39

2.7K 401 111
                                    

Keadaan koridor sontak saja gaduh di setiap langkah Kim Taehyung yang menggendong jisoo di Lengannya terburu-buru. Semua murid memandanginya dengan cemas melihat jisoo yang tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di pelipisnya. Merasa khawatir dan bertanya-tanya. Apa yang terjadi?

"Jisoo? "

Yerin berteriak kaget melihat presensi Taehyung yang lewat dengan jisoo di dalam gendongannya. Ia pun dengan segera berlari mengejar pemuda itu.

"Ada apa ini Kim Taehyung? Kenapa jisoo bisa begini? " tanya yerin cemas namun tak di pedulikan oleh Taehyung yang diam saja. Masih terus berjalan menuju UKS.

"Jisoo? Jisoo buka matamu. " katanya di setiap langkahnya mengikuti Taehyung.

Sampai di UKS, Ibu perawat nampak terkejut melihat kedatangan mereka. Taehyung segera meletakkan tubuh jisoo berbaring di atas ranjang yang langsung di hampiri ibu perawat hendak memeriksa.

"Astaga kasihan sekali. Pasti rasanya sakit sekali. " ujar ibu itu prihatin.

"jisoo.." lirih yerin sedih.

Sementara Taehyung terdiam mendengarnya.

"Bisa tolong ambilkan ibu kotak p3k di atas sana?" kata ibu itu pada yerin yang langsung berlari mengambilnya di dalam lemari.

Setelahnya ibu perawat itu mulai mengobati jisoo dengan yerin yang setia membantunya. Taehyung hanya berdiri mengamatinya dalam bisu. Melihat wajah jisoo yang lesuh dan pucat. Lalu setelah beberapa menit, pemuda itu pun memutuskan untuk pergi.

"Tolong obati dia yang benar. " katanya datar membuat emosi yerin seketika naik.

Ia menoleh membidik Taehyung tajam. Tahu, pasti semua ini karena pemuda itu. Tidak mungkin seorang Kim Taehyung mau repot-repot membantu jisoo jika bukan dia pelakunya.

"Yak kim Taehyung! Kau kan yang membuat jisoo begini? Sekarang kau mau pergi begitu saja? Dasar lelaki pengecut dimana tanggung jawabmu?"bentaknya tak terima.

Wajah Taehyung mengeras mendengar yerin mengatainya pengecut.

"Aku tidak akan kabur. Lakukan saja yang terbaik untuknya. Berapa pun biaya pengobatannya akan ku bayar."

Yerin meremat tangannya kesal. Kim Taehyung benar-benar.

"Lalu kau mau pergi begitu saja sekarang? Jisoo masih tak sadarkan diri. Apa kau tak kasihan padanya? "

"Terus kau mau aku melakukan apa? Menungguinya disini begitu? Lebih baik aku belajar di kelas. lagi pula Aku bukan dokter, tak ada yang bisa ku bantu disini. " jelasnya membuat yerin terdiam. Tak bisa membantah.

Taehyung menghela nafas berat. Akhirnya gadis ini pun sadar.

"Aku pergi. "

***

Berita kecelakaan jisoo telah menyebar di sekolahan. Sebagian besar murid turut ikut merasa sedih mengetahui kabar kecelakaan yang jisoo alami. Mereka semua menyayangi jisoo. Segala macam kata hiburan mereka berikan pada gadis itu di pesan-pesannya. Berharap jisoo yang manis cepat pulih.

Dan tepat setelah tiga hari, Kim Jisoo pun kembali masuk ke sekolah. Perban nampak masih melekat di kepalanya. Di setiap langkah gadis itu ia mendapat banyak sekali ucapan kata penyemangat dari setiap murid yang ada di koridor. Tak cuma itu saja, setelah jisoo sampai di kelas ia mendapat penyambutan dari yerin yang langsung memeluknya kegirangan.

"Apa kabar jis? Aku senang kau masuk sekolah lagi. Kau tahu, aku kesepian disini tanpamu. " ujarnya memelas seraya melepaskan pelukannya. Kemudian menuntun gadis itu untuk duduk.

Defect TaeNie [ EBOOK PROJECT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang