[2003]
'cklekk'
Sebuah pintu tanpa aba-aba langsung terbuka memperlihatkan seseorang yang masuk ke dalam. Suara itu lantas membuat Jihyo yang sedang duduk di meja belajar di kamarnya tersentak kaget dan langsung menoleh ke arah pintu.
"yah Jeongyeon! berapa kali harus ku bilang kalau ketuk dulu baru masuk hah!?"
"hehehe mian" jawab Jeongyeon dengan kekehannya.
Jeongyeon menutup pintu itu. Ia berjalan menuju ranjang di kamar itu langsung melemparkan tubuhnya ke sana. Ia merebahkan tubuhnya dengan posisi telentang menghadap atap. Jihyo bisa melihat Jeongyeon yang mengusap wajahnya kasar sebelum akhirnya ia menutup matanya dengan lengan kanannya. Dia terlihat lesu dan tidak bersemangat, sepertinya ada sesuatu.
"hey bodoh, ada apa dengan wajahmu itu huh?"
Jeongyeon melirik sedikit ke arah Jihyo yang ada di meja belajar di sebelah ranjang. "wae? apa kau mulai tertarik dengan wajahku ini?"
"haha, mana ada yang mau dengan wajah bodohmu itu" canda Jihyo.
Jeongyeon tertawa kecil. "apakah itu terlalu jelas?"
"ya begitulah, wajahmu itu sudah terlihat jelek tapi sekarang lebih jelek dari biasanya"
Jeongyeon kembali tertawa, namun setelah itu ekspresinya kembali berubah seperti awal. Sebenarnya bukan saat ini, tapi sejak masih di sekolah tadi Jihyo sudah menyadari sesuatu dari Jeongyeon.
Saat siang tadi di kantin, seperti biasa Jihyo melihat Jeongyeon yang bermain seperti biasa dengan teman sekelasnya karena kelas mereka berbeda. Jika ditanya tentang siapa yang paling tahu Jeongyeon, tentu Jihyo adalah orangnya. Jihyo sudah hafal dengan semua tentang gadis berambut pendek itu. Bahkan ia juga bisa langsung menyadari jika Jeongyeon seperti tak baik-baik saja. Seperti ada sebuah tekanan yang sedang ia rasakan tetapi ia sembunyikan dari temannya seolah tak ada apa-apa. Jihyo bisa menyadari itu bahkan dari kejauhan. Dan sekarang benar kan kalau ada apa-apa.
Sampai saat ini Jihyo tidak tahu apa masalahnya. Ia ingin bertanya saat pulang tadi tapi ia memilih untuk diam dan menunggu saja. Mungkin Jeongyeon belum siap dan masih butuh waktu.
Jihyo bangkit dari kursinya berjalan menuju ranjang. Ia duduk di pinggiran ranjang lalu menidurkan dirinya di sebelah Jeongyeon. Hening, mereka berdua hanya menatap atap tanpa berbicara apa-apa.
"ji"
"hm"
"aku putus sama Irene"
"apa!?" Jihyo langsung terbangun terkejut mendengar perkataanya. "kau serius!?"
"haish, bisakah kau berhenti berteriak? sudah tau suaramu itu besar" ucap Jeongyeon sambil mengusap telinganya.
"jadi kau sedari tadi seperti itu karena itu? tapi kenapa kalian bisa putus?" tanya Jihyo.
Jeongyeon menghembuskan nafasnya kasar. "entahlah, tadi pagi sebelum bel masuk dia datang ke kelasku bilang kalau ingin putus. kau tau sendiri kan kalau hubungan kita memang lagi tidak baik belakangan ini. dan yeah, ternyata tidak bisa dipertahankan"
"aigoo~ Jeongyeonie yang malang, bersedih karena putus cinta" Jihyo kembali menidurkan tubuhnya memasukan Jeongyeon kedalam pelukan. "bagaimana kalau aku saja yang mencintaimu biar kau tidak bersedih?"
"ehh!!? jangan mengada-ngada kau ji"
"hm? aku cuma bilang i love you jeong, mengapa kau seperti itu?"
"yahh!!"
Jihyo tertawa mendengarnya. Ia melepas pelukannya lalu bangkit dari tidurnya kembali duduk di meja belajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Jeonghyo
Fiksi PenggemarJeongyeon dan Jihyo yang mencari tahu apa arti dari kata "Soulmate" Apa itu Soulmate?