41

3.6K 391 90
                                    

Hari demi hari telah berlalu. Selama itu pula tak ada peristiwa apapun yang terjadi seperti yang jennie cemaskan. Setelah kejadian rose yang tak sengaja menyentuh perutnya kala itu membuat jennie terus di rudung rasa cemas setiap harinya. Ia pikir mereka akan membuat rumor untuk mempermalukannya di depan murid-murid di sekolahan.

Jennie bahkan sudah menceritakan insiden itu pada Taehyung. Menjadikan Taehyung yang terus berada di sampingnya setiap saat di sekolah untuk menjaganya. Meski jennie tahu Taehyung setiap harinya harus menahan kesal karena akan bertemu dengan jimin dan jungkook yang dia anggap sangat berisik. Namun Taehyung tetap bersamanya. Dan jennie tahu di balik itu semua, sudah terjadi sesuatu di antara tiga pemuda itu. Walaupun sering terlihat bermusuhan tapi mereka seperti mulai saling mengenal dan seolah terbiasa akan kehadiran satu sama lain.

Mungkinkah jennie berhasil membuat Taehyung, jimin dan jungkook berteman sekarang?

Entahlah.

Dan tak terasa hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan. Jennie sangat senang karena Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Tetap tak ada yang mengetahui kehamilannya. Jennie masih bisa menutupi perutnya dengan jas almamater di karenakan kehamilannya yang baru menginjak tiga bulan. Perut besarnya belum terlalu kelihatan.

Bisakah jennie berbahagia sekarang?
Ia akan segera lulus. Sebentar lagi ia tidak perlu bersembunyi-sembunyi menutupi perutnya lagi. Taehyung sudah menyiapkan rencana untuk kelangsungan masa depannya. Jennie akan tetap di rumah selama satu tahun belakang untuk mengandung dan melahirkan anak mereka. Setelah itu, Taehyung membebaskannya melakukan apapun sesuka hatinya. Mengenai masa depan--jennie belum terpikirkan ingin menjadi apa tapi akhir-akhir ini ia tertarik dalam berpose. Jennie suka sekali melihat wajah Taehyung yang menatapnya demikian memuja ketika ia bernafas ataupun menggigit bibirnya terengah di atas ranjang. Wajah memerah Taehyung adalah kesenangannya. Ia ingin semua orang mengetahui pesonanya. Mungkin nanti jennie akan menjadi model.

Siang menjelang sore, jennie melangkahkan kakinya memasuki gedung aula dengan wajahnya yang terlihat berseri-seri sekali. Di sana berkumpul banyak sekali murid yang tengah sibuk mendekor gedung untuk acara kelulusan besok malam. Sebagian tengah berlatih untuk tampil membuat jennie ingin melihat-lihat sebentar. Namun tiba-tiba semua murid mendapatkan sebuah pesan di ponsel mereka. Suasana mendadak hening seketika. Setelahnya, sontak semua pasang mata menatap kearah jennie jijik seolah ia adalah kotoran.

Perasaan jennie mendadak tak enak.

Ada apa?

"Jennie kau hamil? "

"Aku tahu kau memang perempuan tidak benar tapi aku tidak menyangka kau segampang ini jennie. "

"Anak siapa jen? Jimin atau jungkook?"

"Hahaha... Jennie... Jennie... kau ternyata main sana-sini ya? "

"Samaku mau tidak jen? Berapa jimin dan jungkook membayarmu? Nanti akan ku bayar lebih banyak Hahaha.."

Siswi perempuan menatapnya tak habis pikir bercampur jijik sementara siswa lelaki mulai tertawa-tawa melecehkannya dengan seringaian di wajahnya yang demikian brengseknya.

Rasanya jennie mau menangis. Ia meremat tangannya kuat berusaha menghalau air mata. Perlahan mengeratkan almamaternya diam-diam ketika menyadari pandangan sebagia orang tertuju ke perutnya. Kenapa mereka tiba-tiba berkata begitu padanya? Jennie tidak tahu apa-apa.

"Jaga ucapanmu sialan! Jangan bicara tidak sopan padaku. " ucapnya marah namun sekumpulan lelaki yang terlihat seperti preman itu malah semakin menertawai jennie.

"Ngaca jennie kim! Ngaca! Gadis jalang sepertimu untuk apa di hormati? Sini jennie mending duduk ke pangkuanku Hahah... " katanya lagi membuat teman-teman se geng nya kembali tertawa keras.

Defect TaeNie [ EBOOK PROJECT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang