Rasya melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untung saja malam hari, jadi tidak terlalu banyak pengendara.
"Pelan-pelan Sya" peringat Aqeela yang sepertinya ketakutan.
"Tenang aja, kita bakal sampe ke Jakarta secepatnya" balas Rasya dengan mata tetap fokus ke jalanan.
"Emangnya ada apa sih Sya? Kok lo keliatan panik banget"
Rasya menoleh ke arah Aqeela sebentar, lalu ia menyempatkan untuk memberikan senyuman "nanti juga lo bakal tau" balas Rasya mencoba untuk tenang agar Aqeela ikut tenang.
Aqeela hanya mengangguk. Sebenarnya dalam pikiran Aqeela, Aqeela menyimpan banyak sekali pertanyaan.
Tidak butuh waktu lama, Rasya dan Aqeela kini sampai di sebuah rumah sakit.
Aqeela melihat ke sekeliling dan membaca tulisan di depan gerbang 'Rumah Sakit Jiwa Sejahtera'
Apa? Ada apa? Kenapa Rasya kesini? Aqeela menatap Rasya dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
Namun Aqeela tetap berjalan mengikuti Rasya, mungkin sebentar lagi kebingungannya akan terjawab.
Rasya dan Aqeela melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan. Di ruangan tersebut ada 2 orang suster dan seorang pasien. Pasien tersebut seorang gadis, sepertinya tengah mengamuk.
"AKU TANYA KAPAN PERNIKAHAN AKU DI MULAI?!" Teriak gadis tersebut.
"KENAPA BELUM ADA SIAPA-SIAPA DISINI SUSTER?!"
"Mbak, tolong tenang mbak" ucap salah satu suster menenagkan.
Rasya yang melihat itu langsung berlari menghampiri pasien tersebut. Sementara Aqeela terlihat panik dan ikut berlari.
"RASYAAA" teriak gadis itu memeluk Rasya.
Aqeela terkejut, ternyata gadis itu adalah Alina. Perasaan Aqeela campur aduk. Ia iba melihat Alina yang sekarang namun juga ia sedih karna Rasya bisa sepanik ini hanya demi Alina.
Rasya membalas pelukan Alina dengan erat dan menenangkannya.
"Rasya kamu kemana aja? Aku nungguin kamu. Para tamu undangan juga udah pada datang Sya" ucap Alina dengan tangisnya.
Aqeela tertegun, seperti ada ribuan jarum yang mrnusuk di hatinya. Rasya benar-benar sepanik itu. Bahkan Rasya sejak tadi pandangan Rasya tidak pernah luput dari Alina.
"Rasya mereka bilang aku stres. Aku gak stres kan? Kita jadi nikah kan?" Tanya Alina mulai tenang. Alina terlihat seperti seorang gadis yang mengadu pada kekasihnya.
Rasya hanya tersenyum sambil terus mengusap kepala Alina lembur. Sial! Kenapa hati Aqeela terasa nyeri saat melihat sikap manis Rasya pada Alina?
"Rasya.." panggil Aqeela meminta penjelasan.
Bukannya menoleh, Rasya malah mengangkat satu tangannya memberi kode tunggu pada Aqeela.
Aqeela diam, sepertinya ini bukan momen yang tepat untuk meminta penjelasan. Oke, kali ini Aqeela diam menurut.
"AQEELA!!!" Teriak Alina menjerit ketika menyadari kehadiran Aqeela.
Aqeela terkejut lalu sebisa mungkin ia memberikan senyuman ramah pada Alina.
"KENAPA ADA SI PENGHANCUR DISINI?! USIR DIA RASYA!!! USIR DIAA!!!" jerit Alina mengamuk. Ia bahkan melemparkan barang-barang yang ada di dekatnya ke arah Aqeela.
"Tenang Lin, dia bukan penghancur" ucap Rasya menenangkan.
"DIA YANG UDAH AMBIL KAMU DARI AKU!!" balas Alina marah sambil menunjuk Aqeela.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAQEEL [END]
Teen Fiction"Gajelas lo!" Aqeela memutar badannya hendak masuk ke rumahnya. "Iya gak jelas kaya hubungan kita" Deg Aqeela menghentikan langkah nya kembali menghadap Rasya. "Maksud lo?" Akhirnya! Ini yang aqeela tunggu tunggu. "Gini ya Qeel, gue tuh bosen hidup...