00:02

3.7K 119 59
                                    

"India."

India terkejut dan memutar kepalanya pelan, dia menaikkan satu alisnya saat melihat edward menghampirinya yang tengah duduk sendirian di ayunan samping rumah nya.

"Boleh aku bergabung?" tanya edward yang jelas sama sekali tak di tanggapi oleh si india. Gadis bermata biru itu memalingkan muka dan berayun dengan gerakan pelan membuat ed tersenyum miring lalu memilih duduk di satu ayunan yang tersisa.

"Kau sepertinya sangat tidak suka bicara?" tanya ed pada india yang menatap lurus kedepan. Diam-diam ed melirik dada india yang sedikit terbuka karena dress kimono yang dipakai nya.

"Ini sudah hampir setahun aku jadi ayah mu, kau bahkan tidak pernah menyapa ku lebih dulu. Apa kau membenci ku?"

Seketika india berhenti mengayun. Gadis itu diam sedangkan tangannya meremas kuat tali ayunan yang mana hal itu disadari oleh edward. Pria itu terus memunculkan senyum miring nya di samping india. Seolah senang melihat setiap gerak-gerik india.

"Ayahmu.."

"Jangan membicarakannya."

Sela india membuat ed terkekeh.

"Tidak, aku hanya mau bilang kalau dia-"

"Aku bilang jangan bicara! Pergi dan jangan ganggu aku!" kali ini ed terkesiap karena bentakan india. Gadis itu mendengus lalu memejamkan matanya sebentar, setelah itu dia kembali buka mata dan turun dari ayunan lalu pergi meninggalkan ed yang terdiam. Pria itu memperhatikan india yang pergi meninggalkannya lalu memalingkan pandangan ke tanah dan mulai memikirkan sesuatu yang hanya dia yang tau.

Sesampainya di dalam kamar. India pun menjatuhkan tubuhnya di kasur, dia menatap langit-langit kamarnya lalu mulai mengingat wajah edward yang dia benci. Dia masih tak terima tempat ayahnya digantikan oleh pria mencurigakan seperti edward. Dan mengingat betapa gila nya ibunya pada cinta edward membuat india semakin membenci keduanya.

"He is weird." gumam india lalu memejamkan matanya.

===

India berjalan kaki di trotoar dengan tas selempang kecil yang dipakai nya. Gadis itu berjalan cepat tak menghiraukan keadaan sekitar, sangat jarang baginya keluar rumah selama dua tahun terakhir tapi siang ini dia terpaksa keluar rumah untuk ke minimarket karena muak melihat kedua orang tua nya yang selalu sibuk bercinta membuatnya nekat keluar rumah sendirian dengan perasaan campur aduk.

"Oh hei india?"

India terkesiap mendengar namanya dipanggil. Merasa tak tertarik, dia pun memilih kembali melangkah kali ini lebih cepat tanpa berniat menoleh ke belakang dimana asal suara yang memanggilnya itu berada.

"India itu kau?" india semakin mempercepat langkah nya dan segera masuk ke minimarket lalu bersembunyi di antara rak minimarket. Dia mengintip ke dinding kaca minimarket mencoba melihat siapa yang memanggilnya, tapi dia tak mendapati siapapun. Meskipun begitu sebenarnya india tau suara siapa yang tadi memanggilnya dan karena itu dia memilih lari agar tak harus bertemu orang itu.

Merasa sudah aman, india pun memutuskan mengambil keranjang belanjaan lalu mulai memasukkan beberapa barang dan snack yang dia perlukan. Gadis itu sesekali memicingkan mata kepada beberapa pengunjung pria yang mencuri-curi pandangan ke tubuhnya.

Setelah merasa cukup mendapatkan semua yang dia cari, india pun menuju ke kasir dan bersiap membayar. Namun tanpa sengaja tatapannya jatuh pada kotak kondom yang di pajang di pojok konter kasir membuatnya tiba-tiba teringat wajah edward yang mana itu mengejutkannya. India melotot pada kotak kondom tersebut lalu mengerjapkan mata dan memilih memperhatikan kasir yang tengah menghitung total belanjaannya. Gadis itu merutuki pikiran kotor nya sendiri terhadap pria yang tak lain adalah ayah tiri yang seharusnya dia benci.

STEP-DAD [Obsession]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang