-Selamat Tidur Jean|BAB 10-
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"MIE BUATAN JEAN
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Acara pentas seni yang sudah direncanakan, kini sudah dalam tahap dikerjakan. Puluhan anggota OSIS bekerja sama saling bahu-membahu mengerjakan acara pentas seni yang dalam hitungan hari akan digelar. Mulai dari tata panggung, penampilan dari anak kelas 12, sampai undangan untuk para orang tua wali murid juga sudah siap.
Jean ikut andil dalam mempersiapkan acara ini, agar Joe dan Na percaya bahwa Jean merupakan anggota OSIS, sesuai dengan kebohongan yang mereka ucapkan beberapa hari yang lalu. Si kembar bahkan rela bolak-balik mengecek ruang OSIS dan aula besar sekolah untuk melihat Jean. Dan Reinand tahu akan hal itu.
Licik dibalas licik.
Reinand tidak suka bila ada yang mencari gara-gara dengannya.
"Gue yakin, ini ulah Reinand, " gumam Joe. Matanya fokus pada satu titik, dimana sang adik tiri tampak sibuk dengan beberapa anggota OSIS lainnya.
"Dia sengaja bawa Jean jadi panitia acara, padahal sebenarnya Jean bukan bagian dari anggota OSIS. Dia kira kita bakal ketipu?" Naren juga bergumam.
Dari balik jendela aula yang terbuka sedikit, mata mereka menelisik si adik tiri yang tampak asik bercengkrama bersama beberapa orang.
"Cabut. Untuk saat ini biarin dia menikmati masa-masa indahnya. Setelah itu, baru kita kasih hadiah yang lebih indah untuk adik tercinta kita."
Naren tersenyum miring mendengar ucapan dari kembarannya, Joe.
Mereka juga sudah tidak lama bermain-main dengan tubuh ringkih Jean. Tangan Joe dan Na sudah gatal ingin memberikan lukisan indah di tubuh Jean yang susah untuk dihilangkan.
Memukul tubuh Jean adalah sebuah candu untuk Joe dan Na.
Tanpa disadari Joe dan Na, ada Reinand yang bersembunyi di balik sebuah pilar yang jaraknya tak jauh dari tempat si kembar. Ia mendengar semua perkataan tersebut, perkataan yang mampu membuat darah Reinand mendidih.
"Kapan berubahnya sih lo berdua?" gumam Reinand sembari menatap kepergian dua manusia yang berhati jahat.
Bagi Reinand, Joe dan Na tidak akan pernah bisa berubah sampai suatu saat nanti mereka tahu tentang penyakit Jean. Dan disaat itulah penyesalan selalu datang disaat-saat terakhir dan tidak bisa untuk dirubah kembali.
"Setelah nanti kalian tahu segalanya, barulah kalian menyesal."
Tapi, semoga saja sebelum waktu itu tiba, Joe dan Na dapat menyadari kesalahan mereka selama ini. Reinand tidak ingin menjadi saksi bagaimana penyesalan menimpa keduanya, dan saat hari itu tiba, Reinand tidak bisa melakukan apa-apa.
Reinand berlalu, masuk ke dalam aula besar yang sedang di dekor sedimikian rupa sesuai dengan konsep yang telah ditentukan dan disepakati oleh seluruh anggota OSIS dan juga para guru di sekolah. Kemudian ia menghampiri Jean yang sedang duduk di atas panggung aula bersama beberapa anggota OSIS, sedang merangkai hiasan bunga yang akan ditempelkan di tepi-tepi panggung.
"Jean, gue mau ngomong," kata Reinand, mengalihkan atensi Jean yang sedang fokus.
Jean mengangguk sejenak, lalu turun dari panggung dan mengikuti langkah Reinand yang membawanya ke sudut aula, jauh dari keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jean: Selamat Tidur Jean (S1, end) & Pulanglah Jean (S2, on going)
Fiksi Penggemar🌱 Park Jisung and NCT Dream Season 1 tamat Season 2 on going • • SEASON 1 Rasa iri pada adik bungsunya membuat 'mereka' rela memperlakukan Jean bagaikan hewan. Setiap hinaan, bentakan, dan pukulan sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Jean. Dilah...