Yusaku dan Yukiko akhirnya menyiapkan pernikahan untuk Shinichi dan Haibara. Pernikahannya akan dilakukan dengan adat Jepang. Haibara tidak menginginkan publisitas, sebagai seorang introvert, ia lebih menyukai upacara yang khidmat dan tenang. Tapi ya tetap akan berlangsung mewah, karena pemberkatan dan resepsinya digelar di hotel bintang lima.
Persiapan secara keseluruhan berlangsung lancar. Meski tidak diumbar ke publik, tetap saja berita pernikahan itu terdengar oleh paparazzi. Media-media sosial dan TV mengungkit-ungkit terus masalah pernikahan mendadak tersebut. Hal itu akhirnya sampai ke telinga Mouri Kogoro. Ran hanya diam saja, sehingga Kogoro tidak tahu putrinya telah putus dari Shinichi. Ia justru baru mengetahuinya di TV. Tujuh hari sebelum pernikahan dilangsungkan, ia mendatangi keluarga Kudo dengan penuh kemurkaan.
"Kudo Shinichi!" teriak Kogoro seraya mendobrak pintu depan rumah.
"Ojisan?" Shinichi menyambutnya di pintu depan.
Kogoro langsung meraih kerah kemeja Shinichi, "apa yang kau lakukan kepada Ran? Kau benar-benar telah menyia-nyiakan masa mudanya hanya untuk menunggu bedebah macam dirimu!"
"Aku tahu aku salah Ojisan. Aku minta maaf," gumam Shinichi tak berusaha melawan.
"Hanya maaf saja yang kau bisa!" Kogoro menjatuhkannya di lantai.
Yusaku dan Yukiko yang mendengar hal itu dari dalam rumah, langsung berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Kogoro-San? Ada apa? Kenapa tidak bicara baik-baik?" tanya Yukiko.
"Baik-baik?! Yang dia lakukan kepada Ran tidak baik-baik!" amuk Kogoro.
"Mouri-San," Yusaku akhirnya turun tangan, "kami memang salah terhadap Ran-Chan. Kami sungguh minta maaf. Semua yang terjadi di luar dugaan kami. Namun kejadian ini hanya menandakan Shinichi dan Ran memang tidak berjodoh. Mungkin memang Shinichi bukan yang terbaik untuk Ran. Ran wanita yang sangat baik, aku yakin kelak dia akan mendapatkan pengganti yang lebih baik dari Shinichi," ujarnya bijak.
"Dasar penulis! Kata-katamu memang indah! Tapi kelakuan kalian telah mempermalukan putriku!" Kogoro terus bersikeras.
"Otosan!" Ran datang seraya memeluk pinggang ayahnya, berusaha menariknya pergi, "sudahlah! Aku tidak apa-apa! Kita pergi saja dari sini!"
"Lepaskan Ran! Otosan tidak akan pergi sebelum menghajar detektif sialan ini!" Kogoro melayangkan tinjunya ke arah Shinichi. Namun mendadak ada pergerakan cepat, Haibara muncul berdiri di hadapan Shinichi. Menjadi tameng untuk melindungi Shinichi.
"Ai-Chan!" Yukiko dan Ran teriak bersamaan.
Shinichi merangkul Ai dengan cepat.
Tangan Kogoro berhenti tepat beberapa senti sebelum mengenai pipi Haibara. Meski sempat berhenti, namun anginnya terasa menerpa wajah dan rambut Haibara.
"Kau..." Kogoro akhirnya menurunkan tangannya.
Haibara melepaskan rangkulan Shinichi dan berdiri menghadapi Kogoro dengan sorot mata dingin dan tajam, "kalau kau memang ingin menghajar seseorang, akulah orangnya, bukan Shinichi,"
Kogoro bergeming.
"Aku yang menghancurkan hubungan Shinichi dan putrimu. Pukul saja aku jika itu memang bisa membuatmu puas, jika memang itu yang bisa menyelamatkan reputasi Ran-San," lanjut Haibara dengan ketenangan yang mantap.
