16

16.4K 878 170
                                    

"Supir mu masih lama? "

"Eum...Mungkin sebentar lagi. Tadi katanya dia terjebak macet. ini kan malam minggu "

"Oh iya ya."

Jantung jisoo berdebar tak karuan. Matanya tidak mau lepas dari sosok kim taehyung yang tengah duduk di teras rumah bersamanya. Menemaninya menunggu jemputan. Masih memakai kemeja sekolahnya enggan meninggalkannya hanya untuk pergi mandi sekalipun. Padahal jisoo tahu kalau taehyung pasti sudah kegerahan ingin cepat-cepat mandi setelah menyelesaikan tugas sama sepertinya yang masih berseragam lengkap.

Sudah jam tujuh malam dan ia masih berada di rumah taehyung. Tadinya jisoo berharap taehyung akan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Kemudian ia berniat akan mengajak pemuda itu untuk mampir ke kedai di tepi jalan untuk makan odeng bersama.

Jisoo baru ingat, ini adalah malam minggu dimana biasanya untuk orang yang tengah menjalin cinta akan melakukan sebuah kencan romantis. Ke sungai Han ataupun ke taman hiburan. Pasti di luar sana ramai sekali sampai membuat supir yang menjemputnya terjebak macet. Dan sejujurnya semua itu membuat jisoo senang bisa berduaan dengan taehyung lebih lama lagi.

Membayangkan keramaian itu, Jisoo ingin sekali mengajak taehyung keluar bermain-main. Tapi dia tidak tahu harus mengatakannya bagaimana. Mereka tidak sedekat itu. Taehyung juga nampak biasa-biasa saja tadi meski sudah jisoo pancing dengan mengingatkannya kalau ini malam minggu. Pemuda itu tidak berminat sama sekali membuat jisoo sendu. Mematahkan harapannya. Dia bahkan tetap tak ada niatan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang dan lebih memilih untuk menunggu supir jisoo saja seolah enggan meninggalkan rumah.

Jisoo perhatikan taehyung kelihatan gelisah. Beberapa kali melirik ke dalam rumahnya dengan tatapan menggebu seolah ada sesuatu yang tengah ia nanti-nantikan. Mengetahui itu mau tidak mau jisoo jadi memikirkan gadis urakan itu lagi. Apa taehyung tidak mau mengantarnya pulang karena tak ingin meninggalkannya sendirian?
Setelah jisoo pulang nanti apa yang akan mereka lakukan? Sedari tadi ia tidak melihat siapapun di rumah taehyung kecuali gadis itu. Jangan bilang mereka cuma berdua saja di rumah ini?

Oh tidak!

Rasanya sesak sekali. Jisoo tidak mau memikirkan yang aneh-aneh. Ia yakin gadis itu pasti hanya saudara taehyung. Taehyung adalah lelaki terhormat dia tidak mungkin menyeleweng dengan bermain wanita jalang seperti itu. Wanita pelacur yang sudah di cecap banyak pria di luar sana.

Kalau pun jika taehyung memang ingin merasakan nikmatnya seks sebelum menikah pasti dia akan melakukannya dengan perempuan yang di sukainya kan? Bukan dengan wanita kotor yang suka mengumbar selangkangan begitu. Namun jisoo yakin sekali taehyung pasti belum pernah melakukannya. Pemuda itu tidak punya pacar dan dia tidak dekat dengan gadis mana pun. Ya, benar kecuali jennie kim. Jisoo mendengus kesal ketika nama gadis itu melintas di otaknya.

Seraya mengesampingkan pikiran-pikirannya, jisoo lebih memilih untuk tidak peduli. Menghela nafas menenangkan diri. Mencoba untuk menikmati waktunya berdua dengan taehyung saja. Sungguh jisoo senang sekali. Ia bahkan masih tak percaya taehyung benar-benar ada di sampingnya. Duduk berdua sambil memandang langit layaknya sepasang kekasih yang tengah mengkhayalkan masa depan yang cerah. Begini saja jisoo sudah bahagia meski ia tak bisa mengutarakan niatnya untuk mengajak taehyung keluar. Sesederhana itu lah kim jisoo. Asalkan bersama taehyung kolong jembatan pun ia anggap indah.

Sementara itu dari balkon atas jennie kim tak berhenti mendecih. Berdiri mengawasi suaminya dengan jisoo sambil sesekali menyesap wine di tangannya.

Perempuan sialan!

jennie meremat gelasnya geram. Ia ingin sekali turun dan langsung menjambak-jambak rambutnya itu. Lalu mencakar wajahnya yang berani-beraninya memerah merona di hadapan taehyung. Jennie tak tenang membiarkan suaminya bersama perempuan itu. Takut taehyung jatuh terpesona. Jennie jijik mengakui jisoo terlihat cantik sekali dengan pipi bersemu merah begitu. Juga sangat manis ketika ia mengulum senyum seraya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga malu-malu.

Defect TaeNie [ EBOOK PROJECT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang