Twenty Two

1.5K 89 2
                                    

Setelah perkataan Jaemin yang ingin menjadi pendonor untuk Jisung, semua nampak tak setuju. Mereka semua tau kondisi Jaemin seperti apa, tapi karena Jaemin memaksa. Akhirnya Jaehyun mengizinkan Jaemin untuk bicara dengan dokter terlebih dahulu.

"Yaahh dok, masa ngga bisa? Nana kuat kok, Nana bisa hidup dengan satu ginjal saja." Desaknya dari tadi.

Dokter sudah mengatakan bahwa Jaemin tidak bisa menjadi pendonor karena dirinya yang juga tidak memungkinkan.

"Kamu harus setuju apa kata dokter Na, kamu tidak bisa memaksa begitu." Bujuk Jeno yang juga sudah sekian kalinya.

Dengan terpaksa Jaemin menuruti apa yang Jeno katakan, ia menghela nafas beratnya di sepanjang koridor rumah sakit.

Haechan menepuk pundak Jaemin, "Tenang Na, kita akan mencarikan donor ginjal yang cocok untuk Jisung." Ucapnya yang hanya di angguki oleh Jaemin.

°

°

°

Setelah dua belas jam mencari pendonor darah dan ginjal, akhirnya Jaehyun menemukan seseorang yang sanggup mendonorkan ginjalnya.

Dengan langkah yang terburu-buru Jaehyun dan beberapa orang masuk ke dalam ruangan dokter yang menangani Jisung.

"Bagaimana dok? Biasakan?" Tanya seseorang itu pada dokter yang masih membuka laporan yang dia dapatkan.

Dokter tersebut tersenyum hangat pada Jaehyun dan dua orang yang sedang duduk di sebelahnya.

"Operasi akan di lakukan segara, jadi kita bisa mempersiapkan semuanya."

Semuanya saling pandang, pria manis di sebelah Jaehyun tersenyum lembut, mengusap surai blonde pria kecil di sebelahnya.

"Terimakasih Chenle, kalau bukan karena mu, mungkin Jisung tidak akan bisa menjalankan operasi untuk waktu yang lama."

Yang di panggil Chenle hanya tersenyum mengangguk, "Jangan berterimakasih. Aku melakukan ini karena dia Jisung."

Jaehyun hanya mengangguk.

"Mari aku antarkan kamu bertemu dengan bundanya Jisung." Ucap Jaehyun menggiring dua laki-laki manis itu ke arah tempat tunggu ruang operasi.

°

°

°

Haechan dan Mark sudah tahu mengenai siapa Chenle dan pria di sebelahnya. Mereka sangat berterimakasih, tapi rasa terkejut mereka masih ada kala melihat manik Chenle yang selalu melirik ke arah ruangan tempat Jisung berbaring.

Jaemin dan Jeno tidak ada di sana, mereka pulang untuk mengganti baju dan mandi, karena sudah dua hari mereka belum mengganti baju.

Tak berselang lema, Jaemin dan Jeno datang beriringan, tidak ada senyum di raut wajah keduanya. Hanya perasaan gelisah yang tampak jelas di sana.

Jaemin yang melihat dua orang asing bersama Jaehyun hanya memandang memberi sinyal untuk menjelaskan semuanya. Jaehyun yang tahu akhirnya angkat bicara.

"Na, perkenalkan dia adalah Chenle orang yang akan mendonorkan ginjalnya untuk Jisung."

Jaemin terkejut, begitupun dengan Jeno. Chenle menghampiri Jaemin dan memeluknya. Jaemin membalas pelukan Chenle dengan erat, mengucapkan terimakasih yang tidak pernah putus.

BUNDA ᗒᗕ Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang