Happy Reading
-GebRio-🐝🐝🐝
Brimaga dengan legenda darah yang ke dua.
Kini seluruh siswa nampak berbaris di lapangan. Senin kala itu begitu terik. Panas begitu menyengat kulit siswa siswi SMA Brimaga.
Mata Azerio terus menyorot pada sosok gadis yang kini tengah berdiri menyampaikan rangkaian kalimat-kalimat terbaiknya. Geby.
"Selain itu, beruntung sekali saya bisa berdiri di sini untuk sedikit berbicara bersama kalian semua. Saya sudah merencanakan segala hal terbaik agar era ini menjadi era paling melegenda dalam sejarah SMA kita. Tak lupa rekan-rekan yang banyak membantu saya untuk mensukseskan acara hari ini hingga tiga hari ke depan nanti, saya ucapkan terimakasih untuk awal kerja samanya. Dan untuk Azerio, terimakasih karena mau menjadi sponsor terbaik dalam kinerja saya. Akhir kata, selamat berbahagia untuk kita semua. Semoga semesta restu."
Geby turun dari area amanat pembina, dan bergabung dengan rekan OSIS yang lainnya. Langkahnya diiringi sorak riuh tepuk tangan siswa siswi SMA Brimaga, termasuk Rafindom dan tujuh pendirinya.
"Cewek lo keren banget," bisik Allano tepat di telinga Azerio. Hal itu membuat Azerio tersenyum begitu bangga menatap Geby yang kini juga tengah berbalik menatapnya.
Lebih dari tiga puluh menit lamanya upacara berlangsung, kini siswa SMA Brimaga nampak bersantai-santai terbebas dari berbagai mata pelajaran selama tiga hari ke depan.
Hari pertama diisi dengan penampilan-penampilan pembuka di panggung yang terletak di lapangan utama. Setelahnya dilanjutkan dengan debat para kandidat ketua OSIS yang dilaksanakan di aula.
Terdapat dua kandidat yang terpilih yaitu Nadhira Keiya Riverra XI MIPA 1 dan Reihan Gresandra dari XI IPS 1.
Para pendiri Rafindom nampak lebih dulu mengisi kursi penonton debat di aula tanpa menonton pertunjukkan di area lapangan. Hal itu sempat membuat beberapa panitia heran karena mereka tiba di sana sebelum waktunya.
Tujuh pemuda itu duduk memenuhi dua baris terdepan. Di baris pertama terdapat Rafaska, Gavin, Sagara, Melody, Azerio, dan satu kursi yang sengaja Azerio kosongi untuk gadisnya. Tak lupa satu kursi kosong di samping Rafaska yang sengaja disediakan untuk Nadhira. Meskipun sebenarnya para kandidat sudah disediakan tempat tersendiri oleh para panitia.
Di belakangnya terdapat Kenzo, Farrel, Sabrina, Anya, Alora, Allano, dan Selina.
Azerio menangkap sosok Geby yang hendak melintasi dirinya. Hal itu membuat Azerio tersenyum lebar-lebar. "Semangat, cantik."
Geby yang mendengar itu sontak berhenti dan berbalik. Senyumnya terukir manis ketika melihat Azerio yang menyapanya.
"Yo?" Matanya turut menelisik menatap ke arah teman-temannya yang lain. "Kok kalian udah di sini?"
"Gak ada yang menarik di panggung." Allano berseru mewakili yang lain.
"Yeh, lo mah udah punya dua masih gak ada cukupnya."
Kalimat Kenzo itu membuat mereka semua tersenyum miring ke arah Allano. Alora yang menyadari itu hanya mampu melirik ke arah Sabrina yang berbeda satu bangku dari tempatnya, sedangkan Selina hanya diam. Hal biasa bagi dirinya mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBRIO
Teen FictionBagian Azerio dan Semestanya Kali ini bukan tentang bad boy atau cool boy yang diidamkan perempuan seantero SMA. Ini tentang seorang Azerio dan Geby Fralista. Awal yang dimulai hanya untuk membuktikan ke masing-masing mantan jika mereka bisa bahagia...