Thirteen

990 100 12
                                    

_ Flashback (Hanya cerita singkat masa lalu Jeno bertemu dengan Jaemin)




Sebuah tangan berhasil ia genggam, dengan sekuat tenaga pria yang lebih kecil menarik tangan yang ia genggam membawa naik seseorang yang hampir tenggelam di kolam renang.

"Ayo bertahan, sedikit lagi."

Seseorang yang berada di bawah sana sudah memunculkan kepalanya, menghirup udara dengan rakus, masih dengan menutup mata dan satu tangan sudah berhasil memegang pinggiran kolam.

Pria yang hampir tenggelam itu naik ke atas di bantu oleh pria kecil yang telah menyelamatkan nyawanya.

"Kamu tidak apa-apa?." Tanya pria kecil yang nampak khawatir.

Lee Jeno,
Pria yang hampir saja mati karena keram kaki saat berenang, membuka matanya untuk melihat seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya.

Jeno hanya mampu menggeleng tipis, ia masih lemas dan tak sanggup untuk menjawab. Dengan nafas yang tak teratur ia sebisa mungkin menahan dadanya yang sakit karena mungkin kemasukan air.

Setelah Jeno bisa berbicara dan sedikit berjalan, pria kecil yang menyelamatkannya mengulurkan tangan, mengajaknya untuk berkenalan.

"Nama ku Na Jaemin. Kamu bisa panggil aku Nana." Ucapnya yang begitu manis di telinga Jeno.

°

°

°

Setelah kejadian itu, Jeno dan Jaemin menjadi akrab, mereka saling bertukar nomer. Sering bertemu untuk saling bermain atau latihan renang, Jaemin adalah anak baru di kota yang Jeno tinggali. Jadi itulah kenapa Jeno tidak pernah melihat teman pelatihan renang yang semanis Jaemin.

Mereka terus berhubungan baik, sampai saat dimana Jaemin harus pindah rumah beberapa saat, memang tidak lama karena saat kelas satu Junior High School ia kembali ke rumah lamanya, meski Jaemin dan keluarga harus pindah rumah lagi ntah kemana. Sayangnya Jaemin juga berganti nomer, membuat Jeno sedikit panik, tapi takdir mempertemukan mereka lagi, di sekolah yang sama. Tapi Jeno di buat terkejut, kerena saat Jeno menyapa Jaemin, ia tidak ingat siapa Jeno itu.

Jeno tentu saja sakit hati saat teman── Oh, atau cinta pertamanya melupakan dirinya. Tapi Jeno tidak masalah Jaemin pasti mengingatnya seiring berjalannya waktu. Tapi Jeno gagal, Jaemin benar-benar melupakan siapa Jeno itu. Bahkan saat kedua orang tua Jaemin di kabarkan telah tiada Jeno hadir saat upacara terkahir untuk kedua orangtuanya, hanya saja Jaemin tidak melihat dan masih bersedih tentang itu, jadi Jeno memakluminya, ingin mendekat, tapi Jeno tidak punya nyali.

Setelah mengetahui status Jaemin, Jeno tidak seberani itu untuk mendekati Jaemin, ia hanya bisa menjaga Jaemin dari jauh. Ia akan diam-diam membawakan bekal untuk Jaemin, memberinya surat di atas meja Jaemin.

Sampai saat dimana dia benar-benar sudah tidak sanggup, ia melihat Mark, kakak Jaemin memergoki Jeno yang diam-diam memberikan bekal di atas meja Jaemin untuk terakhir kalinya. Dan saat itulah Mark baru tahu kalau Jeno menyukai Jaemin, tapi Jeno tidak cerita bagaimana pertemuan Jaemin dan dirinya. Mark juga tidak bertanya karena ia pikir Jeno satu kelas dengan Jaemin jadi wajar jika ada rasa suka itu tumbuh, cinta anak remaja pasti akan cepat memudar kan?. Dan Mark salah, rasa suka itu tetap tumbuh sampai sekarang.

_ Flashback off


🌵🌵🌵

"Jen, Jeno..."

Jaemin memukul lengan atas Jeno yang tidak menjawab pertanyaannya sedari tadi. Jeno tersadar dari lamunannya, ia sedikit mengingat kembali apa yang sudah ia lakukan beberapa hari lalu, karena saat sampai ke rumah sebelah tempat tidurnya sudah ada bunga mawar biru. Padahal jelas-jelas Jeno tidak membelinya. Begitulah pikirnya.

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang