Chapter 3

1K 79 9
                                    


Lima belas tahun kemudian...

"Tidak bisa pelan sedikit apa? Kau mengunyah lebih cepat daripada tikus," ejek Shinichi ketika melihat adik angkat di hadapannya itu mengunyah roti tawar super cepat. Malah sepertinya tidak dikunyah, tapi ditelan besar-besar sambil dibantu dorong teh hangat.

"Sudah tidak ada waktu, hari ini aku sidang terakhir," sahut Haibara seraya mengelap mulutnya dengan serbet dan merapikan tab serta barang-barangnya.

"Haduh kau pasti lulus lah!"

"Aku bukan cuma mau lulus. Aku mau kelulusan sempurna!" gerutu Haibara.

"Astaga," Shinichi memutar bola matanya.

Haibara akhirnya beranjak dari kursi, "ayo antar aku ke kampus sekarang niichan," pintanya seraya menggandeng lengan Shinichi.

"Aku belum selesai sarapan,"

"Duh nanti saja! Kan kau sendiri yang bilang kalau lagi lapar itu malah lebih mudah berpikir! Ayooo!" Haibara menariknya berdiri.

"Hai hai," Shinichi mengalah.

"Aku pergi dulu Okasan," Haibara mengecup pipi Yukiko.

"Eh hati-hati," kata Yukiko.

"Otosan," Haibara mengecup pipi Yusaku.

"Semoga sukses sidangnya," ucap Yusaku.

Dalam sekejap Shinichi dan Haibara menghilang di pintu depan.

Yukiko mendesah, "Ai sudah dewasa, pintar dan cantik,"

"Eh, untunglah trauma itu tidak membayanginya lagi," ujar Yusaku.

"Dan untungnya juga dia tidak dibawa Mary-San ke Inggris. Aku benar-benar menyayangi Ai-Chan. Aku sungguh tak rela sampai kapanpun bila harus berpisah dari Ai,"

"Tentu saja, dia putri kita,"

"Tapi Yu-Chan, bila suatu hari dia menikah, dia pasti keluar dari rumah. Tak adakah cara untuk membuatnya benar-benar menjadi keluarga Kudo?"

"Maksudmu?"

"Kita jodohkan saja dengan Shin-Chan," usul Yukiko.

"Lalu Ran di kemanakan? Lagipula tampaknya Shinichi hanya menganggapnya sebagai adik,"

"Hmmm... begitu ya..." Yukiko tampaknya harus melupakan mimpinya.

***

"Lihat itu Ran," gerutu Sonoko saat melihat Shinichi yang datang dari jauh digandeng oleh Haibara.

"Nani?" Ran memandang temannya.

"Anak itu dari kecil sampai dewasa, nempel terus sama Shinichi,"

"Wajar saja, Ai-Chan kan adiknya Shinichi,"

"Adik angkat, bukan adik kandung,"

"Memangnya kenapa?"

"Lihat caranya memandang Shinichi, itu bukan tatapan seorang adik kepada kakaknya. Tapi seorang wanita kepada pria,"

"Shinichi kan pengidap sister complex, ya mungkin Ai juga mengidap brother complex,"

"Atau jatuh cinta?"

"Jangan berpikiran macam-macam lah Sonoko,"

"Aku cuma mengingatkan, sebaiknya kau tetap hati-hati. Dia memang terlihat sebagai wanita usia 23 tahun, tapi jangan lupa aslinya dia bahkan lebih tua dari kita, 34 tahun. Dia juga pandai karena dia itu ilmuwan, berarti dia sangat berbisa,"

Reach Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang