Chapter 13

977 63 0
                                    


Seminggu kemudian pemotretan untuk foto pernikahan dilakukan. Lokasinya cukup dilakukan di rumah keluarga Kudo. Halaman mereka besar, kolam renang mereka bagus, sudut-sudut rumah juga artistik. Shinichi dan Haibara melakukan pemotretran sesi pertama dengan busana kasual, Michi sesekali juga ikut difoto. Makeup artist yang dipilih juga merupakan yang terbaik. Makeup Ai cantik natural, ia sama sekali tidak terlihat pucat. Pemotretan sesi kedua dilanjutkan esok harinya supaya Haibara tidak kelelahan. Mereka akhirnya mengenakan busana pernikahan ala barat. Shinichi tampan dan gagah dibalik tuxedo nya. Sementara Haibara terlihat anggun dengan gaun putihnya.

"Apa kita perlu pemberkatan ulang?" Tanya Shinichi saat sedang jalan bergandengan dengan Haibara di halaman rumput belakang rumah. Matanya tampak terpukau, tidak bisa lepas dari penampilan istrinya yang cantik.

Tim fotographer mengabadikan momen itu dengan foto dan video sementara Shinichi dan Haibara berjalan seraya bercakap-cakap. Haibara menggandeng Shinichi seraya memegang bucket bunga lili sederhana. Hairstylist terbaik berhasil membuat rambut kering Haibara kembali berkilau di bawah cahaya matahari pagi. Rambutnya di halfdo sederhana dengan sedikit keriting gantung.

Haibara tersenyum seraya menggeleng, "Janji pernikahan tidak sakral jika diucapkan lebih dari sekali,"

Shinichi meraih dua lengan Haibara, membuatnya menghadapnya tanpa membelakangi kamera para fotographer di sana.

"Kau bahagia Ai?"

"Aku bahagia Shinichi,"

Shinichi mengecup kening istrinya.

"Shinichi,"

"Ehm?"

"Tidak perlu berpikir terlalu keras mencari cara bagaimana membuatku bahagia sampai kau melupakan kebahagiaan itu sendiri. Aku juga tidak memintamu berbuat apapun, kehadiranmu dan Michi dalam kehidupanku sudah lebih dari cukup. Kau dan Michi adalah cahaya untukku,"

"Ai..."

"Tidak perlu mengkhawatirkan donor atau ginjal buatan itu. Nikmati saja kebersamaan kita saat ini. Tubuhmu dan pikiranmu seratus persen bersamaku. Itu yang paling kuinginkan,"

"Aku mencintaimu Ai,"

"Aku juga mencintaimu Shinichi,"

Mereka berciuman, lupa sedang banyak orang di depan sana.

Team fotographer di hadapan mereka tertegun dan saling pandang. Mereka tidak meminta adegan itu, tapi rupanya naluri dan tindakan alamiah Shinichi dan Haibara justu menghasilkan foto dan video yang paling sempurna.

***

"Bagaimana kabar Furuya-San?" tanya Profesor Agasa pada Henri.

"Dia baik-baik saja," jawab Henri, yang masih rutin mengunjungi Furuya Rei di penjara.

"Masih menolak mengikuti program itu?"

"Eh, mengubah identitas tidak bisa mengubah diri seutuhnya. Sampai kapanpun dia tidak mau ikut program itu. Mungkin suatu hari, FBI atau MI6 mempertimbangkannya menjadi konsultan," jelas Henri seraya mengutak-atik sejumlah alat.

"Sudah malam begini, kenapa kau masih sibuk begitu?"

"Ai-San belum mendapatkan donor ginjal, aku sungguh-sungguh bertekad untuk membuat ginjal buatan ini berhasil. Aku tidak mau yang terjadi pada ibuku juga menimpa Ai-San. Furuya-San juga berpesan padaku untuk menjaganya, kalau-kalau Shinichi-Kun menyia-nyiakannya lagi hehe..."

"Kau baik sekali Henri,"

"Aku tak punya siapa-siapa lagi, sekarang kalian keluargaku,"

"Semoga penemuanmu berhasil,"

Reach Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang