Three[ REVISI ]

1.6K 173 1
                                    

🌵🌵🌵

Seperti yang sudah Jaehyun katakan, kalau dia, sang istri dan anaknya akan pergi ke rumah Jaemin.

Jaemin tidak tau kalau mereka akan ke rumahnya pagi-pagi sekali, Jaemin izin untuk mandi terlebih dahulu dan langsung menemui keluarga kecil yang masih berada di ruang tamu rumahnya.

Sebelum pergi ke ruang tamu, Jaemin pergi ke dapur untuk membuat minum, tapi sudah ada istri Jaehyun di sana.

"Mama, kenapa Mama di sini? Biar Jaemin aja yang buat." Ucap Jaemin. Orang yang masih sibuk dengan gelas-gelas itu hanya tersenyum, ia berbalik menatap keponakan manisnya.

"Tidak masalah sayang, Mama akan bantu." Jawabnya. Setelah kepergian kedua orang tuanya, orang di depan Jaemin ini memintanya untuk memanggil dirinya 'Mama' sama seperti Mark memanggilnya. Ia juga merasa Jaemin sudah seperti anaknya, jadi tidak masalah baginya.

"Taeyong sayang kamu── Oh, Jaemin udah mandinya?." Jaehyun yang merasa istrinya lama di dapur ingin menghampiri dan melihat apa yang ia buat, sekalian mau modus, tapi urung karena Jaemin sudah berada di dapur lebih dulu.

Jaemin menoleh dan mengangguk, "Paman mau minum apa?." Tawar Jaemin. "Biar Mama mu yang buatkan, kamu tanya Mark saja sana dia mau minum apa." Jawab Jaehyun. Dalam hati ia berharap Jaemin langsung pergi ke depan menemui Mark, tapi gagal karena sang istri sudah mencegah Jaemin yang ingin melangkah pergi.

"Mama tau semua minuman apa yang mereka butuhkan, kamu di sini saja." Katanya, "Dan kamu. Sudah pergi sana temani Mark dan pengacara itu." Lanjutnya dengan tatapan tajam.

'Gagal lagi, gagal lagi' ucap Jaehyun dalam hati.

Jaemin hanya tersenyum melihat interaksi mereka, Jaemin tau apa yang di pikirkan Jaehyun, tapi ia tidak tau kalau Taeyong akan bersikap kebalikannya.

Setelah Jaehyun pergi, Jaemin menatap pria cantik itu lamat-lamat. Yang di tatap sedikit risih, ia menoleh untuk menatap Jaemin lagi. Taeyong menaik turunkan alisnya tanda bertanya.

"Pengacara? Untuk apa Ma?." Tanya Jaemin, ia mendengar jelas bahwa Taeyong mengucapkan kata 'pengacara' tadi.

Taeyong tersenyum, ia mengambil nampan, menaruh beberapa gelas di atas sana. Ia menatap Jaemin, "Ayo ke depan, kamu akan tau nanti." Taeyong pergi membawa nampan di tangannya meninggalkan Jaemin yang masih diam. Kenapa semua orang selalu menunda pembicaraan mereka sih. Pikir Jaemin.

Jaemin berjalan dari dapur menuju ruang tamu, benar saja, ada dua orang pengacara yang sedang menjelaskan sesuatu pada Jaehyun. Mereka semua diam saat melihat Jaemin berjalan menuju ruangan.

Jaemin duduk di sebelah Taeyong, setelah Jaemin duduk Taeyong mengusap surai hitam Jaemin dengan sayang. Jaemin melihat Mark untuk mendapatkan jawaban, namun Mark hanya mengangguk singkat.

"Ini Jaemin, anak dari Nakamoto Yuta dan Winwin." Ucap Jaehyun tiba-tiba memperkenalkan Jaemin. Jaemin hanya menunduk hormat pada dua orang asing yang di pastikan mereka adalah pengacara yang Taeyong maksud.

Dua orang itu membalas hormat Jaemin dan tersenyum, mereka melihat Jaehyun lagi, lalu mengangguk.

Suasana tiba-tiba berubah, detak jantung Jaemin tiba-tiba tak beraturan, ada sedikit rasa khawatir di dalam hatinya. Ia menerka-nerka apa yang akan kedua orang itu bicarakan.

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang