00:14

1.3K 55 137
                                    

Dia tengah berdiri di depan jendela kamar, melihat ibunya berciuman dengan pria yang baru kemarin bercinta dengan nya. Terlihat kemudian olive memasuki mobil dan mobilnya-pun melaju pergi. Meninggalkan edward yang masih berdiri dengan kedua tangan di saku celana. Tak lama kemudian edward mendongak dan menatap india seolah dia tau bahwa sedari tadi gadis itu berada disana mengamatinya. Edward tersenyum dan india pun berbalik lalu duduk di pinggiran ranjang dengan wajah datarnya. Namun jauh di lubuk hatinya dia merasa cemburu.

Dia memejamkan mata mencoba menebak kemana ibunya pergi dengan pakaian berkelas dan hanya sendirian tanpa edward.

"Beautiful india.." india segera membuka mata, dan menoleh pelan ke pintu. Dia menatap datar pada edward yang kini menutup pintu lalu menguncinya.

"Did u miss me?" sambung nya dengan senyum manis khas seorang edward styles.

"Sudah kubilang jangan masuk kamar ku."

"Sudah terlanjur sayang." india terdiam.

"Kemana dia akan pergi?" tanya nya mencoba tetap dingin.

"Reuni. Dan mungkin akan menginap." jawab edward mengejutkan india namun gadis itu tetap dengan wajah datarnya. Ed mengambil tempat disamping india dan memandangi india dari samping.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku. Apa kau merindukan ku?"

"Dia wanita jahat." balas india menghindari pertanyaan edward, dan pria itu hanya terkekeh. Terlalu paham akan sifat india.

"Ibu mu? Kenapa begitu?"

"Sejak ayah masih hidup, dia selalu pergi dan tidak pulang semalam atau bahkan lebih."

"Dia bilang akan menginap di rumah salah satu temannya."

"Dan kau mempercayai nya?" tanya india yang dibalas gelengan kepala dari edward.

"Dia berbohong. Mungkin dia sengaja ke pub dan bersenang-senang sampai mabuk dan tak sanggup pulang hm?"

"Kau mengetahuinya? Lalu kenapa kau ijinkan dia pergi? Kau aneh!" india bangkit dan menatap tajam pada edward.

"Kau juga aneh, kau tak mau disentuh dan tak mau berteman tapi aku memahami mu. Aku membiarkan mu karena aku tau kau begitu karena orang lain tidak ada yang mengerti dirimu. Dan aku memutuskan untuk terus mengerti diri mu hingga kau mau berteman dengan ku. Karena aku tau rasanya tidak di mengerti, aku tau rasanya berdiri sendirian di malam yang sepi. Kau terpuruk india.. Kau kesepian, karena itu hampir setiap malam kau keluar rumah sendirian dan menghabiskan beberapa jam hanya untuk memandangi langit. Kau merindukan ayah mu? Satu-satu nya orang yang mengerti dirimu, mengandalkan mu, mencintai mu?"

India terdiam, tatapan tajam nya berubah menjadi lemah dan sakit. Edward yang menyadarinya pun langsung ikut bangkit dan menarik tubuh india kedalam pelukannya. Mengelus lembut kepala belakang india.

"Kau tidak mengerti." lirih india.

"Aku mengerti india. Karena aku juga kehilangan orang yang mengerti dan mencintai ku di dunia." india melepas pelukan lalu menatap edward penuh tanda tanya.

"Ayah ku seorang perampok, dan suatu malam saat dia merampok sebuah rumah. Dia terpaksa membunuh satu keluarga demi mencuri berlian mereka. Dan sepulangnya dia, ibu melihat bercak darah di bajunya dan dia murka. Itu pertama kalinya bagi ayah ku membunuh seseorang dalam aksinya, tapi dia langsung mendapat karma. Ibu ku kecewa dan bunuh diri. Meninggalkan ku yang masih berumur sepuluh tahun, ayah ku masuk penjara dan mati dibunuh tahanan lain. Sejak itu aku hidup sendirian di panti asuhan, kesepian karena tidak ada yang mau berteman dengan ku. Pernah ada seorang pria yang menawari ku untuk di adopsi, tapi ku dengar dari perawat bahwa istrinya menolak mengadopsi ku karena aku aneh dan terlihat berbahaya. Dan sejak itulah tidak ada yang mau mengadopsi ku karena berita tersebar luas, orang lain mengira aku benar-benar berbahaya. Aku sendirian."

STEP-DAD [Obsession]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang