-First Night

966 34 0
                                    


Untuk pertama kalinya bagi Jimin, ia tidur dengan laki laki yang tidak terikat tali pernikahan dengannya. Bukan tidur yang itu, hanya tidur dengan saling memeluk satu sama lain. Persetan dengan dirinya yang bersumpah akan menghabiskan malam sambil berpelukan dengan suaminya dimasa depan. Ia hanya senang hari ini.

Tidak bisa Jimin bayangkan jika ia akan tidur dengan laki laki yang mengisi hatinya sejak dirinya berumur 9 tahun. Awalnya ia hanya berpura-pura menyukainya, namun, entah mengapa perasaan itu tumbuh dan semakin membesar dari waktu ke waktu.

Jimin mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang sang lelaki yang mengisi hatinya dari dulu hingga sekarang. Min Yoongi namanya. Lelaki dingin dengan mimik wajah yang selalu datar.

Yoongi meletakkan dagunya pada rambut hitam Jimin, mengelus nya perlahan dan menghirup aroma strawberry dari rambut Jimin.

Dapat Jimin dengar detak jantung Yoongi yang sangat cepat seperti detak jantungnya. Ia tersenyum, makin menyelusupkan wajahnya pada dada Yoongi.

"Yoon," panggil Jimin. Suaranya sedikit teredam dada Yoongi.

"Hm." balas Yoongi seraya memejamkan mata, mulai mengantuk.

"Bagaimana kabarmu setelah meninggalkanku sendiri untuk bersekolah di Amerika?" tanya Jimin, mendongakkan kepala untuk menatap Yoongi.

Yoongi balas menatap iris coklat dihadapannya, tatapannya terlihat sendu, "Bukankah kau juga meninggalkanku? Kau berkata akan pergi ke Seoul untuk belajar tari."

"Aku begitu agar bisa melupakanmu! Lagian aku hanya pergi dari Busan ke Seoul. Bukan sepertimu yang pergi keluar negeri untuk belajar musik." jawabnya dengan bibir mencebik lucu.

"Tapi, kau tidak bisa melupakanku kan?" Yoongi menyeringai, dan Jimin benci mengetahui jika dirinya candu akan seringai itu.

Jimin mengalihkan tatapannya, "Lalu kenapa saat kau bertemu denganku lagi dan aku memelukmu kau tidak menghindar? Sama seperti dulu saat aku berusaha mendekatimu? Menciumku juga,"

Yoongi menggedikan bahu, "Tidak tahu. Aku hanya senang bertemu denganmu. Dan mungkin.." jeda sebentar, "Aku merindukanmu." lalu mengecup puncak kepala Jimin.

Wajah Jimin perlahan memerah. Ia tidak tau jika Yoongi bisa semanis ini. Yang ia tahu, Yoongi hanyalah lelaki kaku nan dingin.

"Aku juga.." ia tersenyum.

"Merindukanmu."

End.

Side story ;

"Jimin-ah! Ayo! Kita akan terlambat!"

Jimin mengalihkan pandangannya saat Jungkook menyeretnya keluar dari mobil untuk melihat festival musim semi tahun ini. Ia hanya bisa menghela nafas pasrah saat adik bongsornya menyeretnya pada tengah tengah keramaian.

"Aku akan membeli camilan dulu, kau tetap disini, ya?" ujar Jungkook lalu langsung meninggalkan Jimin sendiri ditengah tengah keramaian.

Jimin kembali menghela nafas, ia memutuskan berdiri ditengah keramaian sambil bersidekap tangan. Sesekali ia terdorong oleh orang orang yang lewat. Hingga akhirnya ia oleng karena ditabrak anak kecil yang berlarian.

Namun belum sempat ia jatuh, seseorang meraih lengannya. Itu Taehyung. Mantan kekasihnya.

"Lain kali hati hati." ujarnya datar.

Jimin mengerjap, ia membungkukkan tubuh, berterimakasih pada Taehyung, "Terimakasih."

"Kau sendiri?" Taehyung memilih mengabaikan ucapan terimakasih Jimin yang kelewat formal.

Jimin menggeleng, "Bersama Jungkook tadi," ibu jarinya menuding kearah stand makanan yang terdapat Jungkook didepannya, "Sedang membeli camilan." dan Taehyung mengangguk.

Namun Taehyung tiba-tiba menarik lengan Jimin, menyingkir dari kerumunan orang orang yang makin ramai, "Disini ramai. Ayo."

Jimin hanya bisa diam tanpa bisa menolaknya. Lagian acaranya makin ramai, mau tidak mau ia menuruti Taehyung. Dan suasana berubah canggung karena tangan Taehyung yang memeluk pingganya saat seseorang dengan sepeda hampir menabrak mereka.

"Maafkan aku." ucap Taehyung dan Jimin menggeleng tidak masalah.

Masih menunggu Jungkook, Jimin iseng berjinjit-jinjit, melihat kerumunan manusia didepannya. Sedangkan Taehyung hanya memandangnya dalam diam.

Lalu Jimin melihat seorang pria dengan gitar melingkari punggungnya. Berdiri diam ditengah tengah kerumunan. Rambutnya bewarna abu abu gelap. Wajahnya tampak datar namun matanya tepat menatap dalam netra Jimin.

Jimin membeku. Ia tahu siapa pria itu.

"Jimin-"

Taehyung memanggilnya namun terputus saat melihat Jimin berlari menerobos kerumunan, dan..

Memeluk lelaki itu. Lelaki dengan rambut abu-abu gelap yang terdiam dia kerumunan.

Taehyung tau orang itu.

Dia adalah Min Yoongi.

Lelaki yang setia bertengger di lubuk hati Jimin yang terdalam.

Sedangkan Jimin, ia terisak di dada Yoongi. Dirinya begitu merindukan sesosok lelaki yang ia peluk ini. Yoongi terdiam, perlahan tangannya membalas pelukan Jimin tanpa Jimin duga.

Lalu ditengah keramaian, Yoongi akhirnya mencium Jimin, dihadapan Taehyung yang terpaku, dan juga Jungkook yang sudah kembali dari stand makanan dan menatap mereka bertiga dengan sendu.

Dan dari situlah, Yoongi makin yakin dengan perasaan rindu yang tidak begitu jelas didalam hatinya adalah sebuah rasa cinta yang mulai tumbuh tanpa ia sadari pada pemuda manis teman masa kecilnya yang selalu ia abaikan saat mencoba mendekat.

.

.

.

Setan emang! Akhir akhir ini banyak banget ide onsehoot buat Yoonmin. Dasar.

Perfect • Yoonmin OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang