00:18

952 52 75
                                    

India

Aku mendongakkan kepala ku memberi akses penuh untuk edward bermain dengan leher ku. Kulit nya sudah lembab dan mengkilap oleh keringat sehingga membuat ku semakin bergairah dan mendekap bahunya. Tangan kiri ku tak hentinya menjambak rambut keriting edward yang setengah basah. Aroma maskulin khas pria tercium oleh indra ku dan membuat ku sulit berhenti menghirupnya. Aroma tubuh pria adalah yang terbaik. Dulu aku terobsesi dengan aroma keringat cole, tapi... Sial. Aku teringat bahwa dia mati ditangan ku dan aku merindukannya. Lalu edward? Dia menggantikan posisi cole, dan aku tidak menyangka dia dapat mendominasi ku. Bahkan kami sangat mirip, selama kurang lebih 5 tahun aku menutupi jati diri ku dari orang lain termasuk ayah ku. Aku menyembunyikan fakta bahwa aku cenderung suka melakukan seks dengan orang yang gila. Dan edward datang menunjukkan kegilaan nya yang tak dapat ku pungkiri bahwa dia sangat menarik. Aku lebih menyukai pria aneh dari pada pria normal seperti lainnya. Obsesi dan sifat psikopat adalah sesuatu yang sulit untuk di cari. Dan dengan ajaib, edward mengulurkan tangan nya dan memamerkan kegilaan yang tak dimiliki cole dan pria lain yang kukenal selama ini. Maka karena itu, edward yang terbaik. Untuk saat ini..

"Uhmmm... I wanna cum edward.."

"Tahan sebentar sayang, aku masih berusaha mendapatkan puncak ku."

Mata ku terbuka lebar, menatap langit-langit kamar ku dan separuh tubuh ku bergetar merasakan sensasi luar biasa dari aktifitas kami. Edward bergerak semakin cepat dan membuat ku sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan klimaks ku mendahuluinya. Meskipun ini sulit, rasanya aku tidak tahan lagi karena edward semakin membuatnya ingin menerobos keluar. Ahh.. Sialan. Aku tidak tahan.

"Edward, aku--- tidak bisa lebih lama. Ini menyiksa."

"Sedikit lagi india, argh.. Sedikit lagi.."

Mencoba menjadi profesional, aku menahan orgasme ku dan memilih mengalihkan perhatian ku. Memikirkan beberapa hal yang mengganggu ku. Bibi jonah? Kenapa dia tiba-tiba menghilang? Dia ingkar janji. Aku---Aah..

"Edward aku---tidak tahan lagi. Aku---Ahhh!!"

"Holy shit. Argh!!"

Dan edward memperlembat gerakannya, sangat lambat namun tak mau berhenti. Aku merasakan milik ku berkedut diikuti rasa hangat yang menyembur di dalam ku. Jadi edward juga sudah orgasme? Baguslah, Aku tidak terlalu mengecewakannya.

"Edward..." panggil ku di samping telinga nya. Ed akhirnya mencabut miliknya dari ku dan menjatuhkan tubuhnya pelan di atas tubuh ku. Aku dapat merasakan dadanya yang naik turun di dada ku, serta deru nafas nya yang hangat menerpa leher ku.

"India.. Ijinkan aku istirahat sebentar. Sebentar saja, baru aku akan pergi."

Aku mengangguk padanya yang menenggelamkan wajah di ceruk leher ku. Tubuh kami menyatu, lembab dan lengket namun sangat hangat dan nyaman meskipun tanpa selimut. Aku mengelus kepala belakang edward, dia menggeliat dan meraba pinggul ku. Memainkan jemarinya di kedua sisi perut ku.

"Err.. Aku ke kamar mandi sebentar sayang." edward beringsut turun dari ku dan menuju kamar mandi.

×××
Author

Ed berdehem lalu keluar dari kamar mandi, dia terkejut mendapati ranjang sudah kosong. Ed langsung panik dan berlari ke jendela saat mendengar suara mobilnya di halaman. Dia mengernyit melihat india menyetir mobilnya dan melaju pergi dari halaman rumahnya.

"Sial, sejak kapan dia bisa menyetir? India, apa lagi yang mau kau lakukan? Fuck!!" umpatnya lalu segera memakai pakaian nya dan keluar dari kamar india. Sesampainya di pintu rumah, ed menoleh karena olive memanggilnya. Wanita itu menuruni tangga dengan wajah lesu nya lalu memeluk edward dari belakang.

STEP-DAD [Obsession]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang