Untrusted

214 44 3
                                    

[February 2008]

Murid-murid kelas 3 sekarang ini sudah memasuki semester akhirnya di sekolah. Para murid disibukan dengan persiapan mereka untuk ujian masuk universitas. Kesibukan mereka ditambah dengan tugas-tugas yang guru berikan atau tugas lainnya yang belum lengkap. Di waktu kosong mereka, mereka menyempatkan waktu itu untuk bermain bersama teman atau hanya sekedar beristirahat. Tapi beda dengan Jihyo, ia malah menjadi bosan, hanya rebahan di kasurnya.

Semenjak kejadian beberapa waktu lalu, hubungan mereka menjadi sangat tidak baik. Mereka berdua selalu menghindar jika mereka tak sengaja bertemu. Awalnya Jihyo sebenarnya sudah beberapa kali mencoba untuk menghampirinya tapi hasilnya nihil karena Jeongyeon selalu bersikap dingin dan acuh kepadanya. Sampai akhirnya Jihyo pun juga menjadi kesal padanya.

Rasanya aneh memang karena mereka tak lagi berbicara satu sama lain, tapi Jihyo masih bisa melihat apa yang orang itu lakukan setiap hari. Ia sering sekali mendapati gadis tinggi itu dan Sana yang terlihat bermain dan bercanda bersama. Mereka menjadi sangat dekat.

Sebenarnya ini tidak terlalu mengejutkan karena mereka memang sudah dekat sejak awal SMA. Tapi semenjak kejadian itu mereka berdua terlihat lebih dekat dari biasanya. Apa secepat itu Jeongyeon melupakan dirinya?

Pemandangan tidak mengenakan itu semakin diperburuk saat ia sering sekali melihat Sana yang datang ke rumah Jeongyeon. Rumah mereka yang bersebelahan membuat Jihyo dapat dengan mudahnya melihat datang atau kepergian Sana. Rasanya aneh jika itu bukan dirinya yang pergi ke rumah itu. Ia jadi mempertanyakan ada apa diantara mereka. Apa mereka memiliki hubungan 'spesial'?

Tapi sudahlah, jika dipikirin lagi malah tambah memusingkan. Jihyo bangun dari ranjangnya, mengambil jaket lalu keluar dari kamarnya. Ia menuruni tangga menuju pintu keluar.

"eomma, aku mau keluar sebentar!" ucap Jihyo sedikit berteriak.

"ya, jangan kesorean pulangnya!"

Berjalan menikmati suasana minggu sore seperti ini memang tak pernah salah. Sebenarnya Jihyo sudah tau kemana ia akan melangkahkan kakinya, tak lain adalah tempat favoritnya yaitu tebing. Tempat itu tak pernah salah menjadi tempat pelarian dan menenangkan pikirannya. Tempat itu memang memiliki pemandangan yang cukup indah dan menenangkan.

Saat sudah cukup dekat dari tempat itu, Jihyo bisa melihat ada dua orang di bawah pohon duduk di kursi panjang membelakanginya. Tapi itu tidak menghentikan langkahnya untuk mendekat. Semakin dekat orang itu semakin terlihat jelas dan itu membuatnya terkejut. Ia sangat hafal siapa pemilik rambut pendek itu yang tak lain adalah Jeongyeon. Ia juga melihat Jeongyeon yang sedang duduk dengan seseorang di sebelahnya, Sana.

Tak lama setelah itu, terlihat Sana bangkit dari duduknya lalu mengecup pipi Jeongyeon yang membuat Jeongyeon tersentak. Seketika itu juga hati Jihyo terasa sesak melihat itu.

Sana mulai berjalan ke arahnya. Jihyo mulai panik karena Sana sudah melihatnya dan ia belum sempat menghindar.

"Jihyo hai!"

Sapa Sana dengan dengan wajah cerianya seperti biasa. Tapi untuk beberapa alasan kali ini Jihyo tak suka dengan wajah itu.

"o-oh, hai Sana" sapanya balik.

Jihyo tadi sempat melirik melihat Jeongyeon yang menatap ke arahnya sebelum akhirnya ia memalingkan wajahnya kembali.

"apa kau mau bertemu Jeongyeon?" tanya Sana.

"iya, aku mau bertemu dengannya" Sebenarnya sih tidak tapi dia juga bingung mau beralasan apa.

"oh yasudah, aku sudah harus pulang sekarang dan kau bisa berduaan dengannya disana hihi, bye ji~"

Soulmate | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang