Four

1.7K 161 1
                                    

Semu orang telah berkumpul di ruang tamu rumah Jaemin. Kedua pengacara itu telah menjelaskan semuanya dan Jaemin menerima amanat dari kedua orang tuanya. Ia bahkan berjanji pada diri sendiri terlepas dari amanat kedua orang tuanya, dia ingin menjaga Jisung sepenuh hati.

°

°

°

Kedua pengacara itu sudah pergi terlebih dahulu, meninggalkan keluarga kecil itu untuk saling berdiskusi.

"Lalu paman memberi ku ini untuk apa?." Tanya Jaemin masih seputar hadiah yang di berikan Jaehyun untuknya.

"Apa kamu hanya membuka bagian atasnya saja?." Tanya Taeyong pada Jaemin.

Jaemin mengangguk,

Taeyong mengambil kotak yang berada di tangan Jaemin, ia menyuruh Jaemin dan Jisung untuk duduk mengapit pria cantik itu. "Jika kamu membukanya lagi, ini ada tiga kalung pasangan, dua kalung ini bertuliskan nama kalian berdua." Jaemin sedikit melotot melihat kalung yang sangat indah tersimpan dengan apik di balik kain putih itu.

"Lalu, kenapa di atasnya ada jas pernikahan?." Tanya Jisung yang sama penasarannya, ia pikir jika ada perhiasan di dalamnya kenapa yang di tampilkan lebih dulu adalah jas pernikahan? Bukankah akan lebih indah jika perhiasan di tempatkan di atas?

Taeyong tersenyum, ia mengambil tiga kalung itu, meletakkannya di atas kotak biru yang sudah tertutup.

"Tiga kalung dan satu pasang jas pernikahan ini memang Mama dan Paman mu siapkan untuk Jaemin suatu hari nanti.... Iya Mama tau kok kalian masih kecil-kecil, terutama Jaemin yang masih harus fokus dengan sekolah dan kantor, tapi ini sebagai persiapan saja." Taeyong menoleh ke arah Jaemin, "Nggak masalah kan sayang?." Tanyanya khawatir jika Jaemin tidak suka atau risih.

Jaemin membalas senyuman Taeyong, "Iya, nggak masalah kok Ma." Balas Jaemin lembut. Meski Jaemin pikir itu terlalu cepat, tapi ia juga tahu arah pemikiran kedua orang tua itu. Mereka hanya tidak mau jika Jaemin mengurus Jisung seorang diri, mereka memberikan itu sebagai pengingat Jaemin untuk menemukan cintanya kelak, agar ia juga bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga kecil yang ia bangun.

Dua orang yang sedari tadi diam hanya bisa melirik satu sama lain, "Jaga adikmu." Pesan Jaehyun pada Mark dengan nada yang sangat pelan, yang hanya bisa di dengar oleh Mark.

Mark hanya mengangguk mengiyakan ucapan Papanya itu, toh kalau Papanya tidak mengatakan itu Mark akan selalu menjaga Jaemin.

°

°

°

Kini rumah besar itu telah sepi, hanya ada dua orang yang sedang duduk di sofa dengan suasana canggung. Tidak ada yang memulai pembicaraan, Jaemin yang pura-pura bermain ponsel dan Jisung yang pura-pura menyimak TV yang menyala di depannya.

"Jie..." Panggil Jaemin yang langsung di respon oleh Jisung.

Jaemin menyimpan ponselnya, ia menatap iris mata Jisung seolah meminta izin untuk lebih mengetahui keputusannya ini di terima baik olehnya atau tidak.

"Apa kamu senang dengan keputusan Mama dan Papa?.... Ah, maksud ku... Kakek dan Nenek?." Tanya Jaemin dengan serius.

Jisung yang awalnya canggung kini mulai terbiasa menatap Jaemin yang nampak serius. Jisung menunduk, mencari kata yang pas untuk di sampaikan pada Jaemin, bundanya.

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang