"bidadari lo? siapa?" tanya Alfarus.
"Selembayung Aurfa Zalingga, cewek yang pakai baju putih rambut digerai cewek paling cantik dikelompok ini dia" tunjuk Rahman kearah Selembayung "punya gue" sambungnya lagi.
🌱🌱🌱🌱
Anggota kelompok kini berjalan beriringan menuju rumah ketua rt, rw dan pemuda setempat untuk sekedar perkenalan dan silahturahmi, karena kemarin saat mereka sampai belum sempat untuk kunjungan kerumah rt maupun rw.
"Sel kok bisa si kapur barus masuk kelompok kita? padahal kan ya kelompok lain banyak yang masih kosong". tanya Aira kepada Selembayung.
Selembayung mengangkat bahunya "gak tau juga gue Ra."
"Tapi dari anilisis gue ya Sel tuh si kapur barus pasti bujukin pak Agung supaya bisa sekelompok sama kita selain tuh bocah gak ada kawan pasti dia mau deket-deket sama lo Sel."
"hem gue juga mikirnya sih gitu Ra."
"Hayo pada ngomongin apa nih pasti ngomongin gue ya," tiba-tiba Alfarus datang dan langsung menyerobot ketengah antara Aira dan Selembayung.
"ck apaan sih lo datang-datang main nyerobot aja, noh disebelah kanan gue masih lebar kali." ucap Aira ketus.
"gue kan pengen jadi raja gitu dikelilingi wanita nah jadi gue harus berada ditengah-tengah wanita cantik yang sayangnya judes ini." ucap Alfarus santai sambil tangannya merangkul pundak Aira dan Selembayung.
Selembayung menurunkan tangan Alfarus yang merangkul pundaknya "kita lagi ditempat orang Afa jadi jangan gini gak enak diliat warga kita gak tau pandangan mereka seperti apa kita harus jaga sikap disini, beda cerita kalau dirumah lo atau rumah gue." jelas Selembayung bijak memberi peringatan.
yang diberi peringatan hanya cengengesan tak jelas "ihh gemes deh bijak banget Cecel nya Afa."
Cecel adalah panggilan khusus dari Alfarus untuk Selembayung katanya, biar beda dari yang lain. sedangkan, Afa adalah panggilan khusus Selembayung untuk Alfarus.
"tau nih kapur barus kita harus jaga sikap disini gak boleh seenaknya aja disetiap tempat pasti punya aturannya." ucap Aira sambil menoyor kepala Alfarus.
"heh boncel lo ya seenak jidat noyor-noyor kepala gue." kata Alfarus kesal sambil mengelus kepalanya.
"Cecel, Afa minta minumnya ya haus banget Afa tuh" Alfarus langsung mengambil botol minum yang berada digenggaman Selembayung dan meminumnya.
yang punya botol minum hanya melongo melihat botol itu sudah berpindah tangan.
"Ahh segernya, makasih banyak ya Cecel nih botol minumn ya Afa balikin airnya juga masih ada kok." menyerahkan botol minum berwarna ungu itu kearah Selembayung.
"heh dugong gue belum ngizinin lo minum punya gue ya, mana tinggal sedikit lagi ni air gue." ucapnya sedih melihat isi botol air minumnya miris sekali Selembayung.
"tenang nanti kita beli minum lagi ya Cel kalau yang itu habis, disini pasti ada warung kok"
"nah gitu dong lo harus tanggung jawab, lo kan tau Asel gak bisa kalau gak minum air dalam waktu yang lama" kata Aira
Alfarus menganggukkan kepalanya "iya Ra iya, Cecel maaf ya janji deh kita nanti beli minum" bujuk Alfarus kepada Selembayung.
Selembayung yang sedari tadi jalan sambil menunduk mengangkat wajahnya "janji ya" ucapnya.
"iya janji" ucap Alfarus sambil mengelus rambut Selembayung "tapi Cecel yang bayarin" sambungnya lagi sambil berlari menjauh sebelum di amuk oleh Duo Macam.
"AFAAAAA lo ngeselin"
🌱🌱🌱🌱
Hari ini cuaca cukup terik dan panas sepertinya nanti malam akan hujan, cuaca akhir-akhir ini memang tak menentu kadang siang panas terik malamnya hujan petir.
"Capek?" Rahman duduk disebelah Selembayung yang sedang menyandarkan badannya di kursi depan posko.
"Hem mayan" Kegiatan hari ini cukup padat karena memang jadwal piket mereka berdua mengharuskan mereka bolak balik mengurus ini dan itu, ditambah cuaca yang sangat terik.
"Nih minum dulu" menyodorkan botol minum yang dibelinya tadi ke arah Selembayung.
"Makasih" ucap Selembayung.
Tangan Rahman terulur menyeka keringat yang mengalir dipelipis selembayung menggunakan tisu.
Sementara Selembayung hanya diam saja akan apa yang dilakukan rahman.Hal tersebut tentu membuat Rahman senang bukan main, tumben sekali Selembayung mengizinkan dirinya menyentuh Selembayung,
Lihatlah sekarang bahkan bibirnya melengkung tersenyum lebar dengan perasaan bahagia, sambil memperhatikan wajah Selembayung yang memerah akibat kepanasan tapi tak melunturkan kecantikannya."Keringetnya banyak gini, pasti capek banget ya? Selesai ini langsung istirahat aja di posko ya kegiatan kita udah kelar kok hari ini"
Selembayung hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan ucapan Rahman.
Sementara ditempat lain yang tak jauh dari mereka seseorang memperhatikan dengan tatapan yang sulit di artikan
"Terlambat ternyata gue" ucapnya sambil melihat botol minum digenggamannya, setelah itu lalu melangkah pergi menjauh.
Selembayung beranjak dari tempat duduknya "gue ke posko duluan mau mandi lengket banget rasanya, btw thanks ya air nya" setelah mengatakan itu ia melenggang pergi kearah posko wanita.
"Sama-sama Acel, hm lumayan ada kemajuan tapi, kapan luluhnya sih" guman Rahman masih memperhatikan Selembayung sampai hilanh dari pandangannya.
"Bismillah calon, bisa yok Rahman"
Ia beranjak dari kursi tersebut dan melangkah pergi kearah posko lak-laki.
-----
Hai berjumpa lagi.
Sorry banget ya lama updatenya.Sebisa mungkin aku usahain cepat nulis untuk kalian yaa.
Hayo gimana dengan cerita Selembayung? Semoga kalian suka
Jangan lupa vote yaa
Follow ig : @iinannissaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selembayung (On Going )
Roman pour AdolescentsJudul Awal : Epilog Tanpa Prolog Judul Akhir : Selembayung "Jangan menjadi egois mencintai 2 hati" pernahkah kamu merasakan mencintai seseorang yang tidak bisa kamu miliki? "Lepaskan saya agar saya bisa pergi mencari kebahagiaan yang lain" Ucap Sel...