00:04

3K 102 69
                                    

India

Aku berdiri mematung di tengah acara ini. Banyak pemuda seumuran ku yang datang dan pastinya mereka juga para pelajar yang sedang menghabiskan weekend dengan mabuk dan bercinta untuk malam ini.
Sial, aku tidak bisa kembali ke masa-masa nakal ku dulu. Dan aku tidak menikmati suasana bising ini, aku harus pulang. Ini bukan lagi gaya ku.

"Hai cantik?"

Aku terdiam merasakan lengan ku di tahan oleh seseorang. Aku menoleh pelan dan mendapati seorang pria berambut pirang dengan mata hijau tengah memegangi lengan ku. Mata hijau? Mirip edward.

"Kenapa diam saja? Apa kau dari komplek sini? Aku tidak pernah melihat mu eh?" tanya nya, dan tatapanku jatuh pada gelas plastik yang dipegangnya. Membuat ku langsung tau bahwa itu gelas berisi miras. Aku pun menarik lengan ku dengan kasar dan pria itu terkekeh.

"Hey.. Kau cuek sekali, mau ikut dengan ku? Ayo bergabung dengan para teman-teman ku. Kita akan bersenang-senang malam ini cantik." tawarnya sembari mendekat ke arah ku. Langsung saja aku menggeleng dan memilih meninggalkannya yang tertegun saat ku tinggalkan tanpa sepatah kata. Aku melangkah keluar frat dan melewati para orang-orang yang berlarian dan bercanda tawa di teras. Aku memutuskan ke taman di samping frat tersebut yang terlihat sepi. Segera aku duduk di bangku yang ada disana, baru saja aku duduk tiba-tiba telinga ku menangkap suara orang cekikikan membuat ku menoleh ke sekitar. Dan aku terkejut saat melihat ada sepasang anak muda sedang berciuman di dekat pohon cemara yang mana membuat ku menggeleng bosan.

"Akhirnya aku bisa menemukan mu."

Aku menoleh ke sumber suara itu, tepat disamping ku duduk. Dia yang sudah lama tidak ku temui tengah mendaratkan bokong nya di bangku lalu melempar senyum hangat pada ku yang malah melotot melihatnya.

"India, kau sangat sulit ditemui." ucap nya dengan santai lalu menoleh ke belakang di mana pasangan tadi berciuman. Dia terkekeh lalu menatap ku.

"Tidak ada tempat yang benar-benar aman di sini. Oh ya, tumben sekali kau datang ke pesta frat? Bukankah sudah dua tahun ini kau berdiam diri di rumah?" aku memalingkan muka.

Aku menunduk dan membuka ponsel ku, sial batrei nya tinggal sedikit.

"India, apa kau benar-benar tidak mau bergaul dengan kami lagi?"

Aku menoleh pada nya. "Sudah tau jangan tanya."

"Aku tidak tau, dan aku ingin memastikannya. Sudah dua tahun kita tidak mengobrol. Kau selalu kabur saat bertemu dengan ku. Kenapa india?"

"Karena aku tidak mau."

"Tapi kenapa? Apa kami punya salah pada mu?"

"Bukan kalian yang bersalah, tapi aku yang memutuskan untuk tidak mau bicara dengan kalian lagi. Jadi jangan mengganggu ku lagi. Aku sudah bukan india yang dulu cole."

"Tapi aku masih menyayangi mu. Dan aku sangat merindukan mu selama dua tahun ini."

Aku menghela nafas kasar lalu berdiri dan menatapnya.

"Itu bukan urusan ku lagi. Aku sudah berubah, jadi lupakan aku. Permisi."

"Tidak india. Tunggu!"

Aku berlari dari kawasan frat dan cole mengejar ku. Sial, dia kenapa sih?

"India tunggu!"

"Stop it! Jangan menggangguku. Aku tidak mau lagi mengenal mu! Pergilah cole!" dan aku pun kembali berlari. Kali ini cole tidak lagi mengikuti ku membuat ku merasa sedikit lega. Aku berlari ke arah taman kota dan memasuki area itu. Sedang sepi dan aku suka ini. Aku pun duduk di ayunan dan mulai merenungi nasib ku. Kenapa aku begini? Dulu aku sangat populer dan aku sangat aktif. Tapi sekarang aku ingin menghilang dari bumi, aku ingin orang lain tak dapat melihat ku sehingga aku tidak akan di ganggu. Aku juga selalu berpikir untuk menyusul ayah, tapi nanti ibu akan sedih dan aku akan berdosa telah bunuh diri. Jadi aku memutuskan untuk bertahan dalam kesendirian.

STEP-DAD [Obsession]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang