Perjuangan yang Indah

176 7 3
                                    

Ridho Magallo

Sekarang sudah memasuki bulan Agustus dimana pada bulan ini ada tanggal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, yaitu 17 Agustus. Pada tanggal itu seluruh rakyat Indonesia akan berkumpul untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia.

Seperti biasa, Hendi bangun kesiangan karena lelah semalaman bermain gim dan dimarahi oleh ibunya karena akan terlambat jika tidak bangun.
“Hendi bangun sudah jam tujuh! Kamu nanti terlambat sekolahnya loh!” teriaj Ibu dengan nada yang keras.
Hendi pun bangun dan langsung mandi, setelah itu mengenakan seragam sekolah, dan langsung pergi dengan naik sepeda motornya tanpa menghiraukan panggilan Ibu yang mengajaknya untuk sarapan.

Untung sesampainya di gerbang sekolah belum ditutup, karena satpam penjaga gerbang sedang membuat secangkir kopi, akhirnya Hendi pun tidak terlambat. Hendi langsung berlari menuju kelasnya karena pelajaran pertama akan segara dimulai.
“Hampir saja terlambat,” ucap Hendi sambil menghela nafas dengan cepat.
“Wah, seperti biasa Hen, kamu datang saat pelajaran hampir dimulai,” sahut Ridho teman sebangku Hendi.
Tidak lama setelah itu, terdengan suara sepatu yang masuk kedalam kelas, ternyata itu adalah Pak Mail guru PPKN sekaligus wali kelas XI IPA 1. “Selamat pagi anak-anak!” sapa sang guru.
“Pagi pak!” jawab para murid dengan serempak.
Kelas pun hening saat pelajaran telah dimulai. Terlihat Nisa begitu fokus memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh Pak Mail.
“Sebelum mengakhiri pelajaran pada pagi ini ada yang ingin bertanya?” tanya Pak Mail.
Tidak lama setelah itu, Nisa pun angkat tangan dan bertanya kepada Pak Mail,
“Apakah kita wajib untuk merayakan kemerdekaan RI pak?"
Pak Mail pun melihat ke arah Nisa, tetapi yang dilihat Pak Mail bukanlah Nisa melainkan Hendi yang tertidur di bangku belakang.
“Ssstt!” bisik Ridho dari samping.
“Woy, Hen! Bangun!” bisik Sobru dari meja belakang.
Pak Mail berjalan mendekati Hendi yang sedang tertidur, tetapi sebelum sampai Hendi telah bangun dari tidurnya dan pura-pura menyimak pelajaran.
“Kamu ketiduran, Hen?” tanya Pak Mail yang pura-pura tidak tahu.
“Gak pak, saya gak tidur,” jawab Hendi panik.
“Oooo, coba kamu jawab pertanyaan Nisa yang tadi, Hen!” suruh Pak Mail sambil tersenyum.
“Pertanyaan? Ooo yang itu Pak. Ehh apa pertanyaannya?” tanya Hendi kepada Ridho sembil bisik-bisik.
“Tanggal berapa Indonesia merdeka,” jawab Ridho sambil menahan tawa.
“Itu mah mudah sekali, Pak. Jawabannya ya 17 agustus 1945,” jawab Hendi dengan nada sombong.
Seluruh murid di kelas pun tertawa dengan jawaban Hendi.
“Hahahaha! Kamu dibohongin sama Ridho, Hen! Pertanyaannya bukan itu hahaha!” kata Sobru sambil tertawa.

Tidak lama setelah itu bel pun berbunyi tandanya jam istirahat telah tiba, Hendi pun berjalan kekantin bersama teman-temannya. Sesampainya di kantin mereka pesan makanan.
Tiba-tiba ada suara dari belakang, “Kebiasaan kalo jam pelajaran tidur terus!” Ternyata Nisa.
“Terserah saya lah! Kan saya yang tidur. Kok situ yang emosi?” jawab Hendi dengan santai.
“Udah jangan ribut, nanti jodoh lagi,” ucap Sobru.
“Dih, jangan sampe dah!” jawab Hendi dengan tegas.

Jam sekolah pun telah usai Hendi bersama Ridho dan Sobru pulang bersama karena rumah mereka satu arah.

Sesampainya di rumah Hendi melempar tasnya dan langsung tidur di kamar.

Hari pun terus berlalu kini sudah tanggal 10 agustus 2021, itu berarti tujuh hari menuju hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pagi hari sudah terlihat anggota OSIS akan melakukan rapat untuk lomba 17 Agustus, di dalam ruangan terlihat Yuda sebagai Ketua OSIS sedang memimpin rapat.
“Jadi kita akan mengadakan lomba untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-76. Nah, kira-kira lomba apa saja yang akan dilaksananan? Tentunya harus menarik dan beda dari tahun sebelummnya," tanya Yuda kepada anggotanya.

Rapat pun berjalan dengan lancar dan sudah diputuskan lomba apa saja yang akan dilakukan pada tahun ini. Segala sesuatu langsung dikerjakan seperti proposal dan berkas-berkas yang lain.

Antologi Cerpen: PERJUANGAN TAK BERTEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang