Camaraderie

228 41 2
                                    

[2005]

Soul dan Mate. Ketika kedua kata sederhana itu digabungkan, tenyata artinya akan sangat berubah. Bahkan kata itu tidak memiliki arti yang persis dan mutlak.

Soulmate sering kali didefinisikan sebagai pasangan yang terikat karena suatu ikatan cinta dan memutuskan untuk hidup bersama. Apakah pacar atau pasangan menikah bisa dikatakan sebagai soulmate? Sayangnya tidak. Tak sedikit dari mereka yang berhenti ditengah jalan karena hati mereka tak lagi bisa bersatu. Dan juga ternyata ini adalah definisi yang sangat keliru.

Tidak ada yang tahu kapan kita akan bertemu soulmate kita. Bahkan kita tidak bisa memilih siapa soulmate yang kita inginkan. Sangat sulit bertemu dengan mereka. Kedua soulmate akan bertemu dengan sendirinya karena mereka sudah ditakdirkan untuk bertemu.

Mereka nantinya akan bertemu yang akan membentuk suatu hubungan yang sangat berbeda dari hubungan lainnya. Bukan melalui perasaan, bukan melalui pikiran, tapi mereka akan bersatu karena batin mereka yang akan terikat.

Mereka adalah orang yang akan membantu kita berdiri dan berjalan. Mereka yang akan menemani kita yang takut menghadapi kegelapan di depan. Mereka yang tidak akan pergi jika sesuatu terjadi kepada kita, justru mereka yang akan membantu kita pertama kali. Mereka yang tidak pernah memandang siapa kita. Mereka dipertemukan untuk mengisi kekosongan satu sama lain.

Dan tentu saja mereka akan saling mencintai antar satu sama lain. Chemistry keduanya sangat kuat sampai-sampai mereka seperti tidak bisa dipisahkan. Jika seandainya waktu atau hal lain memaksa mereka untuk berpisah, hati mereka akan tetap bersatu dan tak akan pernah terpisah.



-



Bintang-bintang di langit, terlihat sangat indah melihat itu semua di atas sana. Tak akan ada habisnya jika melihat keindahan titik-titik terang yang menghiasi langit malam itu. Itulah yang Jeongyeon lakukan saat ini. Duduk di dekat jendela kamarnya menatap ke langit malam, salah satu hal kesukaannya.

Pernah tidak sih kepikiran kalau bintang-bintang itu tenyata bukan hanya kita sendiri yang mengagumi keindahannya, tapi juga dengan milyaran orang yang ada di dunia ini. Bahkan di malam kota Seoul ini pasti banyak orang yang sedang menatap ke langit dan bintang yang sama. Jika seandainya kita bisa berkomunikasi lewat cahaya bintang ke sesama yang melihatnya, apaya hal yang kira-kira ingin dikatakan?

'tok, tok, tok'

'cklekk'

Lamunan Jeongyeon terpecah ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Seseorang muncul dari balik pintu dan tentu saja itu si anak tetangga sebelah.

"halo anak pabo"

Jeongyeon tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "mengapa kau malam-malam ke sini?"

Orang itu yang mana Jihyo sahabatnya masuk ke dalam kamarnya. "mengapa? tidak boleh? suka-suka aku dong"

"tentu saja tidak boleh ini kan kamarku"

"oh yasudah" ucap Jihyo acuh tak acuh.

Jihyo membalikan tubuhnya lalu berjalan ke arah pintu. Tapi ia terhenti saat ia ingin menarik gagang pintu, ini tidak seperti sesuai rencananya. Ia kembali menoleh ke belakang dan mendapati Jeongyeon yang hanya menatapnya tersenyum meledek. Ia berbalik arah berjalan menuju Jeongyeon.

Jihyo menyubit-nyubitnya yang membuat Jeongyeon kesakitan. "yah! apa yang kau lakukan"

"mengapa kau diam saja hah? seharusnya kau menahanku"

"eh kau sendiri yang mau keluar kan? menagapa kau jadi cari perhatian" ucap Jeongyeon sambil menahan Jihyo.

Cubitan Jihyo kini berubah menjadi gelitikan yang mana membuat Jeongyeon semakin menggeliat.

Soulmate | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang