[2001]
Soulmate, semua orang pasti cukup familiar jika mendengar kata itu dan mereka pasti bisa langsung mengartikan apa arti kata itu. Jika orang-orang ditanyai tentang arti dari kata itu, mereka pasti memiliki jawaban yang berbeda antar satu sama lain karena soulmate memang memiliki arti yang beragam.
Mungkin hal pertama yang terlintas di kepala kita jika mendengar kata soulmate adalah sahabat, teman dekat, atau keluarga. Tapi nyatanya kata itu belum cukup untuk mengartikan kata 'soulmate'.
Memang kata 'sahabat' adalah kata yang paling mendekati. Tidak salah namun juga tidak benar. Soulmate mirip seperti sahabat tapi itu memiliki peran yang lebih dari seorang sahabat. Kata itu memiliki arti yang lebih kompleks dari yang kita kira.
Jika berbicara tentang sahabat, kita punya Jeongyeon dan Jihyo. Sebenarnya Jeongyeon dan Jihyo tidak memiliki banyak kesamaan diantara mereka, hampir semua dari sifat bahkan hal yang mereka sukai bertolak belakang antar satu sama lain. Tapi justru disitulah mengapa mereka bisa sedekat ini. Bercanda, saling mengejek, saling memukul, itu semua sudah biasa dan selalu mewarnai cerita pertemanan mereka berdua.
Rumah mereka yang bersebelahan membuat mereka setiap hari selalu bertemu, apalagi mereka selalu pergi ke sekolah bersama. Jika sehari saja tidak bertemu, rasanya pasti ada yang kurang.
Seperti di sore hari ini, Jihyo keluar dari rumahnya langsung menaiki sepedanya yang ada di halaman rumah. Ia mengeluarkan sepedanya lalu masuk kembali ke halaman rumah sebelah.
"Jeongyeon! jadi main tidak?"
Tak berapa lama setelah itu, pintu terbuka menampilkan seorang gadis berambut pendek.
"ayo!" ucap Jeongyeon.
Jihyo mengangguk lalu memundurkan sepedanya. Belum sempat Jeongyeon menaiki sepedanya, Jihyo sudah melajukan sepedanya meninggalkan Jeongyeon.
"yah Jihyo! tunggu aku"
Tentu saja Jihyo mendengar itu tapi ia sama sekali tidak memperdulikan dengan senyum jahil di wajahnya. Ia malah mempercepat laju sepedanya. Ia mengayuh sepedanya dengan cepat menuju tempat biasa mereka bermain.
Akhirnya ia sampai di tempat itu, tebing yang menjadi tempat kesukaan mereka jika bermain. Ia memarkirkan sepedanya di bawah pohon tinggi itu lalu duduk di kursi panjang. Dan tak berapa lama setelah itu, si rambut pendek juga sampai di sana memarkirkan sepedanya di sebelah milik Jihyo.
"mengapa kau suka sekali meninggalkanku eoh?" ucap Jeongyeon dengan nada kesal yang membuat Jihyo tertawa kecil.
Saat Jeongyeon berjalan ingin duduk di sebelah Jihyo, ia menginjak sesuatu di kakinya. Ia menunduk kebawah dan melihat sebuah batu. Jeongyeon mengambil batu itu dan tiba-tiba terbesit sebuah ide di kepalanya. Ia berbalik badan berlari menuju pohon. Jihyo dibuat bingung olehnya jadi dia juga bangun menghampiri orang itu.
Jeongyeon terlihat sedang menggoreskan batu itu ke pohon seperti sedang menulis sesuatu. Dan benar saja Jihyo langsung menyadari apa yang Jeongyeon akan tulis setelah melihat kata pertamanya.
"yah jangan tulis itu!"
"haha diam dulu"
Jeongyeon menyelesaikan tulisannya di sana dan terlihat jelas yang ada di tulisannya itu, "Jihyo jelek".
Jihyo tentu saja tidak terima dan langsung mengambil batu yang dipegang Jeongyeon lalu menulis sesuatu juga di sana. Ia menulis "Jeongyeon pabo".
"mengapa aku harus menjadi pabo?"
"karena kau memang pabo!" ucap Jihyo.
"eh? siapa yang terpeleset saat membawa makanan dua minggu lalu di kantin sekolah? lalu bajunya kotor semua dan--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Jeonghyo
ФанфикJeongyeon dan Jihyo yang mencari tahu apa arti dari kata "Soulmate" Apa itu Soulmate?