Punya Gue

11 1 0
                                    


Tok Tok Tok

"Assalamualaikum"

Selembayung yang mendengar suara ketukan pintu pun keluar, sepertinya anak laki-laki posko sebelah yang datang pikirnya.

"iya Waalaikumussalam"

"MasyaAllah, Bissmillah calon"..

"Hey, hallo lo kenapa?" Ucap Selembayung sambil melambaikan tangannya didepan wajah Rahman.

Rahman terpaku, terdiam, membisu, berhenti bernafas. Apakah ia sedang berada di surga? Mengapa ada bidadari surga didepannya ini. Bahkan untuk berdiri saja rasanya kakinya sangat lemas.

Plak

Karena geram Selembayung menampar pipi Rahman agar ia bisa tersadar.

"Aduh, lo apa-apaan sih main pukul aja" ucapnya sambil mengelus pipinya yang di tampar selembayung tadi.

Selembayung memutar bola matanya malas Rahman ini berlebihan padahal tidak sekeras itu ia menampar pipi Rahman "lo yang kenapa? Dipanggil gak nyaut malah melamun mulut terbuka ences lo keluar tuh"

Rahman tersadar perbuatan bodoh nya tadi hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "hehe soalnya ada bidadari cantik banget yang bukain pintu jadinya gue.. gueee yaa gitu deh"

Selembayung tersenyum miring melihat pipi rahman yang sudah bersemu merah karena malu. Ah, menggemaskan sekali pikir Selembayung pasti saat ini ia sedang salting 

"kenapa pipi lo merah? sakit lo?" tanya Selembayung santai.

"hah merah? mana ada gu- gue gak sakit kok, ini karena panas iya panas duh cuaca hari ini panas ya" ucap Rahman sambil mengibaskan tangannya seolah-olah iya memang kepanasan. 

menaikkan alisnya sebelah sambil melipat tangannya didada dan bersandar di depan pintu " ini masih pagi kalau lo lupa, akting anda sangat buruk tuan" ucapnya mengejek Rahman. 

bibir Rahman melengkung kebawah mendengar ucapan selembayung "udah deh gue kesini cuman mau bangunin kalian aja, gue fikir kalian belum pada bangun sekalian mau ngingetin kita piket berdua hari ini jangan sampai lupa" setelah mengatakan itu Rahman berbalik dan pergi.

belum jauh melangkah  ia kembali memutar badannya  "oh iya satu lagi anak cowok bakalan sarapan disini mereka udah pada siap di posko sebelah" ucapnya dengan cepat.  

setelah itu rahman langsung berlari menuju posko sebelah. Selembayung yang melihat tingkah aneh rekan kuliahnya itu hanya mengedikkan bahu dan kembali masuk kedalam rumah untuk mempersiapkan sarapan mereka. 

"ih kok bisa sih secantik itu anak manusia, pasti dia bukan manusia yakin gue mana ada manusia mukanya kayak dia hidung mancung mungil, bulu mata lentik, pipinya tembem, matanya hitam pekat kulitnya putih bersih bibirnya mungil pink cherry lagi" ucap rahman sambil tersenyum dengan membayangkan wajah Selembayung  "fix dia bukan manusia, arrghh bisa gila gue lama-lama kalau deket dia" lanjutnya sambil mengacak rambut yang kini terlihat kusut padahal tadi pagi dia sudah menata dengan serapi mungkin. 

menghirup udara rakus lalu menghembuskannya Rahman tersenyum penuh arti "selamat Selembayung lo udah masuk kehidup gue dan akan gue pastikan lo bakalan jadi milik gue". 

Selembayung (On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang