Drunk on You

265 44 6
                                    

[2010]

Alur kehidupan kita memang sulit sekali untuk ditebak. Ketika kita ingin sekali bersama seseorang, tapi takdir malah memisahkan. Sebaliknya, ketika kita tak suka pada seseorang malah orang itu terus di dalam hidup kita dan selalu mengganggu kita. Atau tiba-tiba saja kita dipertemukan oleh seseorang dan masuk ke dalam kehidupan kita. Dan tanpa kita sadari ternyata orang itu menjadi orang paling penting dalam hidup kita. Tanpa kita sadari jika kita baru saja bertemu dengan Soulmate kita.

Tapi bagaimana jika waktu sudah tiba dan memaksa mereka untuk berpisah? Itu pasti bukanlah hal yang mudah bagi mereka.

Jika itu terjadi, mereka pasti merasa jika suatu bagian hidup mereka pasti ada yang hilang karena mereka sudah termasuk ke dalam bagian hidup. Karena mereka selalu mengisi kekosongan yang ada di dalam hidup kita. Mereka adalah orang yang percaya terhadap diri kita lebih dulu dari pada orang lain, atau bahkan orang lain sama sekali tak percaya pada kita. Mereka adalah orang yang paling mengerti dirimu dari pada orang lain dan selalu mendukung semua hal yang kau pilih.

Walaupun begitu, sejauh apapun mereka pergi, sejauh apapun mereka menghilang, hati mereka pasti dan selalu bersatu. Lewat hati, mereka masih bisa merasakan cinta dan kasih sayang yang pernah mereka berikan. Mereka jadi lebih mengerti betapa pentingnya kehadiran satu sama lain. Mereka akan mulai tersadar mengapa mereka bisa dipertemukan. Dan sampai akhirnya, mereka akan tahu kalau mereka tidak bisa hidup tanpa kehadiran satu sama lain. Hidup mereka akan berubah jika tak ada mereka.

Seburuk apapun suatu hal terjadi, itu tak akan pernah memutus ikatan mereka.

Apapun yang terjadi di antara mereka, hati mereka tetap bersatu, mereka tetap saling mencintai.



-



Cuaca malam hari di negri sakura ini sedang turun hujan. Suara dari air hujan yang jatuh mengenai besi pagar balkon dan juga kaca jendela menciptakan melodi yang membuat candu di telinga di tambah dengan udara dingin membuat suasana menjadi lebih menenangkan. Tak salah jika banyak orang yang menyukai hanya sekedar menyaksikan hujan.

Jeongyeon duduk di depan jendela dengan secangkir teh bersamanya menatap ke arah luar kota Osaka yang diguyur hujan ditambah dengan lampu-lampu gedung yang membuatnya semakin indah. Jeongyeon menyesap tehnya itu. Ahh~ aliran teh panas itu mengalir dari mulut ke perutnya membuat tubuhnya menjadi hangat.

Memang benar kata orang-orang, hujan selalu indentik dengan kenangan masa lalu. Hujan ini kembali mengingatkannya pada kenangannya bersama teman-temannya di kota Seoul. Apalagi gadis itu. Jihyo.

Sudah terhitung sangat lama sekali ia tidak melihat gadis itu. Rasanya aneh, ada sesuatu yang kurang dan hilang dari dirinya. Rasanya tidak lengkap saja jika tak ada Jihyo bersamanya. Apalagi sudah hampir dua tahun terpisah, ia terkadang suka merindukannya. Tidak, dia memang merindukannya.

Ia jadi teringat kejadian itu, kejadian yang membuat semuanya berantakan. Apa dia masih marah dengannya? Mungkin karena ia sangat tahu Jihyo. Jihyo mungkin terlihat kuat dari luar tapi hatinya pasti tidak. Gadis itu pasti akan menangis pada dirinya. Tapi dirinyalah yang malah membuatnya menangis terakhir kali bertemu.

Sejak saat itu juga Ia tak pernah lagi mengkontak Jihyo tapi ia selalu ingin tahu bagaimana kabarnya. Ia tahu kalau Jihyo sekarang masuk ke salah satu universitas ternama di Seoul dan tentu saja dia bangga kepadanya. Satu-satunya info yang bisa ia dapat yaitu dari teman dekatnya Sana atau Nayeon mengingat mereka sangat dekat dan universitas mereka sama. Walau tidak tahu lebih jelas, mendengar kabarnya saja itu sudah cukup.

'cklekk'

Suara pintu rumahnya terbuka dan ia langsung menoleh ke sana.

"aigoo~ hujan dateng tiba-tiba banget sih!" gerutu orang duduk di sofa ruang tengah.

Soulmate | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang