04

15.4K 1K 109
                                    


"Ayo Masuk. "

Taehyung mengantongi kunci rumahnya ke dalam seragam sekolah yang ia pakai setelah berhasil membuka pintu. Berjalan masuk ke dalam di ikuti jennie yang menganga takjub di belakangnya. Memandang sekelilingnya dengan mata berbinar. Ia menunjukkan wajah kampungan.

Benarkah ini rumah taehyung? Atau jangan-jangan ini tempat taehyung ngebabu?

Tapi setelah jennie pikir-pikir mana ada pelayan belagu macam taehyung yang sombongnya minta ampun. 

Apa benar kim taehyung sekaya ini?

Rumahnya besar dan megah sekali seperti istana kerajaan. Lantainya bersih dan mengkilap. Di setiap sudut ruangan terdapat guci besar yang nampak sangat mahal. ruang tamunya saja jennie rasa selebar lapangan bola. Juga ada lif di dalam rumah karena bangunan ini memiliki tingkat sampai lantai dua puluh lima.


Hebat.

Jennie rasa dia sudah mati dan tengah berada di surga. Namun ketika ia ingat-ingat. Dosanya selama di dunia banyak sekali. Mana mungkin gadis pembangkang dan tukang bully sepertinya masuk surga. Neraka jahanam terdengar lebih pantas untuknya meski jennie tidak akan pernah mau masuk sana. Panas. Kulitnya yang mulus bisa rusak nanti.

Jika benar ini rumah taehyung. Dia adalah orang yang sangat beruntung bisa terlahir di keluarga yang kaya raya. Tidak heran jika ia menjadi sombong dan angkuh begitu karena ia di besarkan di lingkungan yang luar biasa mewah. Beda dengan jennie. Rumahnya saja hanya setara kandang ayam.

"Aku mau ganti baju. Kau mau ikut tidak? "

Seruan itu menyentak jennie dari hipnotis barang-barang menyilaukan di sekitarnya. Taehyung baru saja memutar tubuhnya ke belakang. Menghadap jennie sambil melemparinya senyum nakal. Bibirnya pemuda itu gigit-gigit segala. Menggodanya. Membuat gadis itu kesal bukan main alih-alih terangsang.

"Yak! Otakmu itu isinya hal-hal mesum semua ya? Lagi pula aku tidak tertarik melihat tubuhmu yang kurus kurang gizi begitu. " Cibir jennie menohok.

Taehyung malah mengkerutkan alisnya aneh.

"Siapa juga yang mau di lihat olehmu? Kau membayangkanku telanjang, kan? Mengaku saja. " Tuduh taehyung membuat jennie melotot tak terima.

Hei!

Bukannya itu sebaliknya?

Ia sudah bersiap untuk memaki taehyung namun tangannya kemudian pemuda itu tarik menaiki tangga. Samar-samar jennie bisa melihat taehyung yang mengulum senyum entah bagian mana yang lucu. Mungkin saraf di otaknya sudah putus karena tadi saat di taman jennie sempat menjambak rambut pemuda itu tak main-main karena kesal dengan sikap menyebalkannya. Enak saja wajah jennie di kasih ketiak meski ketiak taehyung wangi sih. Ia jadi sedikit menyesal kalau setelah ini taehyung beneran gila.



Jennie di bawa masuk ke dalam sebuah kamar. Tubuh gadis itu langsung bereaksi, memperingatkannya tanda bahaya untuk segera kabur karena ia yakin betul ini kamar taehyung. Aroma maskulin yang akhir-akhir ini selalu menyusup ke sistem pernafasannya kembali ia rasakan. Melingkupi ruangan ini begitu kuat. Sungguh aroma tubuh taehyung itu sangat enak berbanding terbalik dengan apa yang ia katakan. Membuat jennie mabuk melayang dan otaknya jadi memperoduksi hal-hal kotor. Di tambah lagi ketika matanya menelisik sekitar, ia mendapati taehyung yang berdiri di depan lemari memunggunginya. baru saja meloloskan seragamnya lewat kepala.


Pemuda itu telanjang dada.


"Ganti baju sana. " taehyung melemparkan beberapa lembar pakaiannya tepat mengenai kepala jennie.

Defect TaeNie [ EBOOK PROJECT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang