One[ REVISI ]

5.2K 207 4
                                    

Di dalam rumah yang besar terdapat seorang anak laki-laki yang sedang fokus menatap buku pelajarannya serta dokumen kantornya. Semenjak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, remaja manis itu harus merangkap menjadi pelajar dan CEO termuda di kotanya.

Na Jaemin
Adalah anak remaja yang baru masuk Senior High School NEO harus di hadapkan dengan masalah yang sangat berat baginya. Merangkap menjadi pelajar dan CEO bukanlah hal yang mudah. Di saat anak-anak seusianya bermain dengan bebas, melakukan kenakalan remaja, justru ia harus tetap di rumah, di kamar yang redup dengan cahaya lampu belajar yang menerangi kamarnya, memandangi berlembar-lembar kertas yang harus ia selesaikan dengan segera.

"Ini bagaimana ya." Monolognya memandang buku pelajaran yang ia tak mengerti sama sekali jawaban dari soal yang di berikan pak guru padanya.

"Apa aku telfon kak Mark aja ya suruh ngajarin Nana." Jaemin meraih ponselnya yang berada di atas map hitam kantornya, memindai nomer Mark, sepupunya.

Nomernya tidak tersambung hingga tiga kali, Jaemin mendengus kesal. "Kak Mark pasti lagi pacaran sama Haechan nih. Mentang-mentang malam natal."

Setiap malam natal adalah malam yang sangat Jaemin benci, malam yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya, malam yang juga membuat kedua orang tuanya tiada. Jaemin selalu mengumpati malam yang sangat di tunggu-tunggu orang lain namun tidak dengan dirinya.

"Persetan dengan malam apa ini. Lebih baik aku menyelesaikan masalah kantor lebih dulu." Ucap Jaemin menaruh kembali ponselnya.

🌵🌵🌵

"Pagi sayang." Ucap seseorang yang langsung merangkul pundak Jaemin.

Jaemin menoleh untuk melihat siapa orang yang sudah membuat mood paginya berantakan, ia mendengus. "Gimana tadi malam? Seru?." Ucapnya sewot.

Laki-laki yang masih merangkulnya itu terkekeh, "Maaf sayang, aku nggak tau kalo kamu nelfon kak Mark, kan handphone-nya aku sita semalem."

Lee Haechan
Kakak kelas sekaligus pacar kakak sepupu Jaemin, Mark. Dia orang yang sangat manis, aktif dan posesif terhadap sang kekasih. Sudah tiga tahun mereka menjalin hubungan dan yah, Haechan memiliki aturan yang sedari awal sudah di setujui oleh Mark. Ketika mereka bersama tidak boleh ada handphone yang menghalangi, ponsel keduanya akan di sita dan di matikan oleh Haechan. Bahkan gara-gara peraturan konyol Haechan itu, saat Jaemin pertama kali mendapat kabar soal orang tuanya ia harus bangun dari pingsan dengan sendirian di kamar, tidak ada orang yang menemaninya saat malam terburuk itu. Bahkan tiga puluh panggilan untuk Mark tidak ada yang sampai pada sang pemilik ponsel.

Setelah kejadian itu Haechan di marahi Mark hingga satu bulan, hubungan mereka juga hampir putus gara-gara Mark yang merasa bersalah dan menyesal menuruti perintah Haechan.

Meski Mark adalah kakak sepupu bagi Jaemin, namun ia sudah menganggap Mark sebagai kakak kandungnya. Ia tidak tahu lagi harus berkeluh kesah pada siapa, ia bahkan tidak memiliki saudara lain selain Mark. Beruntunglah Mark memiliki kekasih seperti Haechan, yang bisa menjaga Jaemin juga. Haechan juga sadar kalau Jaemin masih butuh kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya, maka dari itu Haechan selalu memanggil Jaemin dengan sebutan 'sayang'. Jaemin jelas tidak membantah, biarlah calon istri kakak sepupunya itu merawatnya sesuka hati, Jaemin juga suka jika di perhatikan oleh Haechan.

Setelah obrolan panjang, kini mereka harus berpisah kelas. Haechan satu kelas dengan Mark, XII-5 dan Jaemin siswa X-5 kelas atas yang paling pojok.

°

°

°

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang