"AQEELA YUHUU" teriak Sandy yaang baru datang dan main nyelonong masuk ke dalam kelas.
Sandy menyerahkan satu kresek berisi 5 susu kotak kepada Aqeela. Tentu saja Aqeela gerak cepat mengambilnya.
"Tumbe lo" ucap Aqeela di sela sela menyedot susu kotaknya.
"Sumpah Qeel gue lagi bahagia banget" heboh Sandy sambil tidak henti hentinya tersenyum.
"Lo tau nggak?"
"Gatau dan gak mau tau, yang gue tau cuma susu kotak enak diminum num num num" jawab Aqeela dengan nada meniru kartun si kembar botak.
"Terserah nenek moyang sapi aja."
"Serius deh Qeel" ucap Sandy yang mulai kesal tetapi itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebahagiiannya ini.
"Pengen banget lo di seriusin?" Tanya Aqeela masih dengan santainya.
"Gergaji mana gergaji!" Murka Sandy
"kayanya lo kebanyakan bergaul sama Rasya deh Qeel"
Aqeela tertawa "yaudah apa? Kenapa?" Tanyanya mulai serius.
"Gue.."Sandy menarik nafasnya untuk beberapa saat.
"GUE UDAH JADIAN SAMA KAK REZAAA" teriaknya heboh.
Aqeela menghentikan kegiatannya untuk beberapa saat, lalu sebisa mungkin ia bersikap biasa saja.
Tidak bisa di pungkiri Aqeela sebenarnya sudah suka pasa Reza sejak pertama masuk sekolah.
Apalagi awal pertemuan mereka sangat baik, Reza bersedia mengantarkan Aqeela yang kebingungan mencari kelasnya.
Di tambah Reza beberapa kali mengantar Aqeela pulang.
Tapi ternyata Aqeela sudah salah faham, Reza baik ke semua orang, termasuk dirinya.
Dan sekarang Aqeela harus menerima kenyataan bahwa Reza sudah menjadi kekasih sahabatnya sendiri.
"Kok lo begong sih Qeel? Lo gak suka sama kak Reza kan?!" Tanya Sandy yang menyadari keanehan Aqeela.
Aqeela tersadar "oh.. e- enggak ko! Yakali gue suka sama kak Reza!" Sebisa mungkin Aqeela tertawa untuk menutupi rasa sakitnya.
"Bagus deh. Gue takut lo suka juga sama kak Reza. Gue gak mau kita saingan cuma gara gara cowok" ucap Sandy dengan tulus.
"Yakali sand. Selamat yaa! Akhirnya lo udah nggak jomblo. Pantesan lo jarang banget ikut kumpul sama gue dan Rasya ternyata alasanya lo lagi pdktan." Kekeh Aqeela.
"Yaudah gue ke toilet dulu ya. Semoga langgeng!" Ucap Aqeela yang sudah berjalan keluar kelas.
****
"Gue kenapasi ah elah!" Gerutu Aqeela pada dirinya sendiri.
Aqeela mengambil batu kerikil lalu melemparkannya ke sembarang arah.
Sebenarnya ia berbohong pada Sandt, ia tidak ke toilet melainkan ke taman belakang sekolah.
"Kalau mau lempar jangan kerikil, batu gedenya aja sekalian" ucap seseorang mengahmpiri Aqeela dan duduk di sebelahnya.
Aqeela menoleh lalu tersenyum. Orang itu adalah El. Orang yang selalu baik padanya.
"Lo kenapa?" Tanya El menatap Aqeela.
Aqeela menatap lurus ke depan lalu menarik nafasnya dalam.
"emang salah ya El kalo gue cinta sama orang yang udah punya pacar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAQEEL [END]
Teen Fiction"Gajelas lo!" Aqeela memutar badannya hendak masuk ke rumahnya. "Iya gak jelas kaya hubungan kita" Deg Aqeela menghentikan langkah nya kembali menghadap Rasya. "Maksud lo?" Akhirnya! Ini yang aqeela tunggu tunggu. "Gini ya Qeel, gue tuh bosen hidup...