00:07

1.8K 70 183
                                    

Seminggu kemudian..

India kembali memasuki hutan dan seperti biasa dia memanjat pohon besar dan duduk di sana. Dia melihat kaki nya yang kotor karena tidak memakai alas kaki, hal pertama yang diingatnya adalah sosok sang ayah yang dulu semasa hidupnya sangat sering mengejarnya memasuki hutan hanya untuk membawakan sepatu untuknya. Agar kaki india tak terluka dan kotor, john juga selalu setia menemani india menulis di buku hariannya bahkan mereka sering merencanakan berburu. Keduanya sering berburu dan menghabiskan banyak waktu untuk menembak setidaknya satu kijang atau burung di hutan. Hal itu yang paling sering mereka lakukan dan salah satu keahlian india yang tersembunyi. Hanya john dan olivia yang tau sehebat apa india dalam berburu. Dia bisa mengikuti semua arahan john dengan benar dan bahkan sering mengalahkan john dalam mendapatkan mangsa.

Dan india kembali sedih mengingat setiap momen berburunya bersama sang ayah. Setelah kepergian john, india tak pernah lagi berburu karena dia tak punya teman untuk di ajaknya berburu. Bahkan senapan yang sering mereka gunakan untuk berburu telah di simpan di gudang bawah tanah oleh olivia sehingga india jarang sekali melihat senapan kesayangannya. Dia juga mulai mengingat bahwa alasannya menjadi penyendiri tak lain adalah karena olivia lah yang telah menyita senapan dan berbagai benda yang berhubungan dengan mendiang john dan karena itu india merasa tertekan dan jadi pendiam. Karena dia tak lagi diijinkan untuk menggunakan senapannya dan bahkan tak diijinkan untuk sering mengunjungi ruang kerja ayah nya sendiri.

"India?"

India terlonjak dan reflek menjatuhkan buku hariannya membuatnya menunduk melihat bukunya jatuh ke tanah.

"Apa aku mengejutkan mu?" tanya edward yang berdiri mendongak melihat india yang ada di pohon. India hanya meliriknya sebentar lalu kembali melihat ke buku hariannya.

"Buku ku."

Dia segera turun untuk mengambil buku hariannya di tanah, sedangkan edward terus memperhatikan kaki india yang kotor.

Edward menghela nafas berat lalu mencopot sepatunya.

"Pakai ini! Kenapa kau memasuki hutan tanpa alas kaki? Kau bisa melukai kaki mu sendiri india." ucap ed berjongkok lalu menaruh sepatunya di depan kaki india. India hanya menunduk menautkan alisnya melihat ed yang kini mendongak memberikan tatapan perintah pada india.

"Ayo pakai, aku tidak mau kaki mu terluka. Cepat angkat kaki mu!"

Dan india yang hanya menatap datar edward akhirnya dengan ragu mengangkat kaki kanannya yang mana langsung ed raih dan masukkan ke sepatunya yang jelas sedikit kebesaran untuk kaki india. Berlanjut dengan kaki kiri india, ed juga membantunya memasukkannya ke sepatunya lagi. Setelahnya ed menepuk kedua telapak tangannya yang kotor secara bergantian lalu menatap india yang juga sedang menatapnya curiga. Entah apa yang membuat gadis itu melemparkan tatapan intimidasi pada edward, tapi pria itu berusaha tak menghiraukannya.

"Lain kali pakai alas kaki."

Peringat ed lalu memandang sekitar.

"Ku lihat kau sering masuk ke hutan ini, apa yang kau lakukan disini sendirian india?" dan india hanya diam dengan wajah datar. Ed yang sudah terbiasa dengan sikap dingin gadis itu kini hanya menghembuskan nafas berat lalu duduk di bawah pohon dan bersandar disana. India yang masih merasa heran pun akhirnya ikut duduk namun tetap menjaga jarak dengan ed membuat ed terkekeh melihat jarak india yang cukup jauh darinya.

"Kau tidak membawa pistol mu?" tanya ed berusaha memecah suasana canggung tersebut, dan dengan dingin india menggeleng.

"Besok bawa kesini, kau perlu mencoba nya. Aku akan mengajari mu."

"Aku sudah bisa." saut india mengejutkan ed. Membuat pria itu menaikkan salah satu alisnya lalu terkekeh.

"Iya, aku tau. Tapi tetap saja aku juga ingin mencoba nya."

STEP-DAD [Obsession]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang