[November 2014]
Udara di penghujung tahun ini semakin dingin setiap harinya. Musim gugur telah berakhir dan sebentar lagi musim salju akan datang. Orang-orang sudah banyak yang mempersiapkan diri untuk menyambut musim salju nanti.
Jihyo merapihkan semua barangnya ke dalam tas bersiap untuk pulang. Ia bangkit dari kursi merapihkan blazernya lalu masuk ke dalam lift untuk turun ke bawah. Ia langsung keluar dari gedung kantornya saat sudah di bawah.
Tidak seperti biasanya, kali ini ia tidak ke halte bus melainkan berjalan ke mini market dekat kantornya untuk menemui seseorang. Saat ia sudah mendekati mini market itu, ia melihat orang itu sedang duduk di depan mini market dengan kopi di tangannya.
"hey jeong"
Jeongyeon menoleh ke samping melihat Jihyo yang masih mengenakan pakaian kantornya mendekatinya.
"hey ji, ayo kita langsung berangkat saja" ucap Jeongyeon sambil mengeluarkan kunci mobil.
"oh, kau membawa mobil ternyata. apa kau sedang berusaha mengesankanku jeong?" goda Jihyo pada Jeongyeon.
"hilih enak saja. biar gak ribet kalo naik bus aja sih sama udaranya kan sekarang semakin dingin" ucap Jeongyeon.
"mana mobilnya Seoyeon unnie lagi hahaha"
"aku kan masih belom modal ji" ucap Jeongyeon lalu mereka berdua tertawa.
Mereka berdua masuk ke dalam dan Jeongyeon mulai melajukan mobilnya. Malam ini Jihyo ingin mentraktir Jeongyeon makan malam. Sebenarnya sih Jeongyeon yang maksa Jihyo buat traktir karena beberapa hari lalu Jeongyeon berulang tahun.
Mereka sampai di tempat tujuan dan langsung masuk ke dalam salah satu warung daging bakar. Setelah memesan mereka duduk di salah satu meja.
Karena Jihyo yang sudah mentraktir jadi Jeongyeon menawarkan diri untuk membakar dan memotong dagingnya.
Acara makan malam hari ini sudah pasti akan ramai. Jika mereka berdua sudah bertemu, tak lengkap rasanya jika tidak saling bercanda dan mengejek. Terkadang saking larutnya, mereka sampai lupa kalau mereka ada di tempat umum.
Mungkin terdengar sederhana tapi Jihyo suka menghabiskan malam seperti ini. Apalagi ditemani dengan seseorang yang bisa membuatnya melupakan semua penatnya.
Jihyo tidak bisa melepaskan pandangannya dari Jeongyeon yang bercerita. Kalau boleh jujur sebenarnya Jihyo lebih suka rambutnya sekarang yang lebih panjang dan pirang, dia terlihat lebih feminim. Tapi jangan salah, aura boyish dan girlcrushnya sama sekali tak hilang darinya.
Mereka akhirnya menyudahi makan malam mereka. Tak lupa Jihyo membayar semuanya lalu mereka kembali berjalan ke mobil mereka.
"Jeongyeonie, kau tak mau membukakan pintu untukku?" ucap Jihyo dengan wajah yang yang dibuat imut.
"masuk saja sendiri atau kau akan ku tinggal" ucap Jeongyeon masuk ke dalam mobil membuat Jihyo menjadi memanyunkan bibirnya.
"oh ya, kalau kau dingin ada hoodie Seoyeon unnie di belakang" ucap Jeongyeon sambil menggunakan sabuk pengamannya.
"aigoo~ kau perhatian sekali sama ku jeong" goda Jihyo.
"haha, sumpah ji, kau ini kesambet apa sih dari tadi"
"haha, bercanda doang, awas aja kau kalau sampai baper"
"aku gak baper, tapi jijik" ucap Jeongyeon membuat Jihyo memukul lengan Jeongyeon.
"haha. oh ya ji, ke tebing yuk, udah lama kita gak ke sana" usul Jeongyeon, ia mulai menjalankan mobilnya.
"umm, boleh juga, yuk lah" ucap Jihyo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Jeonghyo
FanfictionJeongyeon dan Jihyo yang mencari tahu apa arti dari kata "Soulmate" Apa itu Soulmate?