit sambil membersihkan celananya.

.

.

.

Lanjut part 2! Dan emang ini yoonmin versi My roomate is a Gumiho.

Perfect • Yoonmin OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang