XXXVII. Keputusan Bulat

112 12 1
                                    

Chanyeol mendapat informasi dari Baekhyun bahwa di Indonesia sedang heboh tentang Emlyn adalah kekasih Chanyeol. Hal itu didapati Baekhyun saat membuka-buka laman instagram, dan melihat wajah Emlyn di mana-mana. Chanyeol menjadi gelisah memikirkan nasib perempuan di negeri yang berjarak ribuan kilometer tersebut.

Chanyeol mondar-mandir sambil memegang ponselnya. Baekhyun menengadah dan mengikuti arah Chanyeol berjalan hingga lehernya pegal.

"Kamu mau mondar-mandir berapa jam? Sekalian saja kamu pegang sapu dan bersihkan ruangan ini," cetus Baekhyun kesal melihat gelagat sahabatnya.

Chanyeol sekarang berada di kediaman Baekhyun. Begitu ia mendengar kabar buruk yang menimpa Emlyn, ia bergegas mendatangi Baekhyun dan mendengar ulang ceritanya secara langsung.

Chanyeol melemparkan tubuhnya di atas sofa warna-warni tersebut, membuat Baekhyun kaget, dan kemudian memegang pundak Baekhyun. Mata besarnya membola. Ia menarik napas berat dan menatap lekat pada netra milik Baekhyun yang ketakutan.

"Aku harus melakukan sesuatu, kan?" tanyanya serius yang hanya mendapat anggukan dari Baekhyun.

"Aku harus menghubungi Emlyn dan menanyakan keadaannya?"

Kali ini anggukan Baekhyun lebih kuat. Ia sangat mendukung solusi tersebut. Emlyn, menurutnya, sedang terpuruk di sana dan butuh penenang dari Chanyeol langsung. Pun, dengan begitu mungkin kerinduan antar mereka bisa tersembuhkan.

Chanyeol menangkupkan kedua tangannya, segera mengambil ponsel di atas meja dan mencari nama Emlyn. Belum sempat ia menghubungi nomor tersebut, sebuah panggilan terlebih dahulu masuk ke ponselnya.

"Ada apa?" tanyanya terang-terangan. Ia sedang tidak ingin berbasa-basi. Ada hal penting yang harus segera dilakukan.

"Dia sedang marah besar dan sudah angkat bicara pada media," bisik seseorang di seberang sana.

"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol setengah berteriak. Baekhyun yang tidak mendengar apa pun menjadi penasaran karena cara Chanyeol merespons.

"Dia mengetahui kabar yang beredar di kalangan para penggemar di sosial media, dan kini dia mengeluarkan pernyataan bahwa kalian tidak ada hubungan apa pun. Dia hanya seorang penggemar yang sedang bekerjasama dengan kalian." Woojin yang menghubunginya memberitahu apa yang telah dilakukan oleh direktur agensi mereka.

Chanyeol mematikan panggilan sepihak. Jemarinya membulat erat dan sangat ingin menemui direktur yang bertindak tanpa diskusi dengannya terlebih dahulu. Chanyeol sangat yakin, jika Emlyn melihat pernyataan yang dirilis tersebut, pastilah perempuan itu akan sangat kecewa. Walau memang benar di antara mereka tidak ada ikatan apa pun, tapi rasanya jika dirilis sebagai penggemar, sangatlah tidak layak. Sebab, bukan seperti itu yang ia rasakan. Ini seperti pengkhianatan secara tidak langsung.

"Ada masalah apa?" tanya Baekhyun dengan wajah ingin tahunya.

Chanyeol berdecak. Ia membuka laman yang dikirimkan oleh Woojin. Keduanya membaca pernyataan tersebut dengan saksama.

Halo, para penggemar. Mengenai rumor yang beredar tentang salah satu artis kami, KCY, kami menentangnya. Tidak ada hubungan spesial antara artis kami dengan perempuan tersebut. Pada dasarnya, perempuan itu adalah seorang penggemar yang sedang menjalin kerjasama dengan grup mereka. Semua hal itu juga terjadi atas persetujuan agensi, jadi tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Lebih baik, mari kita menunggu hasil dari kerjasama mereka yang akan rilis dalam waktu dekat.

"Gila!" umpat Baekhyun saat membaca pernyataan tersebut. "Aku tahu, bahwa kata-kata yang mereka sampaikan sangat menenangkan bagi para penggemar. Tapi kata 'seorang penggemar' sepertinya akan menyakiti hati Emlyn. Dia memang penggemar, tapi bukanlah antara kalian dia bukan hanya seorang penggemar?" protes Baekhyun yang mengetahui tentang perasaan keduanya. Walau Emlyn tidak mengutarakan secara langsung, Baekhyun dapat dengan cepat menangkap sinyal tentang Emlyn yang memiliki rasa lebih dalam dari sekadar mengagumi seorang Kim Chanyeol.

"Mungkinkah ini lebih baik?" tanya Chanyeol yang tampak putus asa. Ia melihat Baekhyun dengan tatapan nanar.

"Ayolah hubungi Emlyn sekarang. Aku yakin dia sedang tidak baik-baik saja," bujuk Baekhyun.

"Dari mana kamu tahu dia tidak baik-baik saja? Bisa jadi memang ini yang diharapkan Emlyn, dengan begini penggemar lebih tenang karena tidak akan mengusiknya. Penggemar sudah mengetahui bahwa kita akan berkolaborasi dengannya, jadi tidak ada lagi yang akan mengincarnya karena dikaitkan memiliki hubungan spesial denganku. Iya. Ini memang jalan terbaik," ucap Chanyeol sambil menarik napas dan menenggelamkan wajah dalam telapak tangannya.

"Emlyn punya perasaan yang sama denganmu, Chanyeol," ungkap Baekhyun dengan geram.

Chanyeol menoleh segera. "Apa katamu?"

Baekhyun menelan ludah setelah keceplosan berbicara. "Aku menyadari itu saat dia membicarakan tentangmu, menanyakan keadaanmu. Mungkin penggemar lainnya juga akan bertanya bagaimana keadaanmu di tengar rumor yang beredar. Tapi, aku melihat kecemasan yang tulus dari matanya malam itu. Aku melihat secara langsung bagaimana ia berbicara tentangmu. Emlyn tidak menyukaimu sebagai seorang idola, tetapi sebagai seorang laki-laki," papar Baekhyun yang membinarkan mata bulat Chanyeol.

Tidak berlangsung lama, karena binar itu meredup diikuti kalimat, "Dia hanya akan terus diganggu oleh orang tidak dikenal jika bersamaku, Baek."

-------------------------

Emlyn menggigit bibir bawahnya saat melihat pernyataan yang dirilis oleh agensi yang menaungi grup XO. Ada rasa sesak di dalam sana. Namun demikian, apa yang dirilis benar adanya, tidak ada yang salah satu kata pun. Seharusnya ia senang karena kebenaran diungkapkan oleh agensi tersebut, serta hal itu menurunkan kebencian para penggemar untuknya. Akan tetapi, tetap saja hatinya menolak pernyataan itu. Ia memanglah seorang penggemar, tapi hatinya untuk Chanyeol kini bukanlah sekadar menggemar.

Emlyn membuang napas kasar. "Iya. Ini memang jalan terbaik yang telah ditunjukkan. Aku dilindungi dengan pernyataan itu. Mungkin juga, ini sebagai pengingat bahwa aku memang harus melupakannya dan menyadarkan diri bahwa kami bukanlah manusia yang harus bersama. Terlalu banyak perbedaan yang nggak mungkin untuk disatukan. Terlalu banyak rintangan ke depan yang mungkin aja kami nggak mampu untuk menempuhnya. Ups, salah, bukan kami, tapi hanya aku. Huh, gini amat rasanya jatuh cinta sama idola sendiri. Dianya nggak tahu, akunya malah buang-buang waktu," komentar Emlyn untuk dirinya sendiri sambil manyun.

Sepersekian detik, Emlyn pun menepuk tangannya sekali. "Oke, Emlyn yang manis, cantik, imut, menyenangkan, dan pekerja keras, mari kita fokus pada kerjaan. Melupakan Chanyeol nggak mudah, tapi mencoba untuk tidak mengingatnya pasti lebih membantu."

Emlyn kini membulatkan pendirian untuk meminimalisir kegiatan yang hanya akan mengingatkannya pada lelaki Korea tersebut. Ia memantapkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jatah waktunya, dan memperbanyak latihan vokal agar bisa segera melakukan rekaman untuk dikirim pada Baekhyun.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang