"Gara-gara lo nih gue dihukum" Ucap Naufal kepada Aldo
Aldo yang mendengar itu tentu saja tidak terima "lah salah lo sendirilah ngapain nyalahin gue"
"jelas-jelas ini salah lo ya, coba aja lo enggak umpetin sempak kolor gue pasti gue gak telat" kekeh Naufal menyalahkan Aldo.
"heh bangsul asal ngomong aja ya congor lo, jelas-jelas lo sendiri yang ngeletakin sempak kolor minion lo di koper gue, jadi jangan salahin gue dong." jawab Aldo sambil berkacak pinggang bahkan sapu yang tadi dipegangnya sudah terjatuh kelantai.
Memang benar mereka berdua sedang menjalankan hukuman akibat telat tadi pagi, dan itu semua karena Naufal yang kebingungan kehilangan sempak kolor minion kesayangannya yang ternyata berada didalam koper Aldo. Bukan, bukan Aldo yang menyembunyikan tapi ingatkan kepada Naufal sendiri sebelum berangkat pengandian dia menitipkannya didalam koper Aldo. Katanya, biar sempak kolor minion kebanggaannya bisa berteman dengan sempak kolor doraemon milik Aldo.
"pokonya ini salah lo titik kala-"
"Ehmm" suara deheman dari belakang mengehentikan perdebatan mereka.
Haris berdiri bersebelahan dengan Rahman, tentu saja dengan tatapan Haris yang datar karena memang ia orang yang tegas sedangkan sang ketua cengengesan memasang muka mengejek sambil menjilat es krim yang berada ditangannya.
"udah debatnya? didapur masih ada yang harus lo berdua sapu dan bersihkan" ucap haris datar
"ya elah ris bisa dikurangin gak sih hukumannya, kita udah bersihin halaman depan sama ruang tengah loh ris" melas Aldo.
"tau nih si Haris bukan cuman 1 rumah Ris tapi ini dua ris dua" Naufal mengangkat tiga jarinya.
"Itu tiga bodoh" Ucap Aldo kesal sambil menoyor kepala Naufal
"yaa itu maksud gue, Haris kurangin dong hukumannya liat nih tangan Opal berdebu banget jadi buluk gini kan" Katanya dengan muka memelas sambil memperhatikan tangannya yang sudah menjadi buluk.
"jangan banyak alasan bersihkan cepat! salah kalian sendiri karena telat tadi pagi, sebelum Maghrib semuanya harus sudah beres." setelah mengatakan itu Haris berjalan keluar posko.
"kasiannnya dihukum" ejek Rahman kepada Aldo dan Naufal
"heh ketua tidak bertanggung jawab, bukannya bantuin malah enak-enakan lo makan es didepan kita"
"idih males banget gue, lagian salah lo berdua" ucapnya sambil sesekali menjilat es krim ditangannya.
"emmm Rahman opal boleh minta es nya gak?" inilah dia si Naufal yang hoby makan apapun "haus banget opal tuh." Ucapnya memelas
sedangkan Rahman hanya memutar bola matanya malas tentu dia sudah hafal tabiat Naufal yang tidak bisa lepas dari makanan "nanti gue beliin yang banyak sekarang selesaikan tugas lo dulu."
mendengar itu mata Naufal berbinar "beneran ya?"
"iya Opal"
"yes, ayok Aldo buruan kita kebelakang bersihin dapur biar dapat es dari Rahman." lihatlah bahkan sekarang Naufal bersemangat sekali tadi saja lesu seperti dia yang ditinggalkan doi eh ups.
🌱🌱🌱🌱
saat ini para laki-laki sedang bersantai didepan teras posko ada yang bermain game, bernyanyi sambil bermain gitar atau hanya sekedar mengobrol.
Terlihat dari arah posko perempuan Aira tergesa-gesa berjalan dengan muka cemas.
"Heh mulut mercon kenapa lo?" Tanya Aldo

KAMU SEDANG MEMBACA
Selembayung (On Going )
Novela JuvenilJudul Awal : Epilog Tanpa Prolog Judul Akhir : Selembayung "Jangan menjadi egois mencintai 2 hati" pernahkah kamu merasakan mencintai seseorang yang tidak bisa kamu miliki? "Lepaskan saya agar saya bisa pergi mencari kebahagiaan yang lain" Ucap Sel...