prince and the idol.

129 18 8
                                    

Note!
Di oneshoot ini mengambil kerajaan Korea era modern sebagai latar! Dan sekali lagi, ini hanya fiksi!

Happy Reading!

Seorang Pangeran terlihat sedang memangku wajahnya menggunakan sebelah tangan. Ia memperhatikan keramaian dari konser seorang Idol lewat balkon kamarnya.

Itu adalah pangeran Min. Ia tampak bosan dengan apa yang ia lakukan seharian ini. Yaitu menyambut tamu, melambaikan tangan dengan anggun, sopan santun dan tata Krama, pesta minum teh dengan tujuan mempererat hubungan dengan kerajaan atau bangsawan lainnya, dan lain-lain.

Pangeran Min, atau yang bernama panjangkan Min Yoongi itu tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti Tempo musik yang menggelegar dari stadion dekat istana milik keluarganya.

"Tidak terlalu buruk." gumamnya.

"Siapa yang sedang konser saat ini?" ia memicingkan mata, "ah, Park Jimin? Suara yang unik."

Sang pangeran beralih menegakkan diri, satu senyuman miring terulas di bibirnya sebelum ia masuk kedalam kamar, meninggalkan balkon kamar dan juga hiruk pikuk keramaian disana.

***

'Don't you try to save, i need a way we, i need the way we can dream On!'

Itu adalah lagu terakhir yang Jimin nyanyikan ia tersenyum melihat sorakan para penggemarnya sebelum akhirnya berpamitan karena konser telah usai.

***

"Jimin! Ada yang ingin bertemu denganmu!" teriak salah satu staff yang berlari menghampirinya.

"Siapa?"

Staff itu tersenyum jahil, "seseorang yang spesial tentunya." ia mengarahkan Jimin pada salah satu ruangan, "masuklah, beliau sudah menunggu."

Tanpa membantah, Jiminpun masuk kedalam ruangan itu walau kepalanya didera banyak pertanyaan.

"Konser yang bagus, Park."

Suara seseorang menyambutnya. Jimin membulatkan mata dan segera menunduk hormat.

"Pangeran Min."

Yoongi tertawa melihatnya, "tidak perlu terlalu formal. Tegakkan tubuhmu, Park Jimin."

Jimin segera menegakkan tubuhnya. Setitik keringat tampak mengalir di pelipisnya.

Yoongi tersenyum tipis. "Aku kemari untuk mengundangnya ke pesta kerajaanku. Berkenankah dirimu?"

Jimin mengerjapkan mata, "tapi bukankah itu hanya berlaku untuk bangsawan, Yang Mulia?"

"Bukankah Idol juga setara dengan bangsawan? Kemana-mana harus ditemani puluhan bodyguard dan keamanan yang ketat."

"Benar, ta-tapi-"

"Aku ingin kau datang ke pestaku. Tidak ada bantahan. Ini adalah perintah, Park Jimin."

Tak ada pilihan lain, Jimin akhirnya hanya bisa mengangguk menyetujui perintah itu.

Senyum kemenangan Yoongi terulas apik di bibir tipisnya, "bagus." ia berjalan mendekati Jimin dan menepuk bahunya 2 kali, "aku menunggu kehadiranmu."

Sang Pangeran pun pergi menemui pengawalnya, meninggalkan Jimin yang agaknya masih shock dengan kejadian yang barusan menimpanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect • Yoonmin OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang