[2016]
Udara di siang hari ini cukup panas tapi Jeongyeon merasakan dingin di kedua tangannya. Ia sedang duduk di kursi menundukan kepalanya ke bawah dengan kaki yang ia gerak-gerakan naik turun, ia sedang gugup.
"yah Jeongyeon!"
Jeongyeon menaikan kepalanya dan baru menyadari ada dua orang yang masuk ruangan.
"kenapa kau masih berantakan?" salah satu dari mereka mengambil dasi di tangan Jeongyeon dan memerintahkannya berdiri.
"ini gerah Sana"
"tapi kan acaranya sebentar lagi mau mulai"
Sana membantu memakaikan dasi pada Jeongyeon. Ia membetulkan kerah kemejanya dan juga menepuk-nepuk membersihkan jasnya yang ia rasa kotor.
Sana memegang kedua pundak Jeongyeon memandangnya dari atas ke bawah hingga membentuk senyum.
"aigoo~ kau sangat cantik dan tampan secara bersamaan jeong. bagaimana kalau kau saja yang menikah denganku?"
"yah unnie~!"
Mereka bedua menoleh ke arah orang yang sedari tadi duduk di sana.
"haha, aku hanya bercanda tzu, nanti kita gantian yang akan menikah. untuk sekarang aku mau mendampingi orang satu ini dulu" ucap Sana.
"jangan mau tzu kalo masih kayak uler saja" canda Jeongyeon.
"yah! aku sudah gak seperti dulu" rengek Sana yang membuat keduanya tertawa.
"apa semuanya sudah siap?"
Suara itu mengambil perhatian semuanya dan melihat Seungyeon masuk ke dalam. Ia berdiri di depan Jeongyeon memandanginnya dengan mata berairnya dan setelah itu memeluk Jeongyeon.
"yah unnie! mengapa kau menangis lagi"
"diamlah, tak bolehkah aku bahagia di hari pernikahanmu?"
"haha terserahmu saja, tapi terima kasih unnie"
Seungyeon melepaskan pelukan mereka. "aku mohon, sekali ini saja jangan pabo di acara pernikahanmu arraseo?"
"yah!" ucap Jeongyeon membuat semuanya tertawa.
"ayo kita keluar, acaranya akan dimulai, kau pasti sudah ingin bertemu dengannya kan?"
Jeongyeon hanya menjawabnya dengan senyuman. Tentu saja ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya tapi di saat yang bersamaan ia juga semakin gugup. Bahkan ia sama sekali tak bisa bercanda di hari yang spesial ini.
.
Matahari siang hari ini bersinar tidak terlalu terik. Bunga-bunga yang baru bermekaran pada pohon mempercantik indahnya tempat ini.
Semua orang di sana masih menunggu dan gugup. Tapi diantara mereka ada satu orang yang paling gugup. Tak lain itu adalah Jeongyeon yang sedari tadi tak bisa mengkontrol degup jantungnya menunggu orang terpenting acara hari ini.
Hingga akhirnya dia datang. Seketika saja Jeongyeon semuanya terasa lambat di sekitarnya. Seorang gadis memakai gaun putih, berjalan dengan elegan mendekatinya dengan senyum menghiasi wajahnya.
"dia sangat cantik bukan?" bisik Sana di sebelahnya.
Memang cantik, bahkan sangat cantik. Melihatnya hari ini terasa sangat berbeda. Itu sudah cukup untuk membuat air mata turun dari dari matanya. Jihyo, satu-satunya gadis yang bisa membuatnya seperti ini.
Jihyo akhirnya berhenti tepat di depannya. Mereka saling menatap lewat mata tanpa berkata apapun tapi mereka bisa tahu pikiran mereka masing-masing. Mereka bisa melihat dan saling membagi kebahagiaan lewat mata itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Jeonghyo
FanfictionJeongyeon dan Jihyo yang mencari tahu apa arti dari kata "Soulmate" Apa itu Soulmate?