"Kau benar-benar wanita berbahaya," kata Kogoro.
"Aku anggap itu pujian," sahut Haibara.
"Hmph! Detektif sialan itu memang tidak pantas mendapatkan putriku! Memang sudah karma buruknya jika harus mendapatkan seorang istri yang memiliki masa lalu buruk seperti dirimu!"
Haibara mengernyit, "nani?"
"Ojisan!" Shinichi berseru memperingatkan, takut Kogoro keceplosan.
"Mouri-San!" Yusaku juga memperingatkan dengan tajam seraya merangkul bahu Haibara penuh perlindungan, "sudah saatnya kau berhenti di sini," ia tidak ingin Kogoro mengungkit-ungkit masa lalu Haibara sebelum hilang ingatan.
"Aku bicara kenyataan!"
"Aku juga berhak melindungi putriku!" kata Yusaku tegas.
Kogoro terdiam sesaat, Yusaku yang biasanya tenang dan jarang marah, kini menatapnya tajam seakan siap menerkam jika ia berani mengganggu putrinya. Akhirnya ia merapikan jasnya seraya mendengus, "kita pulang Ran!" ajaknya seraya berlalu pergi.
Ran memandang Haibara, "semoga kau dan Shinichi bahagia, Ai-Chan," ucapnya sebelum menyusul ayahnya pergi.
"Otosan," Haibara mendongak memandang Yusaku.
"Nani?" Yusaku menunduk menatapnya.
"Apa maksud perkataannya tadi? Masa lalu apa?" tanya Haibara ingin tahu.
Yusaku menepuk lembut kepala putri angkatnya, "tidak apa-apa, tidak usah kau pikirkan. Ngomong-ngomong Okasan baru saja membawa pulang kimonomu. Kenapa tidak kau coba? Kau harus jadi mempelai paling cantik,"
"Eh benar-benar, ayo kita coba Ai-Chan," ajak Yukiko seraya menggandeng Haibara masuk ke dalam rumah.
"Otosan..." Shinichi memanggil ayahnya.
Yusaku menepuk pundaknya, "semuanya akan baik-baik saja Shinichi," ia meyakinkan.
***
Pemberkatan dan resepsi berjalan dengan lancar. Wartawan tidak diijinkan meliput, hasilnya para undangan yang dikejar-kejar untuk ditanyai. Pernikahan tersebut dihadiri oleh kolega-kolega Shinichi dan juga Haibara. Keluarga Sera juga datang dari Inggris untuk hadir.
"Mereka serasi juga, Ai-Chan cantik sekali seperti boneka Jepang," gumam Miwako Sato seraya memandang ke arah pelaminan.
"Sepertinya Yusaku-San dan Yukiko-San sengaja mengadopsi Haibara-San dan mempersiapkannya untuk menjadi istri Shinichi-Kun ya," gumam Takagi.
"Iya ya, kelihatannya begitu ya. Tapi kan dia pacaran sama Ran-Chan..."
"Tidak tahu juga sih,"
Profesor Agasa yang mendengar pembicaraan itu hanya diam saja. Ia memandang Haibara yang duduk di pelaminan sana. Ia sungguh senang karena akhirnya Haibara menemukan kebahagiaannya. Sejak dulu ia sudah menyayangi Haibara seperti putrinya sendiri. Mengenai Ran, ia yakin suatu hari Ran juga akan menemukan kebahagiaannya.
"Ai-Chan..." Masumi memanggil sepupunya.
"Uhm?" Haibara menoleh padanya.
"Kita memang tidak begitu dekat, tapi aku ingin Ai-Chan tahu, kami akan selalu ada untukmu bila kau butuh sesuatu," ujar Masumi.
Haibara tersenyum, "arigatou nee-san,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach Your Heart
FanfictionReach Your Heart menggunakan posisi Shinichi dan Ai sebagai kakak-adik seperti di You Are My World namun dengan plot yang sama sekali berbeda. Di sini Ai nya lebih agresif and berani (hihihi...). Adapun Chapter 12-13 mengadaptasi dari plot novel Pip...