Seven

1.3K 130 8
                                    

🌵🌵🌵
Two month later

Pagi yang cerah, seperti biasa Jaemin menyiapkan makanan untuk Jisung. Sudah menjadi kebiasaan Jaemin setelah Jisung hadir dalam hidupnya.

Jaemin memanggil Jisung untuk turun ke bawah dan sarapan, tak lupa juga Jaemin menyiapkan kotak bekal untuk Jisung makan kalau-kalau Jisung tidak ingin ke kantin. Dan nyatanya kotak bekal itu selalu kosong, dan Jaemin senang karena Jisung menghabiskannya.

Jisung duduk di kursi tepat di depan Jaemin. Suasana meja makan tenang seperti biasa, kedua orang itu fokus pada kegiatan masing-masing. Menyadari Jisung yang bergerak gelisah dalam makannya Jaemin ingin membuka suara tapi suara Jisung menginterupsi lebih dulu.

"Bunda." Panggilnya tak menghadap Jaemin sama sekali.

Jaemin menjawab dengan deheman dan menghentikan kegiatan sarapannya, menatap Jisung yang mencoba bicara dengan serius.

Jaemin tersenyum, "Ada apa Jie?."

Jisung menghela nafasnya mencoba menetralkan detak jantung dan tubuhnya yang nampak gelisah. Ia beralih menatap wajah Jaemin yang sudah tersenyum hangat. Setiap pagi, setiap hari yang Jisung lalui, senyum cerah itu, pandangan manis itu selalu menyambutnya. Apakah ia harus melakukan ini?

Jisung menggeleng, "Tidak jadi."

Jisung melanjutkan kegiatannya yang tertunda tanpa menengok ke arah Jaemin lagi. Jaemin yang merasa aneh mengerutkan keningnya. "Katakan jika ada masalah jie." Ucap Jaemin yang tidak melanjutkan sarapannya. Ia sangat penasaran akan apa yang ingin Jisung sampaikan.

"Tidak jadi."

Jaemin memanyunkan bibirnya, ia merasa belakangan ini Jisung menyembunyikan banyak hal darinya. Saat mereka bersama Jisung tidak lagi menceritakan tentang kegiatan sekolahnya, mereka hanya akan diam satu sama lain.

"Jie... Ayolah, kalo ada apa-apa katakan saja." Desak Jaemin yang penasaran.

"Tidak apa, tidak penting." Jaemin mendengus, apa benar anaknya ini menyembunyikan sesuatu? Ia ingin tau pasti apa pikiran Jisung agar Jaemin juga bisa memberi saran untuknya.

"Jie... Bun──"

Brak!!

"Jisung bilang nggak jadi ya nggak jadi!" Jisung, membentak Jaemin. Ia lepas kendali. Ia membanting sendok dan sumpit yang berada di kedua tangannya di atas meja. Tanpa merasa bersalah Jisung mengambil tas dan beberapa buku yang akan ia bawa ke sekolah, meninggalkan Jaemin yang masih diam di tempatnya.

°

°

°

Setelah sampai di sekolah, Jisung membanting tasnya di atas meja membuat Yoona dan Bara yang sedang bercanda di meja Bara menoleh ke arah Jisung.

Jisung duduk dan menatap datar ke arah papan tulis putih yang tak bersalah. Meluapkan emosinya dalam diam.

Bara berdiri menghampiri Jisung di ikuti Yoona. Bara duduk di kursi sebelah Jisung, "Ada apa Ji?" Tanya Bara.

Yoona dan Bara menunggu Jisung membuka suara, "Jangan di sini, kita ke taman sebelah saja." Ucap Jisung langsung pergi meninggalkan Bara dan Yoona.

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang